Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Pengungsi yang Kembali ke Wamena Baru 499 Orang

Penerbangan Hercules saat menurunkan para pengungsi yang kembali ke Wamena, Selasa (15/10) kemarin. ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA-Kepala Detasemen TNI AU Wamena Mayor Pnb. Arief Sudjadmiko mengungkapkan bahwa sampai dengan kemarin,    warga pengungsi yang kembali ke Wamena baru  mencapai 499 orang. Yakni,  350 orang dewasa dan 149 orang merupakan anak –anak yang mayoritasnya dari Jayapura.

    “Kita juga akan lihat penerbangan Hercules dari Merauke karena dalam manifest yang didapat ada 6 orang lagi yang datang kembali ke Wamena,”ungkapnya Selasa (15/10) kemarin.

   Dari data yang diterima, kata Arief, warga pengungsi yang kembali ke Wamena ini baru dari Jayapura dan merauke. Sementara dari daerah lain seperti Biak memang sudah ada permintaan untuk ke sana karena ada 10 pengungsi yang ingin kembali ke Wamena, sementara untuk pengungsi yang ada di Timika sementara ini belum ada.

  “Untuk warga pengungsi yang ada di Luar Papua seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi ini justru menanyakan situasi yang nyata saat ini di Wamena kemarin dari Manado sudah ada yang menayakan apakah benar ada penikaman warga kemarin,”katanya.

Baca Juga :  Ini Alasan Masyarakat Tuntut Pj Bupati Puncak Harus Putera Daerah

  Menurut Mayor Arief , sebenarnya mereka ingin kembali ke Wamena, namun karena ada kejadian penikaman itu, maka mereka menahan diri dulu. Selain itu dari Medan juga seperti itu ada dua pengusaha di Wamena   yang meminta kejelasan informasi dan disampaikan kondisi seperti kemarin.

  “Mereka juga sebenarnya sudah mengetahui kondisi terkini dari saudaranya yang ada di Wamena, sehingga mereka juga masih enggan untuk pulang kembali ke Wamena,” jelas Arief.

  Ia menyatakan untuk pengungsi yang keluar dan yang sudah kembali sangat tak seimbang, yang jelas pengungsi yang eksodus dengan menggunakan Hercules saja hampir mencapai 13.000 orang, sementara yang menggunakan penerbangan sipil hampir 5000 orang, sehingga kalau digabungkan hampir mencapai 18.000 orang.

  “Memang tidak semuanya dari Kabupaten Jayawijaya, namun sebagian besar memang warga dari Jayawijaya, namun untuk kabupaten pemekaran lainnya seperti Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara dan Yalimo juga melakukan eksodus lewat Jayawijaya, yang kembali baru 499 orang terdata sejak kemarin,” bebernya.

Baca Juga :  Pembunuh Ibu Pendeta Dijerat Pasal Berlapis

  Arief menambahkan, untuk warga yang kembali ini masih banyak yang ditampung oleh pengungsian di Paguyuban, contoh seperti masyarakat IKT yang kembali justru sebagian besar ditampung di Gedung Tongkonan, kemudian ada dari Pasundan, medan yang sudah masuk mereka juga ada yang masih tinggal di Gereja dan sanak keluarganya.

   “Memang masih minim sekali yang kembali, karena sampai dengan kemarin sore juga Detasemen TNI AU Wamena masih menerima  warga dari 9 paguyuban meminta bantuan bama , karena mereka masih terfokus di pengungsian itu kekurangan bama, sehingga terus terang kita yang masih ada Bama maka kita salurkan, tetapi kita tak habiskan total,” tambahnya.

   Ia juga melihat setelah pemda menyatakan tanggap darurat selesai minggu kemarin, maka pengungsi ini mereka keluar dari Kodim 1702/ Jayawijaya, Polres Jayawijaya, dan pindah ke rumah –rumah atau gedung –gedung paguyuban dan mereka masih membutuhkan logistik bahan makanan. (jo/tri)

Penerbangan Hercules saat menurunkan para pengungsi yang kembali ke Wamena, Selasa (15/10) kemarin. ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA-Kepala Detasemen TNI AU Wamena Mayor Pnb. Arief Sudjadmiko mengungkapkan bahwa sampai dengan kemarin,    warga pengungsi yang kembali ke Wamena baru  mencapai 499 orang. Yakni,  350 orang dewasa dan 149 orang merupakan anak –anak yang mayoritasnya dari Jayapura.

    “Kita juga akan lihat penerbangan Hercules dari Merauke karena dalam manifest yang didapat ada 6 orang lagi yang datang kembali ke Wamena,”ungkapnya Selasa (15/10) kemarin.

   Dari data yang diterima, kata Arief, warga pengungsi yang kembali ke Wamena ini baru dari Jayapura dan merauke. Sementara dari daerah lain seperti Biak memang sudah ada permintaan untuk ke sana karena ada 10 pengungsi yang ingin kembali ke Wamena, sementara untuk pengungsi yang ada di Timika sementara ini belum ada.

  “Untuk warga pengungsi yang ada di Luar Papua seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi ini justru menanyakan situasi yang nyata saat ini di Wamena kemarin dari Manado sudah ada yang menayakan apakah benar ada penikaman warga kemarin,”katanya.

Baca Juga :  Berkas Perkara Korupsi Bendahara BPBD Jayawijaya P-21

  Menurut Mayor Arief , sebenarnya mereka ingin kembali ke Wamena, namun karena ada kejadian penikaman itu, maka mereka menahan diri dulu. Selain itu dari Medan juga seperti itu ada dua pengusaha di Wamena   yang meminta kejelasan informasi dan disampaikan kondisi seperti kemarin.

  “Mereka juga sebenarnya sudah mengetahui kondisi terkini dari saudaranya yang ada di Wamena, sehingga mereka juga masih enggan untuk pulang kembali ke Wamena,” jelas Arief.

  Ia menyatakan untuk pengungsi yang keluar dan yang sudah kembali sangat tak seimbang, yang jelas pengungsi yang eksodus dengan menggunakan Hercules saja hampir mencapai 13.000 orang, sementara yang menggunakan penerbangan sipil hampir 5000 orang, sehingga kalau digabungkan hampir mencapai 18.000 orang.

  “Memang tidak semuanya dari Kabupaten Jayawijaya, namun sebagian besar memang warga dari Jayawijaya, namun untuk kabupaten pemekaran lainnya seperti Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara dan Yalimo juga melakukan eksodus lewat Jayawijaya, yang kembali baru 499 orang terdata sejak kemarin,” bebernya.

Baca Juga :  Jembatan Muara Tor Bakal Dijadikan Icon Sarmi

  Arief menambahkan, untuk warga yang kembali ini masih banyak yang ditampung oleh pengungsian di Paguyuban, contoh seperti masyarakat IKT yang kembali justru sebagian besar ditampung di Gedung Tongkonan, kemudian ada dari Pasundan, medan yang sudah masuk mereka juga ada yang masih tinggal di Gereja dan sanak keluarganya.

   “Memang masih minim sekali yang kembali, karena sampai dengan kemarin sore juga Detasemen TNI AU Wamena masih menerima  warga dari 9 paguyuban meminta bantuan bama , karena mereka masih terfokus di pengungsian itu kekurangan bama, sehingga terus terang kita yang masih ada Bama maka kita salurkan, tetapi kita tak habiskan total,” tambahnya.

   Ia juga melihat setelah pemda menyatakan tanggap darurat selesai minggu kemarin, maka pengungsi ini mereka keluar dari Kodim 1702/ Jayawijaya, Polres Jayawijaya, dan pindah ke rumah –rumah atau gedung –gedung paguyuban dan mereka masih membutuhkan logistik bahan makanan. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya