Saturday, July 27, 2024
26.7 C
Jayapura

Pastikan Pendidikan dan Kesehatan Pengungsi Nduga Tetap Diperhatikan

WAMENA– Pemkab Jayawijaya memastikan untuk memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada pengungsi dari Kabupaten Nduga di Jayawijaya.

PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menyatakan untuk pelayanan Pendidikan ini akan disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan untuk pelayanan Kesehatan juga akan disampaikan kepada kepala Dinas Kesehatan untuk bagaimana caranya memberikan pelayanan mendasar ini kepada saudara-saudara dari kabupaten Nduga yang mengungsi ke Jayawijaya.

“Kami sudah melakukan rapat dengan BPJS sehingga disepakati Fasyankes tak boleh menolak siapapun yang sakit, RSUD Wamena terbuka untuk membantu masyarakat masyarakat dari 8 kabupaten para bupati sudah melakukan MoU dan kita akan lakukan secara konsisten,” ungkapnya Jumat (7/6) kemarin.

Ia menegaskan siapapun yang sakit dan membutuhkan pertolongan atau perawatan medis bisa datang ke Fasyankes yang ada di Jayawijaya, khusus untuk RSUD Wamena telah ditekankan kepada Direktur untuk tidak diperkenankan untuk menolak dan harus dilayani meskipun belum ada KTPnya karena nanti ada petugas dukcapil provinsi yang ditugaskan di setiuap fasiankes.

Baca Juga :  Persipura Daftarkan 30 Pemain

“Kalau masyarakat pengungsi Nduga ini berobat namun belum, ada KTP nya nanti ada petugas Dukcapil yang mencatatat dan didaftarkan NIK nya ke BPJS sehingga kepesertaannya akan aktif, tidak ada alasan untuk menolak siapapun yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” tegas Tumbo.

Sementara itu PJ BupatiJayawijaya ini mengatakan sesuai dengan arahan Kemendikbudristek untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada pengungsi Nduga di Jayawijaya pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Prof Yohanes Surya akan hadir di Wamena untuk menindaklanjuti program Pendidikan sistem Gampang, Asyik dan Menyenangkan (Gasing)

“Jadi saya ingin dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya mengakomodir anak -anak usia sekolah dari Pengungsi Nduga agar dimasukan dalam program tersebut guna dilatih kemampuan berhitungnya,”bebernya.

Baca Juga :  Resmi Terapkan Absensi Elektronik Terintegrasi Online 

Ia juga menambahkan selama ini anak -anak dari Pengungsi Nduga sudah masuk di sekolah yang ada di Jayawijaya dan datanya sudah ada, namun apabila ada yang belum terdata maka akan menjadi kewajiban pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui dinas Pendidikan untuk ditindaklanjuti dan merampungkan data dan ini menjadi target sasara memberikan Pendidikan secara gratis.

“Nanti dinas pendidikan akan merampungkan data bagi anak-anak usia sekolah dari Paud sampai dengan SMA/SMK agar bisa kembali mendapatkan Pendidikan di Kabupaten Jayawijaya,” tutup Pj Bupati Jayawijaya. (jo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

WAMENA– Pemkab Jayawijaya memastikan untuk memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada pengungsi dari Kabupaten Nduga di Jayawijaya.

PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menyatakan untuk pelayanan Pendidikan ini akan disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan untuk pelayanan Kesehatan juga akan disampaikan kepada kepala Dinas Kesehatan untuk bagaimana caranya memberikan pelayanan mendasar ini kepada saudara-saudara dari kabupaten Nduga yang mengungsi ke Jayawijaya.

“Kami sudah melakukan rapat dengan BPJS sehingga disepakati Fasyankes tak boleh menolak siapapun yang sakit, RSUD Wamena terbuka untuk membantu masyarakat masyarakat dari 8 kabupaten para bupati sudah melakukan MoU dan kita akan lakukan secara konsisten,” ungkapnya Jumat (7/6) kemarin.

Ia menegaskan siapapun yang sakit dan membutuhkan pertolongan atau perawatan medis bisa datang ke Fasyankes yang ada di Jayawijaya, khusus untuk RSUD Wamena telah ditekankan kepada Direktur untuk tidak diperkenankan untuk menolak dan harus dilayani meskipun belum ada KTPnya karena nanti ada petugas dukcapil provinsi yang ditugaskan di setiuap fasiankes.

Baca Juga :  95 Peserta ADEM dari 8 Kabupaten Bakal Bersekolah Di 3 Kota Besar Diluar Papua

“Kalau masyarakat pengungsi Nduga ini berobat namun belum, ada KTP nya nanti ada petugas Dukcapil yang mencatatat dan didaftarkan NIK nya ke BPJS sehingga kepesertaannya akan aktif, tidak ada alasan untuk menolak siapapun yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” tegas Tumbo.

Sementara itu PJ BupatiJayawijaya ini mengatakan sesuai dengan arahan Kemendikbudristek untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada pengungsi Nduga di Jayawijaya pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Prof Yohanes Surya akan hadir di Wamena untuk menindaklanjuti program Pendidikan sistem Gampang, Asyik dan Menyenangkan (Gasing)

“Jadi saya ingin dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya mengakomodir anak -anak usia sekolah dari Pengungsi Nduga agar dimasukan dalam program tersebut guna dilatih kemampuan berhitungnya,”bebernya.

Baca Juga :  Pertama Kali dalam Sejarah, Pemkab Tolikara Raih WTP

Ia juga menambahkan selama ini anak -anak dari Pengungsi Nduga sudah masuk di sekolah yang ada di Jayawijaya dan datanya sudah ada, namun apabila ada yang belum terdata maka akan menjadi kewajiban pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui dinas Pendidikan untuk ditindaklanjuti dan merampungkan data dan ini menjadi target sasara memberikan Pendidikan secara gratis.

“Nanti dinas pendidikan akan merampungkan data bagi anak-anak usia sekolah dari Paud sampai dengan SMA/SMK agar bisa kembali mendapatkan Pendidikan di Kabupaten Jayawijaya,” tutup Pj Bupati Jayawijaya. (jo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya