Monday, September 29, 2025
26.8 C
Jayapura

Nabire Darurat Begal

Pengangguran dan Miras Jadi Pemicu Tingginya Kriminalitas

JAYAPURA– Warga di Kabupaten Nabire Papua Tengah resah. Ini tak lepas dari tinginya angka pencurian dengan kekerasan atau yang biasa disebut begal. Intensitasnya cukup tinggi dimana setiap minggu selalu ada korban.

Mirisnya lagi pelaku kadang tak pandang bulu untuk melukai korban. Menurut warga ada beberapa tukang ojek akhirnya meninggal dunia akibat ditebas senjata tajam. Kejadian berulang inilah yang memunculkan flyer Nabire Darurat Begal.

Warga menyatakan tak butuh sekedar kata – kata melainkan sebuah tindakan nyata apalagi terkadang yang menjadi korban adalah penduduk sipil yang hanya mencari sesuap nasi di Nabire.

Warga juga memposting beberapa pelaku yang dalam sepekan terakhir berhasil diamankan. Warga nampaknya kesal karena hingga kini aksi begal kian marak namun pelaku masih terus berkeliaran.

Baca Juga :  Warga Waena Keluhkan Bansos Tidak Tepat Sasaran

Terkait ini, Kapolres Nabire AKBP Samuel Dominggus Tatiratu meyampaikan bahwa tingginya angka kriminalitas di wilayah Nabire, Papua Tengah mulai dari pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian dengan kekerasan (curas), hingga pembegalan disebabkan oleh banyak faktor.

Namun yang paling dominan adalah pengaruh minuman keras lokal, seperti CT dan bobo. Ini juga dipicu karena tingginya angka pengangguran. Butuh makan namun tak memiliki pekerjaan akhirnya mengambil jalan pintas mencuri atau begal.

“Hampir semua pelaku yang kami tangkap berada di bawah pengaruh miras dan tidak memiliki pekerjaan. Ini bukti bahwa masalah ekonomi menjadi faktor utama tingginya kriminalitas di Nabire,” ujar AKBP Tatiratu melalui sambungan telepon, Jumat (8/8).

Baca Juga :  Usulkan Anggaran Pilkada Rp 242 M

Pengangguran dan Miras Jadi Pemicu Tingginya Kriminalitas

JAYAPURA– Warga di Kabupaten Nabire Papua Tengah resah. Ini tak lepas dari tinginya angka pencurian dengan kekerasan atau yang biasa disebut begal. Intensitasnya cukup tinggi dimana setiap minggu selalu ada korban.

Mirisnya lagi pelaku kadang tak pandang bulu untuk melukai korban. Menurut warga ada beberapa tukang ojek akhirnya meninggal dunia akibat ditebas senjata tajam. Kejadian berulang inilah yang memunculkan flyer Nabire Darurat Begal.

Warga menyatakan tak butuh sekedar kata – kata melainkan sebuah tindakan nyata apalagi terkadang yang menjadi korban adalah penduduk sipil yang hanya mencari sesuap nasi di Nabire.

Warga juga memposting beberapa pelaku yang dalam sepekan terakhir berhasil diamankan. Warga nampaknya kesal karena hingga kini aksi begal kian marak namun pelaku masih terus berkeliaran.

Baca Juga :  16 Unit Tempat Usaha Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Rupiah

Terkait ini, Kapolres Nabire AKBP Samuel Dominggus Tatiratu meyampaikan bahwa tingginya angka kriminalitas di wilayah Nabire, Papua Tengah mulai dari pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian dengan kekerasan (curas), hingga pembegalan disebabkan oleh banyak faktor.

Namun yang paling dominan adalah pengaruh minuman keras lokal, seperti CT dan bobo. Ini juga dipicu karena tingginya angka pengangguran. Butuh makan namun tak memiliki pekerjaan akhirnya mengambil jalan pintas mencuri atau begal.

“Hampir semua pelaku yang kami tangkap berada di bawah pengaruh miras dan tidak memiliki pekerjaan. Ini bukti bahwa masalah ekonomi menjadi faktor utama tingginya kriminalitas di Nabire,” ujar AKBP Tatiratu melalui sambungan telepon, Jumat (8/8).

Baca Juga :  Buchtar Tabuni: Polisi Tidak Hargai Privasi Orang dan Kami Dikeroyok Aparat

Berita Terbaru

Artikel Lainnya