JAYAPURA – Proses rekapitulasi suara Pemilihan Umum di Kabupaten Intan Jaya, Distrik Sugapa, memanas. Massa dari salah satu paslon mencurigai jika ada kecurangan pengalihan suara yang dilakukan kandidat lain dan terjadi keributan. Karena keributan tak bisa dilerai akhirnya makin meluas dan kedua kubu saling menyerang menggunakan anak panah bahkan terjadi pembakaran bangunan rumah maupun bangunan milik pemerintah.
Kejadian ini sempat terekam dan terlhat sekelompok massa tengah berkumpul sambil terus memberikan komando.
Ada juga sebuah rumah yang di bakar termasuk sebuah mobil Strada yang ikut terbakar. Jumlah massa dari kedua kubu ini diperkirakan berjumlah 1000 orang sehingga aparat keamanan gabungan TNI Polri langsung merespon dengan memisahkan keduanya.
Berdasarkan data yang dihimpun Cenderawasih Pos, insiden tersebut terjadi di kediaman Kepala Dinas BPMK Intan Jaya, Yoakim Mujzijau, yang menjadi lokasi konflik.
Dalam video yang beredar, terlihat kediaman Yoakim Mujzijau diserang oleh massa yang diduga berasal dari kubu paslon nomor urut 3. Yoakim, dalam cuplikan video itu, mengonfirmasi bahwa rumahnya sedang diserang oleh sekelompok massa.
Kapolres Intan Jaya, Kompol Subekti Wibowo mengatakan anggotanya hingga saat ini tengah melakukan giat monitoring pertikaian antara massa pendukung paslon nomor 1 (Aner Maiseni), dan paslon nomor 3 (Apolos Bagau) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Seperti diketahui peristiwa ini terjadi pada Sabtu (7/12) lalu. Akibatnya kurang lebih enam orang yang mengalami luka yang cukup serius dan lima orang yang mengalami luka ringan dari masing-masing kubu. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, saat dikonfirmasi telah membenarkan adanya pertikaian tersebut.