Wednesday, April 17, 2024
24.7 C
Jayapura

Gubernur dan Ketua DPRP Disambut Bintang Kejora

DEMO:  Sekelompok orang membawa bendera dan atribut berupa pamflet dengan gambar Bintang Kejora, melakukan aski demo di seberang jalan depan gedung Skycity, tempat berlangsungnya The First Pasific Ekspotition 2019, di Auckland, New Zeland, Jumat (12/7) kemarin. ( foto : Lucky Ireeuw/Cepos)

*Saat Menghadiri Pasific Expedition di New Zealand

JAYAPURA – Pemandangan yang tak biasa tersaji diawal pelaksanaan Pasific Expedition 2019 yang digelar di Skycity Auckland, New Zealand, Jumat (12/7). 

Gubernur Lukas Enembe dan Ketua DPR Papua, Yunus Wonda serta rombongan yang diundang dalam  acara tersebut disambut dengan aksi demo. Menariknya para pendemo yang  hanya beberapa orang ini bukan justru dilakukan oleh mahasiswa atau warga Papua yang mendiami New Zealand melainkan dilakukan oleh masyarakat dari suku asli New Zealand.

Mereka menggelar beberapa pamflet bergambar bintang kejora dan ada juga bendera bintang kejora. Aksi ini dilakukan di seberang jalan di depan gedung yang digunakan dalam pelaksanaan event tersebut.

Menurut Ketua DPR Papua, Yunus Wonda aksi tersebut diketahui telah dilakukan sejak pagi sebelum acara dibuka dan tak mendapat pertentangan dari aparat keamanan setempat. Acara yang dihadiri sejumlah pejabat negara di Pasific juga mengundang Gubernur Lukas Enembe bersama beberapa pejabat lainnya. 

 “Mereka menggelar aksi dari pagi. Bentuknya demo dan jumlahnya memang tak banyak tapi sangat menarik perhatian karena ada yang membawa bintang kejora dan ada juga yang membawa properti seperti karton yang bergambar sama,” jelasnya. 

Baca Juga :  Agendakan Rapat Forkopimda setelah Rapat PON

Saat itu rombongan dari Papua kata Yunus  cukup terperanjat mengingat tak pernah diduga akan ada aksi demo yang  membawa bendera bintang kejora. Namun aksi ini hanya dilakukan di pintu masuk gedung tempat kegiatan dilakukan. Akan tetapi dari kejutan ini menurut Yunus baik gubernur maupun dirinya tak memberi komentar apa-apa. 

 “Kami hanya ditunjukkan seperti itu dan tak ada diskusi atau dialog dengan pendemo. Setelah itu kami langsung masuk,” bebernya. 

Dari kejadian ini Yunus mengingatkan kembali bahwa isu Papua tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Isu Papua sudah cukup nyaring di kawasan Pasific sehingga penting untuk dipikirkan bagaimana menanganinya. 





BENTANGKAN MERAH PUTIH: Selempok  warga Indonesia di New Zeland, juga menggelar spanduk dan membawa serta membentangkan bendera Merah Putih di depan Skycity. ( foto : Lucky Ireeuw/Cepos)

“Saya berpendapat bahwa persoalan di Papua  jangan dilihat sebagai persoalan uang yang terus menerus memberikan uang. Berapapun jumlahnya bila akar persoalan tak disentuh maka akan sulit. Persoalan di Pepua itu adalah soal ideologi dan sejarah, tinggal bagaimana  pemerintah  atau aparat jeli melihat persoalan ini,” pungkasnya. 

Aksi  demonstrasi  sekelompok  orang sambil membawa bendera  bintang kejora dan juga atribut lainnya seperti pamflet  dengan gambar bintang kejora dan tulisan Free West Papua, berlangsung di seberang jalan depan gedung Sky City Convention Center, Aucland, tempat berlangsungnya Pasific Expotition 2019.

Baca Juga :  Masih di Papan Bawah

Aksi yang dilakukan sejak pagi ini, menarik perhatian peserta panitia, maupun tamu undangan Expo yang akan menghadiri pembukaan acara tersebut, Jumat (12/7) kemarin.

Para pendemo yang umumnya orang kulit putih itu berjumlah kurang lebih 15 orang. Mereka berorasi, menyampaikan dukungan terhadap perjuangan Papua Merdeka. Sesekali mereka berteriak “ Free West Papua, dan Papua Merdeka” berulang-ulang.’’

Sementara persis di depan Skycity, samping pintu masuk sekelompok warga Indonesia, yang memberi dukungan terhadap pelaksanaan Pasific Exposition. Peserta aksi berjumlah sekitar 20 orang, mereka membawa spanduk dan bendera merah putih berukurang besar.

Meski saling berhadapan (saling berseberangan jalan) dengan kelompok pendukung Free West  Papua, namun tidak terjadi saling menyerang atau tindakan anarkis. Masing-masing kelompok  menyuarakan aspirasinya.

Aksi yang berlangsung sekira 2 jam itu, berlangsung tertib. Polisi New Zeland berjaga-jaga di depan gedung tempat Expo berlangsung. 

Setiap peserta yang masuk tempat kegiatan, adalah mereka yang memiliki ID card khusus dari Pantia. Aksi demo tersebut, secara keseluruhan tidak mengganggu  pembukaan maupun pelaksanaan the First Pasific Exposition 2019. (ade/luc/nat)

DEMO:  Sekelompok orang membawa bendera dan atribut berupa pamflet dengan gambar Bintang Kejora, melakukan aski demo di seberang jalan depan gedung Skycity, tempat berlangsungnya The First Pasific Ekspotition 2019, di Auckland, New Zeland, Jumat (12/7) kemarin. ( foto : Lucky Ireeuw/Cepos)

*Saat Menghadiri Pasific Expedition di New Zealand

JAYAPURA – Pemandangan yang tak biasa tersaji diawal pelaksanaan Pasific Expedition 2019 yang digelar di Skycity Auckland, New Zealand, Jumat (12/7). 

Gubernur Lukas Enembe dan Ketua DPR Papua, Yunus Wonda serta rombongan yang diundang dalam  acara tersebut disambut dengan aksi demo. Menariknya para pendemo yang  hanya beberapa orang ini bukan justru dilakukan oleh mahasiswa atau warga Papua yang mendiami New Zealand melainkan dilakukan oleh masyarakat dari suku asli New Zealand.

Mereka menggelar beberapa pamflet bergambar bintang kejora dan ada juga bendera bintang kejora. Aksi ini dilakukan di seberang jalan di depan gedung yang digunakan dalam pelaksanaan event tersebut.

Menurut Ketua DPR Papua, Yunus Wonda aksi tersebut diketahui telah dilakukan sejak pagi sebelum acara dibuka dan tak mendapat pertentangan dari aparat keamanan setempat. Acara yang dihadiri sejumlah pejabat negara di Pasific juga mengundang Gubernur Lukas Enembe bersama beberapa pejabat lainnya. 

 “Mereka menggelar aksi dari pagi. Bentuknya demo dan jumlahnya memang tak banyak tapi sangat menarik perhatian karena ada yang membawa bintang kejora dan ada juga yang membawa properti seperti karton yang bergambar sama,” jelasnya. 

Baca Juga :  Ratusan Bus Untuk PON sudah Tiba

Saat itu rombongan dari Papua kata Yunus  cukup terperanjat mengingat tak pernah diduga akan ada aksi demo yang  membawa bendera bintang kejora. Namun aksi ini hanya dilakukan di pintu masuk gedung tempat kegiatan dilakukan. Akan tetapi dari kejutan ini menurut Yunus baik gubernur maupun dirinya tak memberi komentar apa-apa. 

 “Kami hanya ditunjukkan seperti itu dan tak ada diskusi atau dialog dengan pendemo. Setelah itu kami langsung masuk,” bebernya. 

Dari kejadian ini Yunus mengingatkan kembali bahwa isu Papua tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Isu Papua sudah cukup nyaring di kawasan Pasific sehingga penting untuk dipikirkan bagaimana menanganinya. 





BENTANGKAN MERAH PUTIH: Selempok  warga Indonesia di New Zeland, juga menggelar spanduk dan membawa serta membentangkan bendera Merah Putih di depan Skycity. ( foto : Lucky Ireeuw/Cepos)

“Saya berpendapat bahwa persoalan di Papua  jangan dilihat sebagai persoalan uang yang terus menerus memberikan uang. Berapapun jumlahnya bila akar persoalan tak disentuh maka akan sulit. Persoalan di Pepua itu adalah soal ideologi dan sejarah, tinggal bagaimana  pemerintah  atau aparat jeli melihat persoalan ini,” pungkasnya. 

Aksi  demonstrasi  sekelompok  orang sambil membawa bendera  bintang kejora dan juga atribut lainnya seperti pamflet  dengan gambar bintang kejora dan tulisan Free West Papua, berlangsung di seberang jalan depan gedung Sky City Convention Center, Aucland, tempat berlangsungnya Pasific Expotition 2019.

Baca Juga :  Duel Petinju Setengah Abad

Aksi yang dilakukan sejak pagi ini, menarik perhatian peserta panitia, maupun tamu undangan Expo yang akan menghadiri pembukaan acara tersebut, Jumat (12/7) kemarin.

Para pendemo yang umumnya orang kulit putih itu berjumlah kurang lebih 15 orang. Mereka berorasi, menyampaikan dukungan terhadap perjuangan Papua Merdeka. Sesekali mereka berteriak “ Free West Papua, dan Papua Merdeka” berulang-ulang.’’

Sementara persis di depan Skycity, samping pintu masuk sekelompok warga Indonesia, yang memberi dukungan terhadap pelaksanaan Pasific Exposition. Peserta aksi berjumlah sekitar 20 orang, mereka membawa spanduk dan bendera merah putih berukurang besar.

Meski saling berhadapan (saling berseberangan jalan) dengan kelompok pendukung Free West  Papua, namun tidak terjadi saling menyerang atau tindakan anarkis. Masing-masing kelompok  menyuarakan aspirasinya.

Aksi yang berlangsung sekira 2 jam itu, berlangsung tertib. Polisi New Zeland berjaga-jaga di depan gedung tempat Expo berlangsung. 

Setiap peserta yang masuk tempat kegiatan, adalah mereka yang memiliki ID card khusus dari Pantia. Aksi demo tersebut, secara keseluruhan tidak mengganggu  pembukaan maupun pelaksanaan the First Pasific Exposition 2019. (ade/luc/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya