Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Nasib Mahasiswa Papua di Ujung Tanduk

John Reba: Tak Ada Niat Baik dari Pemerintah Papua Perihal Pendidikan untuk Anak-anak Papua

JAYAPURA – Dua mahasiswa Papua putus kuliah lantaran biaya beasiswa anggaran Juli-Desember tahun 2023, belum juga dicairkan oleh Pemerintah Provinsi Papua.

Hal itu disampaikan Ketua Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua, John Reba. Adapun satu mahasiswa bernama Calvin Hamadi yang sebelumnya menempuh pendidikan di salah satu Universitas di Amerika, dan satu mahasiswa yang kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Kota Jayapura.

  “Untuk Calvin sendiri, yang bersangkutan tidak lagi kuliah sejak bulan lalu lantaran sudah diberhentikan oleh pihak kampus terkait dengan tunggakan kuliah. Saat ini, ia sementara bekerja di sana (Amerika-red) mencari biaya untuk bisa pulang ke Papua, sebelum dideportasi,” ucap John kepada Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Rumah Dibakar OTK, Ratusan Warga di Dogiyai Menggungsi

Sementara salah satu mahasiswa Port Numbay sendiri, tidak diizinkan untuk mengikuti ujian semester lantaran biaya kuliah dari Juli ke Desember belum juga dibayarkan.

“Selain itu, anak anak kita di kampus lainnya terutama kampus kampus yang belum menjalin kerjasama dengan Pemprov Papua. Mereka sudah disampaikan secara lisan bahwa setelah semester ini, jika tidak diselesaikan pembiayaan maka akan dipulangkan. Beberapa kampus tidak lagi mengizinkan mereka melanjutkan studi lantaran tunggakan yang kerap berulang,” bebernya.

Lanjut John, di lain sisi beberapa kampus juga merasa kecewa lantaran saat menjalin komunikasi dengan pihak BPSDM melalui email dan dikontak secara pribadi, namun tidak ada respon baik.

“Mahasiswa penerima beasiswa yang sedang menempuh pendidikan di dalam mau pun luar negeri secara mental psikologis mereka tidak nyaman, mereka selalu berharap Pemerintah Papua segera menyelesaikan masalah ini,” ungkapnya.

Baca Juga :  Akan Revisi Puluhan Undang-Undang yang Hambat Investasi

John Reba: Tak Ada Niat Baik dari Pemerintah Papua Perihal Pendidikan untuk Anak-anak Papua

JAYAPURA – Dua mahasiswa Papua putus kuliah lantaran biaya beasiswa anggaran Juli-Desember tahun 2023, belum juga dicairkan oleh Pemerintah Provinsi Papua.

Hal itu disampaikan Ketua Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua, John Reba. Adapun satu mahasiswa bernama Calvin Hamadi yang sebelumnya menempuh pendidikan di salah satu Universitas di Amerika, dan satu mahasiswa yang kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Kota Jayapura.

  “Untuk Calvin sendiri, yang bersangkutan tidak lagi kuliah sejak bulan lalu lantaran sudah diberhentikan oleh pihak kampus terkait dengan tunggakan kuliah. Saat ini, ia sementara bekerja di sana (Amerika-red) mencari biaya untuk bisa pulang ke Papua, sebelum dideportasi,” ucap John kepada Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Akan Revisi Puluhan Undang-Undang yang Hambat Investasi

Sementara salah satu mahasiswa Port Numbay sendiri, tidak diizinkan untuk mengikuti ujian semester lantaran biaya kuliah dari Juli ke Desember belum juga dibayarkan.

“Selain itu, anak anak kita di kampus lainnya terutama kampus kampus yang belum menjalin kerjasama dengan Pemprov Papua. Mereka sudah disampaikan secara lisan bahwa setelah semester ini, jika tidak diselesaikan pembiayaan maka akan dipulangkan. Beberapa kampus tidak lagi mengizinkan mereka melanjutkan studi lantaran tunggakan yang kerap berulang,” bebernya.

Lanjut John, di lain sisi beberapa kampus juga merasa kecewa lantaran saat menjalin komunikasi dengan pihak BPSDM melalui email dan dikontak secara pribadi, namun tidak ada respon baik.

“Mahasiswa penerima beasiswa yang sedang menempuh pendidikan di dalam mau pun luar negeri secara mental psikologis mereka tidak nyaman, mereka selalu berharap Pemerintah Papua segera menyelesaikan masalah ini,” ungkapnya.

Baca Juga :  Anak Buah Goliath Tabuni Dibekuk

Berita Terbaru

Artikel Lainnya