Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Duka Mendalam di Lokasi Cafe Cirita

Ada Warga Tabur Bunga 

JAYAPURA-Meninggalnya empat karyawan Café Cirita di Ruko Dok II,  yaitu Rista Pasimbong, Satriani, Astrid dan Maya nampaknya memberi simpati bagi warga. Tak sedikit masyarakat mendatangi lokasi kejadian usai salat Jumat, (10/2) kemarin.

Apakah hanya untuk sekedar melihat tempat musibah ataupun menitipkan doa bagi para korban. Selain itu ada juga warga yang datang kemudian membuang beberapa tangkai  bunga sebagai bentuk bela sungkawa.

Warga tersebut berharap agar para korban bisa diterima disisi Tuhan dan musibah ini segera berakhir. “Sedih sih sebab tidak ada yang menyangka jika semua akan seperti ini. Gempa sore kemarin dirasakan banyak orang dan ternyata separah ini,” kata Tini, satu warga siang kemarin.

Pantauan Cenderawasih Pos ada beberapa café lain yang berjejer sepanjang pinggiran laut  atau yang berdempetan dengan Café Cirita. Café tersebut adalah Duta Café, Blue Café, Lanina Café dan Losari Café.

Baca Juga :  Anak-anak di Daerah Konflik Perlu Perhatian Khusus

Dari lima café ini hanya café Lanina dan Losari yang terbilang cukup aman. Sedangkan Duta Café dan Blue Café terlihat ikut miring dan nyaris  ambles ke dalam laut. Beberapa bagian café juga terlihat retakan termasuk badan jalan  selebar 5 meter  nampak ada keretakan. Cenderawasih Pos mendapat informasi jika pondasi ujung cari lima café ini berdiri di atas talud.

Hanya saja getaran gempa Kamis sore kemarin membuat garis retakan yang sangat terlihat. Pondasi yang masuk ke laut juga ikut ambles dan tak layak lagi untuk digunakan sebagai tempat usaha.

“Kalau di Lanina lantainya memang melengkung tapi tidak semiring yang lain sebab lantai disini lebih ringan karena terbuat dari kayu sedangkan Café Cirita nampaknya dicor menggunakan lantai sehingga cukup berat,” kata Arim, seorang karyawan café.

Sementara, dari data BPBD Kota Jayapura menyebut hingga kini tercatat ada 2074 jiwa yang mengungsi. Para pengungsi ini tersebar pada di 22 titik. Hanya sebagian besar warga telah kembali ke rumah masing – masing. 

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Tidak Mudah Terprovokasi

Sementara  AKP Novilus Yoku selaku Kasatgas Preemtif, dirinya bersama personel membagikan Sembako kepada korban gempa bumi sebelum melaksanakan Operasi Keselamatan.

Novilus mengatakan, sebelum melaksanakan operasi pada hari ketiga ini dirinya bersama personel terlebih dahulu membagikan sembako kepada warga kampung Weref Kelurahan Argapura Kota Jayapura yang terdampak bencana.

Kompol Ida Pllomina dari Polresta Jayapura Kota ikut menyambangi lokasi. Pihaknya memberikan penyuluhan dan trauma healing kepada para pengungsi terutama anak yang juga terlihat syok ataupun trauma.

“Kami juga mengunjungi korban kebakaran di Hamadi Rawa 2,  dan penyebab terjadinya kebakaran tersebut adalah kepanikan dari salah satu korban saat terjadinya gempa bumi yang terjadi pada hari Kamis kemarin sehingga menyebabkan kebakaran,” tutupnya. (ade/wen)

Ada Warga Tabur Bunga 

JAYAPURA-Meninggalnya empat karyawan Café Cirita di Ruko Dok II,  yaitu Rista Pasimbong, Satriani, Astrid dan Maya nampaknya memberi simpati bagi warga. Tak sedikit masyarakat mendatangi lokasi kejadian usai salat Jumat, (10/2) kemarin.

Apakah hanya untuk sekedar melihat tempat musibah ataupun menitipkan doa bagi para korban. Selain itu ada juga warga yang datang kemudian membuang beberapa tangkai  bunga sebagai bentuk bela sungkawa.

Warga tersebut berharap agar para korban bisa diterima disisi Tuhan dan musibah ini segera berakhir. “Sedih sih sebab tidak ada yang menyangka jika semua akan seperti ini. Gempa sore kemarin dirasakan banyak orang dan ternyata separah ini,” kata Tini, satu warga siang kemarin.

Pantauan Cenderawasih Pos ada beberapa café lain yang berjejer sepanjang pinggiran laut  atau yang berdempetan dengan Café Cirita. Café tersebut adalah Duta Café, Blue Café, Lanina Café dan Losari Café.

Baca Juga :  Penjabat Gubernur di 3 Wilayah DOB Diusulkan ke Presiden

Dari lima café ini hanya café Lanina dan Losari yang terbilang cukup aman. Sedangkan Duta Café dan Blue Café terlihat ikut miring dan nyaris  ambles ke dalam laut. Beberapa bagian café juga terlihat retakan termasuk badan jalan  selebar 5 meter  nampak ada keretakan. Cenderawasih Pos mendapat informasi jika pondasi ujung cari lima café ini berdiri di atas talud.

Hanya saja getaran gempa Kamis sore kemarin membuat garis retakan yang sangat terlihat. Pondasi yang masuk ke laut juga ikut ambles dan tak layak lagi untuk digunakan sebagai tempat usaha.

“Kalau di Lanina lantainya memang melengkung tapi tidak semiring yang lain sebab lantai disini lebih ringan karena terbuat dari kayu sedangkan Café Cirita nampaknya dicor menggunakan lantai sehingga cukup berat,” kata Arim, seorang karyawan café.

Sementara, dari data BPBD Kota Jayapura menyebut hingga kini tercatat ada 2074 jiwa yang mengungsi. Para pengungsi ini tersebar pada di 22 titik. Hanya sebagian besar warga telah kembali ke rumah masing – masing. 

Baca Juga :  Tema HUT RI Sejalan dengan Visi-Misi Gubernur Papua

Sementara  AKP Novilus Yoku selaku Kasatgas Preemtif, dirinya bersama personel membagikan Sembako kepada korban gempa bumi sebelum melaksanakan Operasi Keselamatan.

Novilus mengatakan, sebelum melaksanakan operasi pada hari ketiga ini dirinya bersama personel terlebih dahulu membagikan sembako kepada warga kampung Weref Kelurahan Argapura Kota Jayapura yang terdampak bencana.

Kompol Ida Pllomina dari Polresta Jayapura Kota ikut menyambangi lokasi. Pihaknya memberikan penyuluhan dan trauma healing kepada para pengungsi terutama anak yang juga terlihat syok ataupun trauma.

“Kami juga mengunjungi korban kebakaran di Hamadi Rawa 2,  dan penyebab terjadinya kebakaran tersebut adalah kepanikan dari salah satu korban saat terjadinya gempa bumi yang terjadi pada hari Kamis kemarin sehingga menyebabkan kebakaran,” tutupnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya