Saturday, February 15, 2025
25.7 C
Jayapura

DR Melyana Pugu : Perlu Asimetris Policy yang Affirmative

JAYAPURA– Pembantu Dekan I Fisip Uncen, Dr Melyana Pugu dari pemangkasan ini dipastikan Papua bakal menerima dampak yang cukup menggoncang. Namun dikatakan harus ada inovasi dan solusi serta adaptasi yang dilakukan segera untuk menyesuaikan situasi tersebut.

Hanya disini dari analisanya sepatutnya pemerintah pusat mempertimbangkan atau mengkaji kembali terkait pemangkasan anggaran ini. Pasalnya Papua membutuhkan banyak anggaran untuk bisa mengejar ketertinggalan dari berbagai aspek. Tak bisa disamaratakan dengan daerah di wilayah barat yang sudah lebih dulu maju dalam berbagai hal termasuk menyangkut sarana infrastrukturnya maupun sumber daya manusianya.

“Papua sedang membangun, mengejar ketertinggalan. Jika anggaran daerah kembali dipangkas maka semakin sulit  mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia Emas tahun 2045,” ujar Pugu saat ditemui di Kotaraja, Kamis (13/2).

Baca Juga :  Rangkaian Porseni HLN ke-79, Diawali  Jalan Sehat

Ia berpendapat kementerian perlu memberikan kajian yang tepat kepada pemerintah atau presiden dengan melihat aspek tadi. Dari efisiensi anggaran hingga dilakukan refokusing diyakini memberi impact banyak banyak aspek terlebih menyangkut sektor pembangunan yang selama ini dijalankan.

Mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan hingga turunannya. “Kerja-kerja bisa saja tidak maksimal dan bayang-bayang work from home (WFH) pelan-pelan akan terjadi. Kita tidak sedang covid namun situasi membuat demikian,” bebernya.

Disini ia menyarankan pemerintah pusat menerapkan kebijakan Asimetris Policy yang Affirmative atau kebijakan pengecualian yang sifatnya memproteksi.

JAYAPURA– Pembantu Dekan I Fisip Uncen, Dr Melyana Pugu dari pemangkasan ini dipastikan Papua bakal menerima dampak yang cukup menggoncang. Namun dikatakan harus ada inovasi dan solusi serta adaptasi yang dilakukan segera untuk menyesuaikan situasi tersebut.

Hanya disini dari analisanya sepatutnya pemerintah pusat mempertimbangkan atau mengkaji kembali terkait pemangkasan anggaran ini. Pasalnya Papua membutuhkan banyak anggaran untuk bisa mengejar ketertinggalan dari berbagai aspek. Tak bisa disamaratakan dengan daerah di wilayah barat yang sudah lebih dulu maju dalam berbagai hal termasuk menyangkut sarana infrastrukturnya maupun sumber daya manusianya.

“Papua sedang membangun, mengejar ketertinggalan. Jika anggaran daerah kembali dipangkas maka semakin sulit  mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia Emas tahun 2045,” ujar Pugu saat ditemui di Kotaraja, Kamis (13/2).

Baca Juga :  Dua ABK Tewas dan Dua Lainnya Hilang

Ia berpendapat kementerian perlu memberikan kajian yang tepat kepada pemerintah atau presiden dengan melihat aspek tadi. Dari efisiensi anggaran hingga dilakukan refokusing diyakini memberi impact banyak banyak aspek terlebih menyangkut sektor pembangunan yang selama ini dijalankan.

Mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan hingga turunannya. “Kerja-kerja bisa saja tidak maksimal dan bayang-bayang work from home (WFH) pelan-pelan akan terjadi. Kita tidak sedang covid namun situasi membuat demikian,” bebernya.

Disini ia menyarankan pemerintah pusat menerapkan kebijakan Asimetris Policy yang Affirmative atau kebijakan pengecualian yang sifatnya memproteksi.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/