Tuesday, April 8, 2025
29.7 C
Jayapura

Pembakaran Kotak dan Surat Suara Diduga Karena Tak Ada Hologram

Konflik Warga di Nabire Mereda

Sementara soal pengrusakan, Kapolres Nabire dan Forkopimda Berhasil Redam Konflik Terkait Letak TPS di Kampung Sanoba rumah milik Kepala Kampung Sanoba terkait permasalahan letak Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12 di Kampung Sanoba akhirnya Selasa (13/2) berhasil diredam Polres Nabire bersama Forkopimda.

  Situasi ketika itu sempat memanas dimana warga dua kubu saling serang bahkan dari video yang terposting di media social Nampak warga mulai mencari bahan peledak untuk membalas.

Diceritakan bahwa permasalahan bermula setelah pertemuan penyelesaian permasalahan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Nabire pada Senin, 12 Februari 2024, yang menetapkan bahwa letak TPS 12 Kampung Sanoba tetap berada di Kompleks Kepala Air Kampung Sanoba.

Baca Juga :  Paslon YoseFan Ditetapkan sebagai Bupati dan Wabup Merauke Terpilih

Kepala Kepolisian Resor Nabire, AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro, S.H., S.I.K., M.Si, menjelaskan bahwa keluhan terkait letak TPS 12 memicu aksi pengerusakan rumah Kepala Kampung Sanoba, Korneles Osem, oleh sekelompok masyarakat.

โ€œPengerusakan tersebut kemudian diikuti dengan aksi saling serang antara dua kelompok warga di Jalan Raya depan SMP Negeri 8 Sanoba, akibat tidak terima dengan pengerusakan tersebut,โ€ ungkapnya.

Meskipun terjadi aksi saling serang, aparat keamanan berhasil meredam situasi tersebut walaupun ada 2 korban luka yang saat ini telah mendapatkan perawatan medis di RSUD Nabire.

AKBP Wahyudi menambahkan bahwa setelah kejadian tersebut, dilakukan pertemuan bersama Gubernur Provinsi Papua Tengah Dr. Ribka Haluk, S.Sos, M.M, serta Anggota BP3OKP Perwakilan Papua Tengah Irjen Pol. Purn. Petrus Waine dan pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Baca Juga :  KPU Papsel Harapkan Pilkada Zero Sengketa

โ€œSaat ini, situasi sudah kembali kondusif dan kedua belah pihak telah berkesepakat untuk menjaga keamanan menjelang Pemilu 2024 dan berkomitmen untuk tidak melakukan aksi saling serang,โ€ tandasnya.

Upaya koordinasi dan penyelesaian bersama diharapkan mampu mengembalikan kedamaian di Kampung Sanoba dan mencegah terjadinya konflik lebih lanjut terkait masalah letak TPS.

โ€œKami bersyukur setelah reda proses pencoblosan bisa dilakukan dengan aman  meski tetap dilakukan pengamanan,โ€ tutup Kapolres. (ade/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Konflik Warga di Nabire Mereda

Sementara soal pengrusakan, Kapolres Nabire dan Forkopimda Berhasil Redam Konflik Terkait Letak TPS di Kampung Sanoba rumah milik Kepala Kampung Sanoba terkait permasalahan letak Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12 di Kampung Sanoba akhirnya Selasa (13/2) berhasil diredam Polres Nabire bersama Forkopimda.

  Situasi ketika itu sempat memanas dimana warga dua kubu saling serang bahkan dari video yang terposting di media social Nampak warga mulai mencari bahan peledak untuk membalas.

Diceritakan bahwa permasalahan bermula setelah pertemuan penyelesaian permasalahan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Nabire pada Senin, 12 Februari 2024, yang menetapkan bahwa letak TPS 12 Kampung Sanoba tetap berada di Kompleks Kepala Air Kampung Sanoba.

Baca Juga :  Polda Mulai Hitung Kekuatan

Kepala Kepolisian Resor Nabire, AKBP Wahyudi Satriyo Bintoro, S.H., S.I.K., M.Si, menjelaskan bahwa keluhan terkait letak TPS 12 memicu aksi pengerusakan rumah Kepala Kampung Sanoba, Korneles Osem, oleh sekelompok masyarakat.

โ€œPengerusakan tersebut kemudian diikuti dengan aksi saling serang antara dua kelompok warga di Jalan Raya depan SMP Negeri 8 Sanoba, akibat tidak terima dengan pengerusakan tersebut,โ€ ungkapnya.

Meskipun terjadi aksi saling serang, aparat keamanan berhasil meredam situasi tersebut walaupun ada 2 korban luka yang saat ini telah mendapatkan perawatan medis di RSUD Nabire.

AKBP Wahyudi menambahkan bahwa setelah kejadian tersebut, dilakukan pertemuan bersama Gubernur Provinsi Papua Tengah Dr. Ribka Haluk, S.Sos, M.M, serta Anggota BP3OKP Perwakilan Papua Tengah Irjen Pol. Purn. Petrus Waine dan pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Baca Juga :  Kampanye Dimulai, KPU Ingatkan Larangan yang Harus Ditaati 

โ€œSaat ini, situasi sudah kembali kondusif dan kedua belah pihak telah berkesepakat untuk menjaga keamanan menjelang Pemilu 2024 dan berkomitmen untuk tidak melakukan aksi saling serang,โ€ tandasnya.

Upaya koordinasi dan penyelesaian bersama diharapkan mampu mengembalikan kedamaian di Kampung Sanoba dan mencegah terjadinya konflik lebih lanjut terkait masalah letak TPS.

โ€œKami bersyukur setelah reda proses pencoblosan bisa dilakukan dengan aman  meski tetap dilakukan pengamanan,โ€ tutup Kapolres. (ade/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya