Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Bulog Pastikan Stok Beras Aman

BERAS AMAN: TPID Provinsi Papua saat melakukan sidak di gudang Bulog Divre Papua dan Papua Barat, beberapa waktu yang lalu. (FOTO: Yohana/Cepos)

JAYAPURA-Meskipun dari Satgas Polri mendeteksi adanya defisit atau kekurangan beras di tujuh provinsi termasu Provinsi Papua, namun Bulog Divre Papua dan Papua Barat memastikan stok beras di Provinsi Papua dan Papua Barat aman.

Bahkan Bulog Divre Papua dan Papua Barat menyatakan sanggup memenuhi ketersediaan beras di Papua dan Papua Barat baik itu beras PSO mapun Cadangan Beras Pemerintah diakui mencapai 3-4 bulan kedepan.

Kadivre Bulog Papua dan Papua Barat, Sopran Kenedi mengatakan stok beras saat ini untuk wilayah Papua & Pabar sebanyak 26.700 ton yang terdiri dari 19.000 ton di wilayah Papua dan 7.700 diwilayah Papua Barat.

“Dengan asumsi penyaluran rutin sebanyak 8.100 ton/bulan maka ketahanan stok yang kami siapkan mencapai  3-4 bulan ke depan. Kami pastikan stok beras untuk wilayah Papua dan Papua Barat aman tersedia,” kata Sopran kepada Cenderawasih Pos, Jumat (15/5) kemarin.

Diakuinya, untuk stok beras komersil saat ini di Provinsi Papua sebanyak 363 ton dan Papua Barat 560 ton. “Total keseluruhan untuk beras komersil sebanyak 923 ton,” sambungnya.

Baca Juga :  Bawa 51 Butir Amunisi, Oknum Polisi Diamankan

Selain beras, untuk kebutuhan minyak goreng dan tepung terigu juga pihaknya pastikan dalam kondisi aman dengan ketahanan stok bisa mencakup 3-4 bulan kedepan. “Minyak goreng stok yang kita miliki saat ini sebanyak 9.000 Kg dan terigu 25.500 Kg. Sementara untuk stok di distributor diinfokan dalam rapat TPID oleh distributor cukup tersedia di pasaran umum untuk kebutuhan 3-4 bulan ke depan,” tuturnya.

Untuk gula pasir, stok yang tersedia di Kota Jayapura sebanyak 225 ton dan 50 ton di Kota Sorong. Untuk Kota Jayapura menurut Sopran Kenedi, ada rencana pemasukan gula pasir sebanyak 1.850 ton bulan ini.

“Stok gula pasir sendiri akan masuk pengiriman berikutnya ke Jayapura, sesuai dengan rencana pemasukan gula 1.850 ton akan tetapi masuknya bertahap. Mulai hari Rabu 13 Mei 2020 kami juga sudah melakukan operasi pasar gula pasir kepada konsumen langsung melalui pedagang pengecer di pasar-pasar  tradisional maupun melalui Toko Pangan Kita (TPK) dan Rumah Pangan Kita (RPK) maupun juga untuk kebutuhan paket sembako gratis kepada konsumen langsung,” pungkasnya.  

Baca Juga :  Pos Marinir Diserang, Dua Prajurit Gugur

Semenetara itu, Ketua Satgas Pangan Papua Kombes Pol Ricko Taruna Maurah juga mengakui  stok beras untuk wilayah Provinsi Papua aman untuk 3 bulan kedepan.

“Kalau dari hasil rapat koordinasi yang kami lakukan dengan pihak Bulog, Disperindakop dan unsur lainnya. Beras aman untuk 3 bulan kedepan, karena kita juga dapat stok beras dari Merauke. Yang manjadi persoalan adalah, barang yang didatangan dari luar Papua,”ucapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (15/5).

Barang yang didatangkan dari luar Papua yang dimaksudkan Ricko seperti gula, cabe, telur dan kebutuhan lainnya. Namun, pemerintah tetap mengupayakan agar pangan tetap terpenuhi untuk masyarakat papua.

“Untuk stok telur, bawang, cabe dan gula tergantung kedatangan kapal Pelni. Setiap kapal masuk dengan membawa sembako, kamu langsung turun  ke lapangan mengecek harga Bapok,” ungkapnya. (ana/fia/nat)

BERAS AMAN: TPID Provinsi Papua saat melakukan sidak di gudang Bulog Divre Papua dan Papua Barat, beberapa waktu yang lalu. (FOTO: Yohana/Cepos)

JAYAPURA-Meskipun dari Satgas Polri mendeteksi adanya defisit atau kekurangan beras di tujuh provinsi termasu Provinsi Papua, namun Bulog Divre Papua dan Papua Barat memastikan stok beras di Provinsi Papua dan Papua Barat aman.

Bahkan Bulog Divre Papua dan Papua Barat menyatakan sanggup memenuhi ketersediaan beras di Papua dan Papua Barat baik itu beras PSO mapun Cadangan Beras Pemerintah diakui mencapai 3-4 bulan kedepan.

Kadivre Bulog Papua dan Papua Barat, Sopran Kenedi mengatakan stok beras saat ini untuk wilayah Papua & Pabar sebanyak 26.700 ton yang terdiri dari 19.000 ton di wilayah Papua dan 7.700 diwilayah Papua Barat.

“Dengan asumsi penyaluran rutin sebanyak 8.100 ton/bulan maka ketahanan stok yang kami siapkan mencapai  3-4 bulan ke depan. Kami pastikan stok beras untuk wilayah Papua dan Papua Barat aman tersedia,” kata Sopran kepada Cenderawasih Pos, Jumat (15/5) kemarin.

Diakuinya, untuk stok beras komersil saat ini di Provinsi Papua sebanyak 363 ton dan Papua Barat 560 ton. “Total keseluruhan untuk beras komersil sebanyak 923 ton,” sambungnya.

Baca Juga :  Senpi Misterius Ditemukan Dalam Tanah

Selain beras, untuk kebutuhan minyak goreng dan tepung terigu juga pihaknya pastikan dalam kondisi aman dengan ketahanan stok bisa mencakup 3-4 bulan kedepan. “Minyak goreng stok yang kita miliki saat ini sebanyak 9.000 Kg dan terigu 25.500 Kg. Sementara untuk stok di distributor diinfokan dalam rapat TPID oleh distributor cukup tersedia di pasaran umum untuk kebutuhan 3-4 bulan ke depan,” tuturnya.

Untuk gula pasir, stok yang tersedia di Kota Jayapura sebanyak 225 ton dan 50 ton di Kota Sorong. Untuk Kota Jayapura menurut Sopran Kenedi, ada rencana pemasukan gula pasir sebanyak 1.850 ton bulan ini.

“Stok gula pasir sendiri akan masuk pengiriman berikutnya ke Jayapura, sesuai dengan rencana pemasukan gula 1.850 ton akan tetapi masuknya bertahap. Mulai hari Rabu 13 Mei 2020 kami juga sudah melakukan operasi pasar gula pasir kepada konsumen langsung melalui pedagang pengecer di pasar-pasar  tradisional maupun melalui Toko Pangan Kita (TPK) dan Rumah Pangan Kita (RPK) maupun juga untuk kebutuhan paket sembako gratis kepada konsumen langsung,” pungkasnya.  

Baca Juga :  Rentetan Peristiwa Yahukimo dan Krisis Kemanusiaan

Semenetara itu, Ketua Satgas Pangan Papua Kombes Pol Ricko Taruna Maurah juga mengakui  stok beras untuk wilayah Provinsi Papua aman untuk 3 bulan kedepan.

“Kalau dari hasil rapat koordinasi yang kami lakukan dengan pihak Bulog, Disperindakop dan unsur lainnya. Beras aman untuk 3 bulan kedepan, karena kita juga dapat stok beras dari Merauke. Yang manjadi persoalan adalah, barang yang didatangan dari luar Papua,”ucapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (15/5).

Barang yang didatangkan dari luar Papua yang dimaksudkan Ricko seperti gula, cabe, telur dan kebutuhan lainnya. Namun, pemerintah tetap mengupayakan agar pangan tetap terpenuhi untuk masyarakat papua.

“Untuk stok telur, bawang, cabe dan gula tergantung kedatangan kapal Pelni. Setiap kapal masuk dengan membawa sembako, kamu langsung turun  ke lapangan mengecek harga Bapok,” ungkapnya. (ana/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya