Segera Bahas Bersama OPD untuk Siapkan Tanggap Darurat
WAMENA – Pemkab Jayawijaya mulai merespon korban Longsor di Kampung Elarek Distrik Walaik, dengan mengirim bantuan sembako. Pasalnya selain kehilangan tempat tinggal warga di Kampung Elarek kehilangan perkebunan hipere (ubi Jalan) yang menjadi sumber pakan penduduk setempat selama ini lantaran tertimbun longsor.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi yang turun langsung ke kampung Elarek guna mengantar bantuan sekaligus memastikan lokasi longsor dan juga melayat korban yang meninggal dunia disana menyatakan. Pihaknya menyampaikan turut berduka cita dengan adanya korban musibah longsong di Kampung Elarek Distrik Walaik Kabupaten Jayawijaya Jumat (12/5) kemarin.
“Peristiwa tersebut saya sudah mendapat laporan dari masyarakat dan pada puk 12.00 WIT saya langsung menghubungi Helikopter Helivida karena akses jalan belum ada dari Distrik Walaik menuju Kampung Elarek,” ungkapnya Jumat (12/5) saat ditemui di Hanggar Helivida Wamena.
Ia mengaku sejak kemarin ia ingin langsung ke kampung tersebut namun karena terkendala dengan cuaca sehingga dibatalkan, namun hari ini Puji Tuhan hari ini cuaca yang bagus sehingga hari ini bisa terbang sampai di lokasi.
Menurut Jhon Banua pihaknya sudah melihat langsung lokasi longsor, memang benar dampak dari longsor ada 12 rumah warga tertimbun dan 1 gedung Gereja serta 1 Kantor Kampung namun ada beberapa rumah yang masih selamat.
“Kami juga melihat keluarga duka yang meninggal 3 orang masih ada dan keluarga berencana jam 3 sore lakukan pemakaman dengan cara kremasi atau perabuan,” ujar Bupati Jayawijaya.
Kata Bupati Banua, Sesuai dengan permintaan masyarakat bahwa kampung mereka akan pindah di lokasi baru, ini direspon oleh pemerintah akan dibantu asalkan, masyarakat siapkan lokasi lalu secara bergotong royong untuk membangun honai-honai maupun rumah serta gereja dan kantor kampung.
“Ini adalah tugas dan tanggung jawab bupati harus turun langsung mengunjungi masyarakat agar masyarakat merasa tenang di tengah suasana kesedihaan atas perisriwa ini, Jangan kita utus orang namun saya sendiri langsung hadir agar kebijakan -kebijakan pemerintah kedepannya bisa tepat sasaran.” katanya.
Usai melihat lokasi longsor Lanjut Bupati Banua, pihaknya bakal rapat bersama dengan OPD untuk membuat suatu SK tanggap darurat agar bisa menyediakan anggaran untuk membantu pembangunan honai atau rumah warga yang terdampak.
“Hari ini ada 3 flight helicopter droping logistik bantuan darurat barupa bahan makanan berupa beras, supermi, minyak goreng, biscuit, kopi, teh gula, serta juga memberikan sumbangan duka bagi masyarakat di sana,” bebernya
Ia juga mengaku jika bantuan bahan makanan ini diberikan karena Selain rumah yang terdampak juga kebun-kebun warga yang menjadi sumber makanan sehingga pemerintah dengan cepat mengantar bantuan bahan makanan, dan akses mereka ke distrik juga cukup sulit lantaran tak ada akses jalan.
“Satu hal juga yang menjadi perhatian pemerintah kedepan adalah membuka jalan raya untuk akses ke kampung ini sebab kondisi saat ini masih jalan setapak dan satu-satunya bisa datang ke tempat ini hanya menggunakan helikopter,”tutupnya.
Selain bantuan dari Pemda Jayawijaya yang telah di Mobilisasi ke wilayah tersebut, Polres Jayawijaya juga mengirimkan bantuan bahan pokok sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban yang terdampak dari musibah itu.
Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, S.IK Usai Mengantar bantuan kepada korban bencana alam tanah longsor yang terjadi di Kampung Elarek, Distrik Walaik, menyatakan bantuan berupa Sembako tersebut diperuntukan bagi korban yang diterima oleh Kepala Kampung Yelai, Distrik Walaik Hengki Lani di Kantor Distrik Walaik.
“Bantuan ini adalah bentuk kepedulian kami dari Polres Jayawijaya semoga bantuan ini bisa meringankan beban dari saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana alam. Kami tidak bisa menuju ke lokasi kejadian dikarenakan jarak yang sangat jauh dan tidak bisa diakses menggunakan kendaraan, sehingga bantuan diserahkan di Distrik dan selanjutnya masyarakat akan membawa bantuan tersebut kepada para korban di Kampung Elarek.” bebernya (jo/wen)