Sunday, December 14, 2025
26.3 C
Jayapura

Hutan Rusak, Manusia Bisa Terima “Uang Kembali”

JAYAPURA-Hujan yang terus mengguyur hampir seluruh wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura dalam beberapa hari terakhir membuat situasi cuaca semakin tidak menentu. Anggota Komisi I DPR Papua, Orgenes Kaway, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama mereka yang bermukim di daerah rawan banjir maupun longsor.

Pria yang juga menjabat sebagao Ondoafi di Sentani ini secara tegas meminta agar seluruh aktivitas masyarakat di kawasan Cagar Alam Cycloop segera dihentikan demi menghindari potensi bencana.

“Jangan sampai banjir bandang tahun 2019 terulang. Saya minta masyarakat yang masih beraktivitas di Cagar Alam Cycloop segera hentikan dari sekarang,” tegas Orgenes Kaway di ruang kerjanya, Kamis (11/12).

Menurutnya, kondisi cuaca saat ini sangat buruk. Beberapa titik di Kota Jayapura telah mengalami longsor, sehingga arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif dan menyebabkan kemacetan parah. Sementara di Sentani, meski hanya diguyur hujan, wilayah tersebut tetap dinilai sangat rawan banjir.

Baca Juga :  Pembelajaran Literasi dan Numerasi Penting untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan

Ia menjelaskan bahwa rusaknya kawasan hutan di Gunung Cycloop menjadi faktor utama berkurangnya daya tahan tanah di kawasan tersebut. Aktivitas masyarakat yang masuk tanpa izin, menebang pohon, dan mengambil hasil hutan sembarangan telah mengakibatkan hilangnya keseimbangan ekologis. Wilayah Angkasa, Jayapura Utara hingga Pasir VI juga masih terjadi aktivitas perambahan.

“Ketahanan tanah di seputaran Gunung Cycloop sudah tidak baik. Semua terjadi karena ulah manusia. Pada tahun 2019 kita sudah lihat sendiri, bagaimana musibah besar itu menelan banyak korban,” ujarnya.

Orgenes juga menyinggung kejadian banjir dan longsor yang sebelumnya terjadi di beberapa wilayah di Sumatera dan Aceh sebagai peringatan bahwa bencana bisa terjadi kapan saja jika alam tidak dijaga.

Baca Juga :  Tak Ada Pos Tambahan, Tak Ada Penambahan Pasukan

Ia meminta masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran kali, di wilayah Sentani dan dataran Cycloop, untuk meningkatkan kewaspadaan selama bulan Desember atau periode yang dikenal dengan cuaca ekstrem di Papua.

JAYAPURA-Hujan yang terus mengguyur hampir seluruh wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura dalam beberapa hari terakhir membuat situasi cuaca semakin tidak menentu. Anggota Komisi I DPR Papua, Orgenes Kaway, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama mereka yang bermukim di daerah rawan banjir maupun longsor.

Pria yang juga menjabat sebagao Ondoafi di Sentani ini secara tegas meminta agar seluruh aktivitas masyarakat di kawasan Cagar Alam Cycloop segera dihentikan demi menghindari potensi bencana.

“Jangan sampai banjir bandang tahun 2019 terulang. Saya minta masyarakat yang masih beraktivitas di Cagar Alam Cycloop segera hentikan dari sekarang,” tegas Orgenes Kaway di ruang kerjanya, Kamis (11/12).

Menurutnya, kondisi cuaca saat ini sangat buruk. Beberapa titik di Kota Jayapura telah mengalami longsor, sehingga arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif dan menyebabkan kemacetan parah. Sementara di Sentani, meski hanya diguyur hujan, wilayah tersebut tetap dinilai sangat rawan banjir.

Baca Juga :  Tanah Bermasalah,  9 Bulan Gaji Guru SMAK Belum Dibayarkan 

Ia menjelaskan bahwa rusaknya kawasan hutan di Gunung Cycloop menjadi faktor utama berkurangnya daya tahan tanah di kawasan tersebut. Aktivitas masyarakat yang masuk tanpa izin, menebang pohon, dan mengambil hasil hutan sembarangan telah mengakibatkan hilangnya keseimbangan ekologis. Wilayah Angkasa, Jayapura Utara hingga Pasir VI juga masih terjadi aktivitas perambahan.

“Ketahanan tanah di seputaran Gunung Cycloop sudah tidak baik. Semua terjadi karena ulah manusia. Pada tahun 2019 kita sudah lihat sendiri, bagaimana musibah besar itu menelan banyak korban,” ujarnya.

Orgenes juga menyinggung kejadian banjir dan longsor yang sebelumnya terjadi di beberapa wilayah di Sumatera dan Aceh sebagai peringatan bahwa bencana bisa terjadi kapan saja jika alam tidak dijaga.

Baca Juga :  Pembatasan Aktivitas Bisa Lebih Diperketat

Ia meminta masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran kali, di wilayah Sentani dan dataran Cycloop, untuk meningkatkan kewaspadaan selama bulan Desember atau periode yang dikenal dengan cuaca ekstrem di Papua.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya