Friday, November 14, 2025
29.3 C
Jayapura

Diduga Tewas Ditembak, Jenazah Diarak Ke Kodim 1702/ Jayawijaya

WAMENA– Puluhan warga mengarak jenazah dari Frengky Kogoya dari RSUD Wamena menuju Kodim 1702/ Jayawijaya. Ini sebagai bentuk protes sekaligus meminta pertanggungjawaban pihak Kodim. Frengky diduga tewas karena dianiaya dan ditembak oleh oknum anggota Kodim 1702/Jayawijaya.

Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol Arh. Reza A. Mamoribo, SE, M.Han saat menerima keluarga korban di halaman Makodim 1702/ Jayawijaya mengaku adanya oknum anggota Kodim yang terlibat. Pelaku diduga Sertu SL, anggota Provost Kodim 1702/Jayawijaya. Kejadian itu sendiri terjadi pada selasa (11/11) sekira pukul 08.30 WIT.

“Awalnya Sertu SL melihat Korban Frengky Kogoya melakukan pelemparan rumah dinas dan ini bukan pertama kalinya namun sudah sering dilakukan. Korban diduga sebagai Orang Dengan Gangguan jiwa (ODGJ),” ungkapnya di Makodim 1702/ Jayawijaya Rabu (12/11).

Baca Juga :  Kominfo Jayawijaya Mulai Kumpulkan dan Publikasi Data Kegiatan Pemerintah

Melihat ini Sertu SL kemudian melompat dari pagar dan melakukan pemukulan dan menyerahkan korban kepada keluarganya untuk diamankan.

Setelah itu pukul 10.00 WIT korban kembali melakukan pelemparan lagi ke arah rumah dinas. “Terduga pelaku kembali menghampiri korban dan melakukan pemukulan sebanyak satu kali, lanjut lagi sekitar pukul 13.40 WIT terduga pelaku menuju ke rumah temannya atas nama Dani yang berada di samping markas Kodim 1702/ Jayawijaya untuk mengantar buah, namun diikuti oleh korban,”jelas Reza.

Saat korban mengikuti terduga pelaku, korban kembali melempar dan disitu pelaku meminjam senapan angin milik dari temannya kemudian melepas tembakan peringatan dan ketiga kalinya menembak ke arah korban dengan jarak 1 meter.

Baca Juga :  Bhayangkari Harus Selalu Memberi Dukungan Terhadap Tugas Polri

“Pada saat itu memang angin cukup kencang akhirnya mengenai pinggang dari korban, kemudian pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIT saya baru memonitor kejadian ini dan langsung memanggil terduga pelaku untuk melakukan BAP selama 4 jam, dan pukul 02.00 WIT saya laporkan kejadian itu ke Danrem 172/ PWY,”jelas Mamoribo.

WAMENA– Puluhan warga mengarak jenazah dari Frengky Kogoya dari RSUD Wamena menuju Kodim 1702/ Jayawijaya. Ini sebagai bentuk protes sekaligus meminta pertanggungjawaban pihak Kodim. Frengky diduga tewas karena dianiaya dan ditembak oleh oknum anggota Kodim 1702/Jayawijaya.

Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol Arh. Reza A. Mamoribo, SE, M.Han saat menerima keluarga korban di halaman Makodim 1702/ Jayawijaya mengaku adanya oknum anggota Kodim yang terlibat. Pelaku diduga Sertu SL, anggota Provost Kodim 1702/Jayawijaya. Kejadian itu sendiri terjadi pada selasa (11/11) sekira pukul 08.30 WIT.

“Awalnya Sertu SL melihat Korban Frengky Kogoya melakukan pelemparan rumah dinas dan ini bukan pertama kalinya namun sudah sering dilakukan. Korban diduga sebagai Orang Dengan Gangguan jiwa (ODGJ),” ungkapnya di Makodim 1702/ Jayawijaya Rabu (12/11).

Baca Juga :  Pj Gubernur Papua Tengah Tak Risau

Melihat ini Sertu SL kemudian melompat dari pagar dan melakukan pemukulan dan menyerahkan korban kepada keluarganya untuk diamankan.

Setelah itu pukul 10.00 WIT korban kembali melakukan pelemparan lagi ke arah rumah dinas. “Terduga pelaku kembali menghampiri korban dan melakukan pemukulan sebanyak satu kali, lanjut lagi sekitar pukul 13.40 WIT terduga pelaku menuju ke rumah temannya atas nama Dani yang berada di samping markas Kodim 1702/ Jayawijaya untuk mengantar buah, namun diikuti oleh korban,”jelas Reza.

Saat korban mengikuti terduga pelaku, korban kembali melempar dan disitu pelaku meminjam senapan angin milik dari temannya kemudian melepas tembakan peringatan dan ketiga kalinya menembak ke arah korban dengan jarak 1 meter.

Baca Juga :  Muslim dan Mualaf OAP Menjadi Sasaran Pembagian Daging Kurban

“Pada saat itu memang angin cukup kencang akhirnya mengenai pinggang dari korban, kemudian pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIT saya baru memonitor kejadian ini dan langsung memanggil terduga pelaku untuk melakukan BAP selama 4 jam, dan pukul 02.00 WIT saya laporkan kejadian itu ke Danrem 172/ PWY,”jelas Mamoribo.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/