Wilayah Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning berhasil diamankan dari aktivitas kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker. Dari hasil operasi tersebut, TNI berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu pucuk senjata organik AK-47, satu senjata rakitan, puluhan butir munisi berbagai kaliber, busur dan anak panah, bendera Bintang Kejora, serta alat komunikasi.
Kelompok ini diketahui kerap melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil, termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan, serta penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan. Bahkan mereka melibatkan anak-anak dan warga sipil dalam kegiatan bersenjata.
“Keberhasilan operasi ini menjadi langkah penting untuk mengembalikan rasa aman masyarakat serta mendukung kelancaran pembangunan dan pelayanan publik di wilayah Papua Tengah,” tegas Letkol Iwan.
Ia juga memastikan bahwa seluruh personel TNI yang terlibat dalam operasi tersebut berada dalam kondisi aman dan lengkap. Pasukan TNI masih bersiaga dibeberapa sektor untuk mengantisipasi kemungkinan pergerakan sisa kelompok bersenjata. Terkait dampak dari kontak tembak ini dikatakan banyak warga yang mengungsi.
“Banyak yang mengungsi tapi belum bisa didata semua karena kejadiannya siang sampai sore dan masyarakat langsung pergi,” kata Yoakim Mujizau.S.STP selaku Ketua Tim Mediasi Konflik Bersenjata, Intan Jaya dibalik ponselnya, Rabu (14/5).
Dikatakan upaya yang dilakukan pemerintah pasca insiden ini adalah melakukan negosiasi dengan aparat TNI guna diberikan akses masuk ke tiga kampung untuk dilakukan pendataan. Warga yang mengungsi termasuk korban jiwa. “Untuk korban jiwa kami dilaporkan ada yang tewas dan ada juga yang terluka namun untuk data pastinya kami harus masuk ke kampung untuk mengidentifikasi sendiri,” jelasnya.