Thursday, May 9, 2024
25.7 C
Jayapura

Jokowi: Pilih Capres Ojo Grusa-grusu

Menurut dia, beda pilihan politik itu wajar dan biasa. Jangan sampai silaturahmi rusak gara-gara beda pilihan politik. Kemudian, jangan cepat dimasukkan ke hati. Tidak boleh gampang baper, marah sana marah sini, benci sana benci sini.

Jokowi mengingatkan, tantangan ke depan semakin berat. Indonesia butuh pemimpin yang punya visi taktis dan jelas. Memiliki keberanian. Berani ambil risiko. Punya nyali dan berani menghadapi tekanan negara besar. Rakyat butuh pemimpin yang tak banyak bicara, tetapi yang banyak kerja.

https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sementara itu, mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) mengimbau rakyat untuk jeli memilih presiden dan wakil presiden. Menurut dia, presiden dan wakilnya harus memiliki kualitas yang sama. “Ini yang kadang-kadang dilihat salah, bahwa Wapres adalah ban serep. Iya benar, Wapres cadangan jika ada presidennya,” ungkap mantan pendamping Jokowi dan SBY itu.

Baca Juga :  Palang Jalan Holtekamp Akhirnya Dibuka

Tapi, jika presiden tiba-tiba ada halangan, maka wakil presiden akan naik menjadi presiden. Jadi, presiden dan wakilnya harus sama kualitasnya, sama kemampuannya. “Sudah ada bukti waktu Gus Dur mundur dan Bu Megawati yang gantikan jadi presiden,” tuturnya.

“Ini adalah negara besar. Bukan kayak Burma atau yang lain. Ini 270 juta orang, negara besar keempat di dunia. Jika salah memilih, itu bermasalah kita,” tegasnya. (tyo/wan/gal/ata/c18/oni)

Baca Juga :  Juli, Presiden Jokowi Direncanakan Datang Lagi
Menurut dia, beda pilihan politik itu wajar dan biasa. Jangan sampai silaturahmi rusak gara-gara beda pilihan politik. Kemudian, jangan cepat dimasukkan ke hati. Tidak boleh gampang baper, marah sana marah sini, benci sana benci sini.

Jokowi mengingatkan, tantangan ke depan semakin berat. Indonesia butuh pemimpin yang punya visi taktis dan jelas. Memiliki keberanian. Berani ambil risiko. Punya nyali dan berani menghadapi tekanan negara besar. Rakyat butuh pemimpin yang tak banyak bicara, tetapi yang banyak kerja.

https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sementara itu, mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) mengimbau rakyat untuk jeli memilih presiden dan wakil presiden. Menurut dia, presiden dan wakilnya harus memiliki kualitas yang sama. “Ini yang kadang-kadang dilihat salah, bahwa Wapres adalah ban serep. Iya benar, Wapres cadangan jika ada presidennya,” ungkap mantan pendamping Jokowi dan SBY itu.

Baca Juga :  Sepakat Wujudkan Pemilu Jujur, Aman dan Demokratis

Tapi, jika presiden tiba-tiba ada halangan, maka wakil presiden akan naik menjadi presiden. Jadi, presiden dan wakilnya harus sama kualitasnya, sama kemampuannya. “Sudah ada bukti waktu Gus Dur mundur dan Bu Megawati yang gantikan jadi presiden,” tuturnya.

“Ini adalah negara besar. Bukan kayak Burma atau yang lain. Ini 270 juta orang, negara besar keempat di dunia. Jika salah memilih, itu bermasalah kita,” tegasnya. (tyo/wan/gal/ata/c18/oni)

Baca Juga :  Sidang Mediasi, Partai Hanura dan Partai Ummat Tetap Jadi Peserta Pemilu 2024

Berita Terbaru

Artikel Lainnya