Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Hard Approach  jadi Pilihan Terakhir TNI

Jika KKB Gunakan Senjata

JAYAPURA – Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan bahwa pihaknya bisa saja melakukan penanganan terhadap TPN-OPM dengan cara hard approach apabila ada perlawanan menggunakan senjata yang dilakukan.

Hanya saja hal  tersebut akan dilakukan pada upaya terakhir.  Sebelumnya ada statemen lain dari Panglima TNI yakni bagaimana menangani persoalan di Papua dengan cara smart power. Kemudian melakukan soft approach untuk penanganan berkelanjutan.

“Untuk menangani OPM  yang masih berulah kami mengunakan soft approuch  dimana TNI juga mengedepankan operasi teritorial dan intelejen dan hard approach itu pilihan terakhir apabila para kombatan ini menggunakan senjata maka kami akan lawan dengan senjata juga tapi ini sebenarnya tidak kami harapkan,” kata Panglima Jenderal Subiyanto disela-sela kunjungannya ke Lantamal X Jayapura, Jumat (8/12) kemarin.

Baca Juga :  Beasiswa 355 Mahasiswa Papua di Luar Negeri Gunakan Dana Cadangan

Dalam kunjungannya ini Agus Subiyanto bersama Kapolri, Jenderal Listyo  Sigit Prabowo. Dikatakan dirinya dan Kapolri telah menerima paparan dari Kapolda dan Pangdam tentang kondisi Papua dan keberadaan TNI untuk membantu program pemerintah, tujuannya mensejahterakan masyarakat  Papua.

“Papua menerima dana dari pemerintah yang cukup besar, harusnya bisa lebih sejahtera,” beber Agus Subiyanto.

Namun untuk saat ini pihaknya sepakat dengan Polri dimana masih menerapkan soft approach dan diplomasi lewat Forkopimda di daerah. Pihaknya mencoba menghindari letusan senjata. “Satu butir sekalipun jadi pendekatan lewat Forkopimda juga dijalankan,” imbuhnya.

Lalu terkait KKB yang masih terus melakukan teror termasuk soal pesawat Susi Air, kata Agus Subiyanto pihaknya memonitor kejadian tersebut dimana ada pembangunan Puskesmas di Paro juga diganggu  dan disini dikatakan kepada kementerian terkait agar dari pekerjaan yang dilakukan di Papua bisa berkoordinasi dengan TNI/Polri sehingga saat pekerjaan dilakukan ada pengamanan yang melekat. (ade/wen)

Baca Juga :  Isolasi Daerah, Bupati Befa Jamin Kebutuhan Bama Masyarakat

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Jika KKB Gunakan Senjata

JAYAPURA – Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan bahwa pihaknya bisa saja melakukan penanganan terhadap TPN-OPM dengan cara hard approach apabila ada perlawanan menggunakan senjata yang dilakukan.

Hanya saja hal  tersebut akan dilakukan pada upaya terakhir.  Sebelumnya ada statemen lain dari Panglima TNI yakni bagaimana menangani persoalan di Papua dengan cara smart power. Kemudian melakukan soft approach untuk penanganan berkelanjutan.

“Untuk menangani OPM  yang masih berulah kami mengunakan soft approuch  dimana TNI juga mengedepankan operasi teritorial dan intelejen dan hard approach itu pilihan terakhir apabila para kombatan ini menggunakan senjata maka kami akan lawan dengan senjata juga tapi ini sebenarnya tidak kami harapkan,” kata Panglima Jenderal Subiyanto disela-sela kunjungannya ke Lantamal X Jayapura, Jumat (8/12) kemarin.

Baca Juga :  Serahkan Kasus Penganiayaan PJ Gubernur ke Aparat Keamanan

Dalam kunjungannya ini Agus Subiyanto bersama Kapolri, Jenderal Listyo  Sigit Prabowo. Dikatakan dirinya dan Kapolri telah menerima paparan dari Kapolda dan Pangdam tentang kondisi Papua dan keberadaan TNI untuk membantu program pemerintah, tujuannya mensejahterakan masyarakat  Papua.

“Papua menerima dana dari pemerintah yang cukup besar, harusnya bisa lebih sejahtera,” beber Agus Subiyanto.

Namun untuk saat ini pihaknya sepakat dengan Polri dimana masih menerapkan soft approach dan diplomasi lewat Forkopimda di daerah. Pihaknya mencoba menghindari letusan senjata. “Satu butir sekalipun jadi pendekatan lewat Forkopimda juga dijalankan,” imbuhnya.

Lalu terkait KKB yang masih terus melakukan teror termasuk soal pesawat Susi Air, kata Agus Subiyanto pihaknya memonitor kejadian tersebut dimana ada pembangunan Puskesmas di Paro juga diganggu  dan disini dikatakan kepada kementerian terkait agar dari pekerjaan yang dilakukan di Papua bisa berkoordinasi dengan TNI/Polri sehingga saat pekerjaan dilakukan ada pengamanan yang melekat. (ade/wen)

Baca Juga :  Michelle Kurisi Dinilai Terlalu Berani Masuk ke Daerah Rawan

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya