Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Pangdam: Jika Diserang, Kami Lawan 

JAYAPURA-Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, M.Han. secara langsung memimpin kegiatan pemeriksaan kesiapan operasi satuan Yonif RK 751/VJS, bertempat di Lapangan Mayonif RK 751/VJS Sentani, Jayapura, Rabu (14/6).

Dalam kegiatan pemeriksaan kesiapan operasi diawali dengan paparan Komandan Batalyon (Danyon) Yonif RK 751/VJS Letkol Inf Untung Iswahyudi kepada Pangdam XVII/Cenderawasih dengan menjelaskan tentang kesiapan personel dan materiil Satgas Yonif RK 751/VJS.

 Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kesiapan operasi Satgas Pamtas Mobile Yonif RK 751/VJS serta pengarahan Pangdam XVII/Cenderawasih kepada para Prajurit di lapangan Mayonif RK 751/VJS.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, M. Han mengatakan kepada Satgas Yonif RK 751/VJS yang akan bertugas di wilayah Kabupaten Nduga, jika kalian diserang maka harus memberikan perlawanan penuh yang dimiliki, tidak boleh ragu-ragu.

Baca Juga :  Lima Kafilah Kota Jayapura Wakili Papua ke Tingkat Nasional

 “Tak boleh ragu sebab saya tidak mau ada prajurit saya yang korban. Kalau diserang, lawan,” tegas Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, Kamis kemarin. Dikatakan TNI tidak akan menyerang lebih dulu namun apabila diserang maka wajib memberikan perlawanan sepenuhnya.

“Kami yang berada disini akan memberikan bantuan kepada prajurit yang diserang dengan kekuatan penuh sebab Papua merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” beber Pangdam Izak.

 Ia menyemangati bahwa kedaulatan di Papua diakui dan dihormati semua negara. Indonesia negara berdaulat sehingga daerah ini harus dipertahankan. “Kita harus jaga keutuhan negara, tidak boleh ada pihak-pihak yang mau memisahkan Papua dengan Indonesia. Jika itu ada, itu akan menjadi lawan kita. Jadi, saya tegaskan kita tidak menyerang KKB sebab mereka merupakan saudara kita bahkan masyarakat kita yang harus kita layani,” tegas Mayjen TNI Izak Pangemanan.(ade)

Baca Juga :  Soal Hukum dan HAM, Tiga Pengacara Backup Gubernur Enembe

JAYAPURA-Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, M.Han. secara langsung memimpin kegiatan pemeriksaan kesiapan operasi satuan Yonif RK 751/VJS, bertempat di Lapangan Mayonif RK 751/VJS Sentani, Jayapura, Rabu (14/6).

Dalam kegiatan pemeriksaan kesiapan operasi diawali dengan paparan Komandan Batalyon (Danyon) Yonif RK 751/VJS Letkol Inf Untung Iswahyudi kepada Pangdam XVII/Cenderawasih dengan menjelaskan tentang kesiapan personel dan materiil Satgas Yonif RK 751/VJS.

 Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kesiapan operasi Satgas Pamtas Mobile Yonif RK 751/VJS serta pengarahan Pangdam XVII/Cenderawasih kepada para Prajurit di lapangan Mayonif RK 751/VJS.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, M. Han mengatakan kepada Satgas Yonif RK 751/VJS yang akan bertugas di wilayah Kabupaten Nduga, jika kalian diserang maka harus memberikan perlawanan penuh yang dimiliki, tidak boleh ragu-ragu.

Baca Juga :  Tiga Orang Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Sudah di Jayapura

 “Tak boleh ragu sebab saya tidak mau ada prajurit saya yang korban. Kalau diserang, lawan,” tegas Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, Kamis kemarin. Dikatakan TNI tidak akan menyerang lebih dulu namun apabila diserang maka wajib memberikan perlawanan sepenuhnya.

“Kami yang berada disini akan memberikan bantuan kepada prajurit yang diserang dengan kekuatan penuh sebab Papua merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” beber Pangdam Izak.

 Ia menyemangati bahwa kedaulatan di Papua diakui dan dihormati semua negara. Indonesia negara berdaulat sehingga daerah ini harus dipertahankan. “Kita harus jaga keutuhan negara, tidak boleh ada pihak-pihak yang mau memisahkan Papua dengan Indonesia. Jika itu ada, itu akan menjadi lawan kita. Jadi, saya tegaskan kita tidak menyerang KKB sebab mereka merupakan saudara kita bahkan masyarakat kita yang harus kita layani,” tegas Mayjen TNI Izak Pangemanan.(ade)

Baca Juga :  Sudah Ada Enam Nyawa Melayang, Pantai Holtekamp Dinilai  Berbahaya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya