Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Gereja Baptis Banyak Berkarya di Berbagai Bidang

Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom saat menandatangani prasasti peresmian gedung Aula Cowley Melzer Prime. ( FOTO: Noel/Cepos)

Umat Baptis Gelar Kongres PGBP ke-VIII di Pirime, Lanny Jaya 

PIRIME-Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua (PGBP) menggelar Kongres ke-VIII  dan perayaan  HUT PGBP yang ke-45  di Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Senin (14/12). 

Kegiatan yang dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ini, dihadiri Gubernur Papua yang diwakili Penjabat Sekda Provinsi Papua, Doren Wakerkwa, Ketua DPR Papua, Ketua DPR Papua, John Banua Rouw, Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom, Kepala Bapeda Papua, Yohanes Walilo, Kepala Dinas DPPAD  Provinsi, Chistian Sohilait, Kepala Dinas PUPR Papua Gerius Yoman, Ketua DPRD Lanny Jaya, Tanus Kogoya dan Ketua DPRD Mamberamo Tengah, Hengki D Yikwa. 

Kongres yang juga diikuti ratusan kader dan ribuan umat Baptis ini berlangsung meriah dan penuh sikacita yang diwarnai acara syukura dengan buadaya bakar batu. 

Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP., MH., dalam sambutannya yang dibacakan Penjabat Sekda Papua, Doren Wakerkwa menyampaikan permohonan maaf karena berhalangan hadir dalam kegiatan Kongres dan HUT PGBP ini. 

“Gubernur menyampaikan maaf dan menyampaikan selamat kepada warga Baptis yang selalu mendoakannya sehingga selalu sehat, baik dan bekerja saat ini. Untuk itu dengan rasa hormat, gubernur menyampaikan terima kasih,” ungkap Sekda Doren Wakerkwa. 

Dikatakan, gereja merupakan pelaksana amanat agung di bumi dan juga merupakan mitra pemerintah dalam pimpinan mental dan spiritual. “Setiap hari Minggu dan ibadah-ibadah, kita selalu mendengar suara Tuhan melalui hamba-hamb-Nya sebagai penolong dan penuntun kehidupan setiap orang percaya. Firman Allah menjadi sentral, kontrol, motivasi dan inspirasi dalam kehidupan beragama,” katanya.

Saat ini menurut Doren, akhlak dan moral menjadi satu tolok ukur dalam satu pembagunan. “Melalui kongres PGBP, saya mengajak segenap umat Baptis di tanah Papua, untuk berkarya menjadi gereja yang bangkit mandiri, sejahtera dan berkeadilan sesuai dengan tema kongres “Jadilah kehendak-Mu (Matius 6:10b),” pintanya.

Doren Wakerkwa mengakui bahwa gereja Baptis di tanah Papua telah banyak berkarya di berbagai bidang. “Ada di bidang seni budaya dan olahraga, pendidikan, pemerintahan serta bidang lainnya. Gereja Baptis juga berprestasi bagi bangsa dan negara yang kita cintai, dan lebih khusus mengangkat harkat martabat orang Baptis di tanah Papua ini,” tegasnya.

Doren juga mengatakan, kongres ini dijadikan sebagai pusat pelayanan persekutuan gereja Baptis yang ada di seluruh tanah Papua bahkan Indonesia. “Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua harus ada di garda terdepan untuk memainkan peranannya untuk merubah, sehingga generasi yang ada ini dimenangkan bagi Kristus Yesus,” tuturnya.

Baca Juga :  Rumah Tanpa Penghuni Terbakar, Warga Panik

Lanjut Doren, Gubernur dan Wakil Gubernur Papua juga menyambut dan mengapresiasi PGBP atas terselenggaranya kongres ke-VIII ini. “Saya berharap kongres ini menghasilkan rumusan  dan dapat mendapatkan rekomendasi-rekomendasi serta berbagai kebijakan strategi untuk menunjang pelayanan, secara khusus dan secara umum bagi bangsa dan negara ini, guna meningkatkan pelayanan PGBP di tanah Papua,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Doren mengingatkan agar  apa yang membuat penginjilan tidak bisa masuk ke sinode, diharapkan tidak terjadi pada kepengurusan berikut. “Apa sebabnya persembahan sedikit tidak bisa masuk ke sinode. Sistem yang  kita pakai saat ini sistem konvensional, yang tua-tua harus bahas itu. Kalau kita sistem konvensional maka jemaat dia klaim diri dengan perpuluhan, penginjilan dan persembahan karena dia otonom. Jika diubah ke dalam sistem sinodal maka program itu jelas dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah. Ini yang harus dipikirkan,” ucapnya.

Dirinya juga meminta setiap pemimpin harus membangun koordinasi dengan pemerintah setempat baik gubernur dan bupati. “Sinode harus bangun koordinasi dengan pemerintah baik gubernur dan wakil itu yang perlu sekali. Koordinasi dengan wilayah-wilayah, rapat kerja pengurus PGBP, supaya kita yang di provinsi juga dilibatkan di dalam. Menjadi seorang pemimpin harus punya program kerja,” tambahnya. 

Doren berharap agar pembahasan anggaran dasar dalam kegiatan kongres ini dapat dilakukan dengan baik. 

Sementara itu, Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom memberikan apresiasi kepada masyarakat di Distrik Prime. “Saya berikan apresiasi  kepada jemaat di Pirime yang sudah bisa bangun gedung yang megah ini. Kami komitmen bahwa kedepan kita akan bangun gedung besar lagi di Wamena, yang lebih besar dari ini. Dengan tangan sendiri, jemaat pirime ambil pasir bantu dengan dana sendiri, dan ini yang disebut mandiri,” katanya.

Befa mengatakan dalam pelaksanaan Kongres Baptis  harus memilih pemimpin yang benar – benar memiliki hati melayani dan punya niat besar melayani. “Hatinya tidak tenang ketika berbicara pelayanan. Soal pelayanan selalu kejar dan tidak tidur soal pelayanan. Selalu  bekerja dengan semangat. Pilihlah orang itu,” pintanya.

Baca Juga :  TPNPB Pecah Kongsi ?

Dirinya meminta untuk tidak memilih pemimpin yang pasif dalam pelayanan. Karena umat Baptis harus Bangkit  mandiri dan begerak cepat sesuai perkembangan zaman.

“Yang prihatin dengan kondisi anak muda yang meningal sia-sia. Selalu bergerak dan memikirkan generasi, suka kerja dan aktif dalam pelayanan. Pilih dia sebagai ketua. Jangan sampai hasilkan pemimpin yang pemalas. Karena hari ini butuh sinode yang cerdas bikin pelayanan sana sini. Ketemu pejabat bicara pelayanan dan selalu bergerak sesuai zaman,”pungkasnya.

Sementara itu, Pendeta Fence B pada khotbanya mengatakan dalam kongres yang ke-VII ini akan lahir pemimpin-pemimpin yang akan memimpin PGBP dan membawa umat Baptis yang bangkit mandiri dan berdiri di kakinya sendiri serta berjalan di kaki Tuhan. Terpenting menurutnya menjadi gereja yang visioner 

“Bisa menjadi gereja yang bangkit untuk menjadi berkat. Tidak hanya di gunung dan lembah. Bukan hanya menjadi berkat di pantai, bukan hanya menjadi berkat di tanah Papua dan bukan bukan saja di Indonesia, tetapi menjadi berkat bagi seluruh dunia,” katanya.

Menurutnya, di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil. Seperti kisah bangsa Israel dalam Alkitab yang jatuh bangunnya suatu bangsa ditentukan oleh pemimpinnya

“Musa, Daud dan Salomo, siapakah mereka ini ? Mereka adalah orang-orang biasa tetapi memiliki hati yang luar biasa. Sekalipun dalam kelemahan mereka, Tuhan menyatakan kuasanya dengan perkara besar dalam kehidupan umat Israel,” tutur.

Selama lima hari pelaksanaan kongres, Pdt. Fence mengingatkan untuk selalu bertanya kepada Tuhan, pemimpin seperti apa yang dibutuhkan. “Kita telah lama bergumul agar kongres ini bisa berjalan. Pilihlah pemimpin yang memiliki visi dan bisa memandang jauh kedepan, maka di kongres ini bawa PGBP ke hadapan Tuhan,” tutupnya.

Di tempat yang sama, ketua panitia, Gonirum Wanimbo, S.Pd., menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Lukas Enembe, Wagub Klemen Tinal, Sekda Doren Wakerkwa, Pemkab Lanny Jaya, kader dan jemaat Baptis seluruhy Indonesia yang telah terlibat aktif mendukung pelaksanaan konggres ke-VIII, peresmian gedung dan perayaan HUT PGBP  ke-45 hingga bisa berjalan sukses.

Dalam acara pembukaan, warnai dengan peresmian gedung Aula Cowley Melzer Pirime yang dilanjutkan dengan pemotongan kue HUT PGBP ke-45. Acara ditutup dengan bakar batu dan makan bersama ribuan umat Baptis. (oel/nat)

Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom saat menandatangani prasasti peresmian gedung Aula Cowley Melzer Prime. ( FOTO: Noel/Cepos)

Umat Baptis Gelar Kongres PGBP ke-VIII di Pirime, Lanny Jaya 

PIRIME-Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua (PGBP) menggelar Kongres ke-VIII  dan perayaan  HUT PGBP yang ke-45  di Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Senin (14/12). 

Kegiatan yang dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ini, dihadiri Gubernur Papua yang diwakili Penjabat Sekda Provinsi Papua, Doren Wakerkwa, Ketua DPR Papua, Ketua DPR Papua, John Banua Rouw, Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom, Kepala Bapeda Papua, Yohanes Walilo, Kepala Dinas DPPAD  Provinsi, Chistian Sohilait, Kepala Dinas PUPR Papua Gerius Yoman, Ketua DPRD Lanny Jaya, Tanus Kogoya dan Ketua DPRD Mamberamo Tengah, Hengki D Yikwa. 

Kongres yang juga diikuti ratusan kader dan ribuan umat Baptis ini berlangsung meriah dan penuh sikacita yang diwarnai acara syukura dengan buadaya bakar batu. 

Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP., MH., dalam sambutannya yang dibacakan Penjabat Sekda Papua, Doren Wakerkwa menyampaikan permohonan maaf karena berhalangan hadir dalam kegiatan Kongres dan HUT PGBP ini. 

“Gubernur menyampaikan maaf dan menyampaikan selamat kepada warga Baptis yang selalu mendoakannya sehingga selalu sehat, baik dan bekerja saat ini. Untuk itu dengan rasa hormat, gubernur menyampaikan terima kasih,” ungkap Sekda Doren Wakerkwa. 

Dikatakan, gereja merupakan pelaksana amanat agung di bumi dan juga merupakan mitra pemerintah dalam pimpinan mental dan spiritual. “Setiap hari Minggu dan ibadah-ibadah, kita selalu mendengar suara Tuhan melalui hamba-hamb-Nya sebagai penolong dan penuntun kehidupan setiap orang percaya. Firman Allah menjadi sentral, kontrol, motivasi dan inspirasi dalam kehidupan beragama,” katanya.

Saat ini menurut Doren, akhlak dan moral menjadi satu tolok ukur dalam satu pembagunan. “Melalui kongres PGBP, saya mengajak segenap umat Baptis di tanah Papua, untuk berkarya menjadi gereja yang bangkit mandiri, sejahtera dan berkeadilan sesuai dengan tema kongres “Jadilah kehendak-Mu (Matius 6:10b),” pintanya.

Doren Wakerkwa mengakui bahwa gereja Baptis di tanah Papua telah banyak berkarya di berbagai bidang. “Ada di bidang seni budaya dan olahraga, pendidikan, pemerintahan serta bidang lainnya. Gereja Baptis juga berprestasi bagi bangsa dan negara yang kita cintai, dan lebih khusus mengangkat harkat martabat orang Baptis di tanah Papua ini,” tegasnya.

Doren juga mengatakan, kongres ini dijadikan sebagai pusat pelayanan persekutuan gereja Baptis yang ada di seluruh tanah Papua bahkan Indonesia. “Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua harus ada di garda terdepan untuk memainkan peranannya untuk merubah, sehingga generasi yang ada ini dimenangkan bagi Kristus Yesus,” tuturnya.

Baca Juga :  Baru 12 Kabupaten/Kota dan Provinsi yang Rampung

Lanjut Doren, Gubernur dan Wakil Gubernur Papua juga menyambut dan mengapresiasi PGBP atas terselenggaranya kongres ke-VIII ini. “Saya berharap kongres ini menghasilkan rumusan  dan dapat mendapatkan rekomendasi-rekomendasi serta berbagai kebijakan strategi untuk menunjang pelayanan, secara khusus dan secara umum bagi bangsa dan negara ini, guna meningkatkan pelayanan PGBP di tanah Papua,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Doren mengingatkan agar  apa yang membuat penginjilan tidak bisa masuk ke sinode, diharapkan tidak terjadi pada kepengurusan berikut. “Apa sebabnya persembahan sedikit tidak bisa masuk ke sinode. Sistem yang  kita pakai saat ini sistem konvensional, yang tua-tua harus bahas itu. Kalau kita sistem konvensional maka jemaat dia klaim diri dengan perpuluhan, penginjilan dan persembahan karena dia otonom. Jika diubah ke dalam sistem sinodal maka program itu jelas dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah. Ini yang harus dipikirkan,” ucapnya.

Dirinya juga meminta setiap pemimpin harus membangun koordinasi dengan pemerintah setempat baik gubernur dan bupati. “Sinode harus bangun koordinasi dengan pemerintah baik gubernur dan wakil itu yang perlu sekali. Koordinasi dengan wilayah-wilayah, rapat kerja pengurus PGBP, supaya kita yang di provinsi juga dilibatkan di dalam. Menjadi seorang pemimpin harus punya program kerja,” tambahnya. 

Doren berharap agar pembahasan anggaran dasar dalam kegiatan kongres ini dapat dilakukan dengan baik. 

Sementara itu, Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom memberikan apresiasi kepada masyarakat di Distrik Prime. “Saya berikan apresiasi  kepada jemaat di Pirime yang sudah bisa bangun gedung yang megah ini. Kami komitmen bahwa kedepan kita akan bangun gedung besar lagi di Wamena, yang lebih besar dari ini. Dengan tangan sendiri, jemaat pirime ambil pasir bantu dengan dana sendiri, dan ini yang disebut mandiri,” katanya.

Befa mengatakan dalam pelaksanaan Kongres Baptis  harus memilih pemimpin yang benar – benar memiliki hati melayani dan punya niat besar melayani. “Hatinya tidak tenang ketika berbicara pelayanan. Soal pelayanan selalu kejar dan tidak tidur soal pelayanan. Selalu  bekerja dengan semangat. Pilihlah orang itu,” pintanya.

Baca Juga :  TPNPB Pecah Kongsi ?

Dirinya meminta untuk tidak memilih pemimpin yang pasif dalam pelayanan. Karena umat Baptis harus Bangkit  mandiri dan begerak cepat sesuai perkembangan zaman.

“Yang prihatin dengan kondisi anak muda yang meningal sia-sia. Selalu bergerak dan memikirkan generasi, suka kerja dan aktif dalam pelayanan. Pilih dia sebagai ketua. Jangan sampai hasilkan pemimpin yang pemalas. Karena hari ini butuh sinode yang cerdas bikin pelayanan sana sini. Ketemu pejabat bicara pelayanan dan selalu bergerak sesuai zaman,”pungkasnya.

Sementara itu, Pendeta Fence B pada khotbanya mengatakan dalam kongres yang ke-VII ini akan lahir pemimpin-pemimpin yang akan memimpin PGBP dan membawa umat Baptis yang bangkit mandiri dan berdiri di kakinya sendiri serta berjalan di kaki Tuhan. Terpenting menurutnya menjadi gereja yang visioner 

“Bisa menjadi gereja yang bangkit untuk menjadi berkat. Tidak hanya di gunung dan lembah. Bukan hanya menjadi berkat di pantai, bukan hanya menjadi berkat di tanah Papua dan bukan bukan saja di Indonesia, tetapi menjadi berkat bagi seluruh dunia,” katanya.

Menurutnya, di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil. Seperti kisah bangsa Israel dalam Alkitab yang jatuh bangunnya suatu bangsa ditentukan oleh pemimpinnya

“Musa, Daud dan Salomo, siapakah mereka ini ? Mereka adalah orang-orang biasa tetapi memiliki hati yang luar biasa. Sekalipun dalam kelemahan mereka, Tuhan menyatakan kuasanya dengan perkara besar dalam kehidupan umat Israel,” tutur.

Selama lima hari pelaksanaan kongres, Pdt. Fence mengingatkan untuk selalu bertanya kepada Tuhan, pemimpin seperti apa yang dibutuhkan. “Kita telah lama bergumul agar kongres ini bisa berjalan. Pilihlah pemimpin yang memiliki visi dan bisa memandang jauh kedepan, maka di kongres ini bawa PGBP ke hadapan Tuhan,” tutupnya.

Di tempat yang sama, ketua panitia, Gonirum Wanimbo, S.Pd., menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Lukas Enembe, Wagub Klemen Tinal, Sekda Doren Wakerkwa, Pemkab Lanny Jaya, kader dan jemaat Baptis seluruhy Indonesia yang telah terlibat aktif mendukung pelaksanaan konggres ke-VIII, peresmian gedung dan perayaan HUT PGBP  ke-45 hingga bisa berjalan sukses.

Dalam acara pembukaan, warnai dengan peresmian gedung Aula Cowley Melzer Pirime yang dilanjutkan dengan pemotongan kue HUT PGBP ke-45. Acara ditutup dengan bakar batu dan makan bersama ribuan umat Baptis. (oel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya