Friday, March 29, 2024
24.7 C
Jayapura

Proses Perdamaian Ditunda

Tiga Bupati Ajak Warga Lanny di Wouma Ikut Prosesi Perdamaian

WAMENA-Proses perdamaian antara dua kelompok warga yang terlibat bentrok di kampung Wesakma, Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, yang rencananya digelar Jumat (14/1) kemarin, ditunda sehari.

Penundaan ini dilakukan lantaran 3 pimpinan daerah harus benar-benar menyakinkan masyarakat yang bertikai terlebih dahulu agar konflik seperti ini tidak terulang kembali.

Untuk itu tiga bupati yaitu Bupati Lanny Jaya yang juga Ketua Asosiasi Bupati se-Pegunungan Tengah, Befa Yigibalom, Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua dab Bupati Nduga, Wentius Nimiangge kembali mengunjungi warga yang terlibat konflik.

Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom menyatakan kunjungan ini sekaligus untuk mengajak kelompok warga yang terlibat pertikaian tepatnya yang ada di Kampung Wesakma, Distrik Wouma untuk menghadiri acara perdamaian yang akan digelar Sabtu (15/1) hari ini, di Lapangan Sinapuk.

Penundaan prosesi perdamaian menurut Befa Yigibalom dilakukan lantaran pihaknya masih melakukan pembicaraan dengan warga yang ada di Wouma.

“Kita harus terima kasih untuk Tuhan karena Dia bekerja di hati para pemimpin dan hati bapak-bapak semua, sehingga dalam waktu singkat mau berdamai. Saya bersama Bupati Jayawijaya dan Nduga, kami sudah ketemu keluarga di atas (Ilekma) dan Puji Tuhan keluarga di atas sudah ingin berdamai. Bupati Nduga juga bekerja keras untuk perdamaian ini,” tutur Befa Yigibalom, Jumat (14/1).

Baca Juga :  Sebaiknya TNI Fokus jaga Kedaulatan Negara Ketimbang isi Jabatan Pemerintahan

Befa kembali menegaskan kepada warga Lanny Nduga yang ada di Kampung Wesakma bahwa pembayaran kompensasi Rp 2,5 miliar yang ditanggung bersama tiga pemerintah bukanlah pembayaran kepala. Sebab pemerintah tidak akan pernah membayar kepala baik  sekarang dan sampai waktu-waktu yang akan datang. Karena nyawa manusia tidak bisa dibayar dengan apapun, manusia itu mahal karena diciptakan oleh Tuhan.

“Jadi karena mereka mendengar pemimpin sehingga kami tiga bupati menyampaikan terima kasih. Damai itu besar dan ada keselamatan di dunia ini. Sehingga hari ini kami juga datang ke kampung Wesakma,” tuturnya.

Selain mengupayakan perdamaian, ketiga pemerintah daerah juga memiliki PR yakni pembangunan kembali 47 rumah dan honai warga yang terdampak bentrok beberapa waktu lalu. Sebab warga yang terdampak ini sama sekali tidak ada kaitan dengan konflik yang terjadi kemarin.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Nduga, Wentius Nimiangge menyatakan bahwa ke depan Lapago akan menjadi provinsi sehingga kegiatan-kegiatan pertikaian seperti ini harus diakhiri.

Dirinya mengajak warga Lanny Nduga di Ilekma maupun Nduga Lanny di Wouma untuk bergandengan tangan dan memajukan daerah masing-masing. Karena Nduga, Lanny Jaya dan Jayawijaya adalah satu.

“Model-model yang masih konflik-konflik begini buang jauh, saya tidak setuju. Jayawijaya ini basis pendidikan jadi yang datang disini jangan buat onar,” tegasnya

Baca Juga :  Keluarga Korban Akhirnya Buka Palang Jalan Trans Papua

Ia juga mengajak warga Lanny Nduga untuk menghadiri perdamaian yang akan dilakukan di lapangan Sinapuk. Sebab secara budaya mau lepas alat-alat tajam yang seperti saat ini dipegang harus di lepas dan ditinggalkan di rumah.

“Besok (hari ini, red) kita harus damai. Kita harus tandatangan pihak di atas dan di bawah harus jabat tangan. Sehingga aktivitas ekonomi pendidikan dua kelompok ini harus kembali berjalan,” pintanya.

Pada kesempatan itu, ketiga bupati juga memberikan uang senilai Rp 300 juga kepada warga Lanny Nduga di di Wouma.

Adapun terkait 47 rumah terdampak, Bupati Nduga, Wentius Nimiangge berjanji akan bertanggung jawab untuk membantu membangun kembali rumah yang terbakar.

“Kalau masalah rumah, kami akan tanggung jawab. Karena itu kami punya rakyat, jadi kita harus tanggung jawab. Jadi kita harus kasi naik rumah. Kecuali nyawa, kita tidak bisa ganti,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua menyampaikan terima kasih kepada warga Lanny Nduga dan warga Jayawijaya karena masih mendengar arahan tiga bupati. Sebagai bupati kabupaten induk, Jhon Banua menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh warga.

“Jadi ini juga masyarakat saya. Kami sudah bicara dan diskusi hal-hal yang terjadi dan kami bertiga akan sama-sama bertanggungjawab,”tutupnya.(jo/nat)

Tiga Bupati Ajak Warga Lanny di Wouma Ikut Prosesi Perdamaian

WAMENA-Proses perdamaian antara dua kelompok warga yang terlibat bentrok di kampung Wesakma, Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, yang rencananya digelar Jumat (14/1) kemarin, ditunda sehari.

Penundaan ini dilakukan lantaran 3 pimpinan daerah harus benar-benar menyakinkan masyarakat yang bertikai terlebih dahulu agar konflik seperti ini tidak terulang kembali.

Untuk itu tiga bupati yaitu Bupati Lanny Jaya yang juga Ketua Asosiasi Bupati se-Pegunungan Tengah, Befa Yigibalom, Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua dab Bupati Nduga, Wentius Nimiangge kembali mengunjungi warga yang terlibat konflik.

Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom menyatakan kunjungan ini sekaligus untuk mengajak kelompok warga yang terlibat pertikaian tepatnya yang ada di Kampung Wesakma, Distrik Wouma untuk menghadiri acara perdamaian yang akan digelar Sabtu (15/1) hari ini, di Lapangan Sinapuk.

Penundaan prosesi perdamaian menurut Befa Yigibalom dilakukan lantaran pihaknya masih melakukan pembicaraan dengan warga yang ada di Wouma.

“Kita harus terima kasih untuk Tuhan karena Dia bekerja di hati para pemimpin dan hati bapak-bapak semua, sehingga dalam waktu singkat mau berdamai. Saya bersama Bupati Jayawijaya dan Nduga, kami sudah ketemu keluarga di atas (Ilekma) dan Puji Tuhan keluarga di atas sudah ingin berdamai. Bupati Nduga juga bekerja keras untuk perdamaian ini,” tutur Befa Yigibalom, Jumat (14/1).

Baca Juga :  Ombudsman Minta Laporan Warga Terkait Jaringan Internet yang Buruk

Befa kembali menegaskan kepada warga Lanny Nduga yang ada di Kampung Wesakma bahwa pembayaran kompensasi Rp 2,5 miliar yang ditanggung bersama tiga pemerintah bukanlah pembayaran kepala. Sebab pemerintah tidak akan pernah membayar kepala baik  sekarang dan sampai waktu-waktu yang akan datang. Karena nyawa manusia tidak bisa dibayar dengan apapun, manusia itu mahal karena diciptakan oleh Tuhan.

“Jadi karena mereka mendengar pemimpin sehingga kami tiga bupati menyampaikan terima kasih. Damai itu besar dan ada keselamatan di dunia ini. Sehingga hari ini kami juga datang ke kampung Wesakma,” tuturnya.

Selain mengupayakan perdamaian, ketiga pemerintah daerah juga memiliki PR yakni pembangunan kembali 47 rumah dan honai warga yang terdampak bentrok beberapa waktu lalu. Sebab warga yang terdampak ini sama sekali tidak ada kaitan dengan konflik yang terjadi kemarin.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Nduga, Wentius Nimiangge menyatakan bahwa ke depan Lapago akan menjadi provinsi sehingga kegiatan-kegiatan pertikaian seperti ini harus diakhiri.

Dirinya mengajak warga Lanny Nduga di Ilekma maupun Nduga Lanny di Wouma untuk bergandengan tangan dan memajukan daerah masing-masing. Karena Nduga, Lanny Jaya dan Jayawijaya adalah satu.

“Model-model yang masih konflik-konflik begini buang jauh, saya tidak setuju. Jayawijaya ini basis pendidikan jadi yang datang disini jangan buat onar,” tegasnya

Baca Juga :  Sebaiknya TNI Fokus jaga Kedaulatan Negara Ketimbang isi Jabatan Pemerintahan

Ia juga mengajak warga Lanny Nduga untuk menghadiri perdamaian yang akan dilakukan di lapangan Sinapuk. Sebab secara budaya mau lepas alat-alat tajam yang seperti saat ini dipegang harus di lepas dan ditinggalkan di rumah.

“Besok (hari ini, red) kita harus damai. Kita harus tandatangan pihak di atas dan di bawah harus jabat tangan. Sehingga aktivitas ekonomi pendidikan dua kelompok ini harus kembali berjalan,” pintanya.

Pada kesempatan itu, ketiga bupati juga memberikan uang senilai Rp 300 juga kepada warga Lanny Nduga di di Wouma.

Adapun terkait 47 rumah terdampak, Bupati Nduga, Wentius Nimiangge berjanji akan bertanggung jawab untuk membantu membangun kembali rumah yang terbakar.

“Kalau masalah rumah, kami akan tanggung jawab. Karena itu kami punya rakyat, jadi kita harus tanggung jawab. Jadi kita harus kasi naik rumah. Kecuali nyawa, kita tidak bisa ganti,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua menyampaikan terima kasih kepada warga Lanny Nduga dan warga Jayawijaya karena masih mendengar arahan tiga bupati. Sebagai bupati kabupaten induk, Jhon Banua menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh warga.

“Jadi ini juga masyarakat saya. Kami sudah bicara dan diskusi hal-hal yang terjadi dan kami bertiga akan sama-sama bertanggungjawab,”tutupnya.(jo/nat)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya