‘’Jangan dulu, saya belum mampu untuk menceritakan kejadiannya seperti apa,’’ katanya.
Namun informasi yang diperoleh jika Iqbal saat itu berhasil selamat karena saat melarikan diri dia terjatuh ke dalam sebuah lubang yang ada di sekitar TKP dan bersembunyi di dalam lubang tanah tersebut. Setelah merasa tidak ada lagi KKB tersebut, Iqbal keluar dari dalam tempat persembunyiannya dan melaporkan kejadian itu ke teman lainnya ke tempat kemah meraka.
‘’Saya sendiri mendapatkan informasi itu sekitar pukul 18.00 WIT dari TKP, karena di sana ada Wifi,’’ kata Luther Pongsibidang. Mendapat laporan tentang kejadian itu, Luther Pongsibidang meminta agar jenazah korban malam itu juga harus dibawa ke Tanah Merah. ‘’Takutnya, jangan sampai para pelaku datang lagi dengan jumlah banyak,’’ katanya.
Sekitar pukul 19.00 WIT malam itu, jenazah korban langsung dibawa oleh teman-temannya keluar dari hutan tersebut melalui jalan tikus menuju Kali Merah.
‘’Besoknya, sekitar pukul 05.00 WIT baru tiba di Kali Merah, lalu dari Kali Merah ke Tanah Merah menggunakan speedboat,’’ katanya. Informasi jika sekitar 100-an pendulung keluar dari tempat tersebut dan membawa jenazah korban ke Kali Merah.
Luther Pongsibidang menjelaskan, korban yang memiliki seorang anak tersebut, tercatat 2 kali ke Penambangan Kawe tersebut. ‘’Dia sebenarnya tukang, tapi teman-temannya mengajak dia untuk ikut ke penambangan,’’ kata Luther Pongsibidang yang mengaku pernah merasakan pahit manisnya ikut penambangan ilegal di Kawe, Pegunungan Bintang tersebut. Soal penghasilan dari penambang emas tersebut, Luther Pongsibidang tidak menentu, tergantung rejeki.
Jika rejekinya bagus maka satu tim tersebut bisa mendapatkan hasil yang baik. Tapi jika lagi apes, maka tidak dapat apa-apa. Mungkin hanya cukup membayar bama yang dipakai selama beberapa bulan di hutan tersebut. (ulo/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos