JAYAPURA-Pemerintah Kabupaten Nduga sendiri telah membentuk tim untuk menyelamatkan pilot pesawat Susi Air, Philips Mark Mehrtens yang diduga disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah tersebut.
Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo menyampaikan, upaya membebaskan pilot tersebut dari tangan KKB dengan cara komunikasi secara sosial budaya.
“Saya sudah kirim masyarakat masuk ke Distrik Paro untuk melakukan komunikasi langsung (dengan KKB). Kondisi pilot yang disandera sesuai informasi dari lapangan baik dan sehat,” kata Kondomo saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (14/2).
Kondomo mengaku upaya yang dilakukan Pemerintah Nduga saat ini sementara membangun koordinasi dan komunikasi dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya yang berada di wilayah tersebut.
“Mudah mudahan kehadiran pemerintah di Distrik Paro bisa diterima kelompok KKB dan menyerahkan sandera tersebut. Yang kami utamakan keselamatan pilot,” kata mantan Kajati Papua ini.
Sementara itu, terkait dengan seribuan warga Paro yang mengungsi di Kenyam, Kondomo mengaku Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan terus melakukan pemantauan dan mengikuti perkembangan di lapangan.
“Saya terus melakukan koordinasi dengan Bupati Nduga tentang keselamatan daripada warga Paro yang eksodus dan keselamatan jiwa dari pilot yang disandera,” ungkapnya.
Kondomo juga mengaku jika para pegungsi Paro yang berada di Kenyam sudah ditangani dengan baik. Termasuk dengan pendidikan dan kesehatan mereka.
“Masyarakat Paro yang mengungsi di Kenyam sudah ditangani dengan baik oleh Bupati Nduga, saya terus koordinasi dengan Bupati bagaimana perkembangan selanjutnya,” kata Kondomo. (ade/rel/fia)