Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

83 Atlet PON XX Positif Covid-19

JAKARTA-Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, hingga Minggu (10/10), ada 65 kasus konfirmasi positif Covid-19 pada atlet maupun official. Namun, pada Senin (11/10) jumlah itu meningkat menjadi 83 kasus.  ‘’Atletnya 72 persen (yang terkonfirmasi positif), official 23 persen, coach 1,5 persen, wasit 1,5 persen, dan di situ masuk wartawan di sana yang meliput,’’ ujarnya kemarin. 

Pria yang juga menjabat Ketua KPC-PEN itu memerinci, kasus positif Covid-19 itu terjadi pada beberapa atlet untuk cabang olahraga (cabor), seperti judo, sepatu roda, motorcross, panahan, hingga kriket.

Adapun positivity rate mencapai 1,45 persen terjadi di semua kota penyelenggaraan PON XX Papua. Baik di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.

Kondisi itu membuat pemerintah mendorong agar evaluasi terkait mekanisme kepulangan para atlet PON XX Papua ke daerah masing-masing. Termasuk dengan pemberlakuan karantina terpusat setelah tiba di daerah masing-masing.

Baca Juga :  Legiun Asing Persipura Sambut Baik Niat PSSI

Mekanisme kepulangan atlet dan official yang telah ditetapkan pemerintah yakni mereka harus melaksanakan tes PCR sejak dari keberangkatan (sebelum penerbangan) dari Papua, dan melakukan lagi tes PCR setelah tiba di bandara di daerahnya.

‘’Dan apabila terkena positif, maka akan di-treatment di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke (isolasi terpusat) selama 5 hari. Oleh karena itu, Dinkes maupun Isoter yang ada akan terus dipersiapkan sampai dengan H+5,’’ tutur Airlangga. 

Dia meminta seluruh pemda untuk sigap menyiapkan lokasi isolasi terpusat bagi atlet di daerah masing-masing. Hingga kini, sudah 30 persen atlet pulang ke daerahnya masing-masing.  ‘’Dengan mekanisme kepulangan ini, diharapkan biaya tes dan karantina ditanggung oleh pemerintah daerah dan satgas covid daerah,’’ imbuhnya. 

Untuk memperjelas dan menegaskan kembali pengaturan dan mekanisme kepulangan para peserta PON tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 akan segera melakukan review kembali dan revisi Surat Edaran (SE) Ketua Satgas Penanganan Covid-19, sehingga bisa diberlakukan mulai hari Selasa 12 Oktober.

Baca Juga :  Yakin Anak Muda Papua akan Lakukan Lompatan Besar

Airlangga pun menekankan agar Menpora, Kasatgas Covid-19, Asops TNI/ Polri dan Ketua Umum KONI selaku Panwasrah (Panitia Pengawas dan Pengarah), untuk tetap mengawasi pelaksanaan prokes secara ketat pada sisa pertandingan PON yang masih akan berlangsung sampai 15 Oktober. Terutama pertandingan yang berpotensi menimbulkan kerumunan penonton atau suporter, seperti Sepak Bola, Basket, Tinju, dan Voli, khususnya pertandingan final cabor Sepak Bola.

‘’Terkait pertandingan-pertandingan (tersisa) harus benar-benar diperhatikan penyelenggaraan dan penerapan prokesnya. Kemudian, tempat tinggal para atlet juga harus tetap diawasi. Dikarenakan dalam 1 kamar diisi beberapa orang atlet, maka jika ada salah satu yang terpapar, harus segera ditempatkan ke lokasi isolasi terpusat, dan teman-teman sekamarnya juga segera dites dan dilakukan tracing kontak erat,’’ jelasnya. (dee)

JAKARTA-Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, hingga Minggu (10/10), ada 65 kasus konfirmasi positif Covid-19 pada atlet maupun official. Namun, pada Senin (11/10) jumlah itu meningkat menjadi 83 kasus.  ‘’Atletnya 72 persen (yang terkonfirmasi positif), official 23 persen, coach 1,5 persen, wasit 1,5 persen, dan di situ masuk wartawan di sana yang meliput,’’ ujarnya kemarin. 

Pria yang juga menjabat Ketua KPC-PEN itu memerinci, kasus positif Covid-19 itu terjadi pada beberapa atlet untuk cabang olahraga (cabor), seperti judo, sepatu roda, motorcross, panahan, hingga kriket.

Adapun positivity rate mencapai 1,45 persen terjadi di semua kota penyelenggaraan PON XX Papua. Baik di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.

Kondisi itu membuat pemerintah mendorong agar evaluasi terkait mekanisme kepulangan para atlet PON XX Papua ke daerah masing-masing. Termasuk dengan pemberlakuan karantina terpusat setelah tiba di daerah masing-masing.

Baca Juga :  Egianus Ancam Tembak Pj Bupati Nduga

Mekanisme kepulangan atlet dan official yang telah ditetapkan pemerintah yakni mereka harus melaksanakan tes PCR sejak dari keberangkatan (sebelum penerbangan) dari Papua, dan melakukan lagi tes PCR setelah tiba di bandara di daerahnya.

‘’Dan apabila terkena positif, maka akan di-treatment di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke (isolasi terpusat) selama 5 hari. Oleh karena itu, Dinkes maupun Isoter yang ada akan terus dipersiapkan sampai dengan H+5,’’ tutur Airlangga. 

Dia meminta seluruh pemda untuk sigap menyiapkan lokasi isolasi terpusat bagi atlet di daerah masing-masing. Hingga kini, sudah 30 persen atlet pulang ke daerahnya masing-masing.  ‘’Dengan mekanisme kepulangan ini, diharapkan biaya tes dan karantina ditanggung oleh pemerintah daerah dan satgas covid daerah,’’ imbuhnya. 

Untuk memperjelas dan menegaskan kembali pengaturan dan mekanisme kepulangan para peserta PON tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 akan segera melakukan review kembali dan revisi Surat Edaran (SE) Ketua Satgas Penanganan Covid-19, sehingga bisa diberlakukan mulai hari Selasa 12 Oktober.

Baca Juga :  Yakin Anak Muda Papua akan Lakukan Lompatan Besar

Airlangga pun menekankan agar Menpora, Kasatgas Covid-19, Asops TNI/ Polri dan Ketua Umum KONI selaku Panwasrah (Panitia Pengawas dan Pengarah), untuk tetap mengawasi pelaksanaan prokes secara ketat pada sisa pertandingan PON yang masih akan berlangsung sampai 15 Oktober. Terutama pertandingan yang berpotensi menimbulkan kerumunan penonton atau suporter, seperti Sepak Bola, Basket, Tinju, dan Voli, khususnya pertandingan final cabor Sepak Bola.

‘’Terkait pertandingan-pertandingan (tersisa) harus benar-benar diperhatikan penyelenggaraan dan penerapan prokesnya. Kemudian, tempat tinggal para atlet juga harus tetap diawasi. Dikarenakan dalam 1 kamar diisi beberapa orang atlet, maka jika ada salah satu yang terpapar, harus segera ditempatkan ke lokasi isolasi terpusat, dan teman-teman sekamarnya juga segera dites dan dilakukan tracing kontak erat,’’ jelasnya. (dee)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya