Wednesday, April 24, 2024
27.7 C
Jayapura

Jangan Sampai Ada yang Bakar Bendera

Warga Kesal Konvoi Timbulkan Kemacetan

JAYAPURA –  Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon mewanti agar dari euforia menyambut Piala Dunia maupun saat pelaksanaan event nanti tidak perlu berlebihan. Meski menjadi hiburan massal pasca pandemi covid-19 namun dengan kebebasan berekspresi ini para pecinta sepakbola tetap diminta untuk mematuhi aturan main.

Kalah atau menang dalam sebuah pertandingan adalah hal yang wajar namun akan menjadi beda ketika luapan tersebut disalurkan dengan cara yang salah. Yang dikhawatirkan pihak kepolisian adalah adanya aksi bakar bendera.

“Kalau ini sudah beda ceritanya. Ini sudah pidana urusannya dan saya meminta agar penggemar sepakbola tidak perlu melakukan hal hal yang justru merugikan apalagi berujung pidana,” kata Victor Mackbon saat ditemui di Kantor BNN Jayapura, Jumat (18/11).

Baca Juga :  Migrasi TV Analog ke TV Digital Dimulai 30 April

Kata Kapolresta bendera apapun harus dihormati namun tidak perlu juga dilakukan dengan upacara sebab hal – hal begitu tidak dilakukan sembarangan. Hal lainnya adalah saling menjelek – jelekkan dan akhirnya berbuntut pada perbuatan pidana.

“Bisa saja ada bentuk pidana” tambahnya. Polisi sendiri memiliki waktu sekitar 1 bulan untuk melakukan komunikasi dan mengkoordinir aktifitas selama piala dunia.

  Mackbon mengatakan pihaknya melarang konvoi yang tidak terkoordinir. Lalu ada batasan untuk melakukan euforia. “Kami terus memantau koordinatornya. Kami juga akan mengawal konvoinya dan semua bertanggungjawab dengan masing masing kendaraan. Artinya semua menggunakan helm dan tidak gunakan knalpot racing,” tegasnya.

Sementara pantauan Cenderawasih Pos dari pertemuan para pendukung piala dunia pada Jumat malam mendapat banyak protes warga. Pasalnya macet dimana mana.

“Ini sudah kelewatan kalau akhirnya macet seperti ini. Sampai – sampai arus lalu lintas dialihkan. Kami pikir kalau konvoi dan macet ini sudah merugikan banyak orang. Bukan cuma mereka (peserta konvoi) yang mau pakai jalan jadi kami minta polisi bisa tertibkan,” singkat Andre, satu warga Entrop tadi malam.

Baca Juga :  Harga Beras Mulai Naik,Frans Pekey: Masyarakat Harus Manfaatkan Pangan Lokal

Rini yang juga salah satu pengguna jalan merasa takut ketika ada konvoi dengan pakai knalpot racing, kemudian motornya di gas terus, sampai membisingkan telinga.”Ini baru menyambut, bagaimana kalau timnya menang pasti akan ramai lagi, polisi sudah larang tapi tetap saja ada knalpot racing. Coba bapak-bapak polisi sweeping malam hari ka, biar dong tidak seenaknya saja, dan tadi malam itu banyak yg tidak pakai helm, kemudian anak dibawah umur juga ikut konvoi,” kesalnya. (ade/wen)

Warga Kesal Konvoi Timbulkan Kemacetan

JAYAPURA –  Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon mewanti agar dari euforia menyambut Piala Dunia maupun saat pelaksanaan event nanti tidak perlu berlebihan. Meski menjadi hiburan massal pasca pandemi covid-19 namun dengan kebebasan berekspresi ini para pecinta sepakbola tetap diminta untuk mematuhi aturan main.

Kalah atau menang dalam sebuah pertandingan adalah hal yang wajar namun akan menjadi beda ketika luapan tersebut disalurkan dengan cara yang salah. Yang dikhawatirkan pihak kepolisian adalah adanya aksi bakar bendera.

“Kalau ini sudah beda ceritanya. Ini sudah pidana urusannya dan saya meminta agar penggemar sepakbola tidak perlu melakukan hal hal yang justru merugikan apalagi berujung pidana,” kata Victor Mackbon saat ditemui di Kantor BNN Jayapura, Jumat (18/11).

Baca Juga :  Perlu Konsep Kolaborasi Tangani Papua

Kata Kapolresta bendera apapun harus dihormati namun tidak perlu juga dilakukan dengan upacara sebab hal – hal begitu tidak dilakukan sembarangan. Hal lainnya adalah saling menjelek – jelekkan dan akhirnya berbuntut pada perbuatan pidana.

“Bisa saja ada bentuk pidana” tambahnya. Polisi sendiri memiliki waktu sekitar 1 bulan untuk melakukan komunikasi dan mengkoordinir aktifitas selama piala dunia.

  Mackbon mengatakan pihaknya melarang konvoi yang tidak terkoordinir. Lalu ada batasan untuk melakukan euforia. “Kami terus memantau koordinatornya. Kami juga akan mengawal konvoinya dan semua bertanggungjawab dengan masing masing kendaraan. Artinya semua menggunakan helm dan tidak gunakan knalpot racing,” tegasnya.

Sementara pantauan Cenderawasih Pos dari pertemuan para pendukung piala dunia pada Jumat malam mendapat banyak protes warga. Pasalnya macet dimana mana.

“Ini sudah kelewatan kalau akhirnya macet seperti ini. Sampai – sampai arus lalu lintas dialihkan. Kami pikir kalau konvoi dan macet ini sudah merugikan banyak orang. Bukan cuma mereka (peserta konvoi) yang mau pakai jalan jadi kami minta polisi bisa tertibkan,” singkat Andre, satu warga Entrop tadi malam.

Baca Juga :  Dekranasda Berperan dalam Hidupkan UKM dan UMKM

Rini yang juga salah satu pengguna jalan merasa takut ketika ada konvoi dengan pakai knalpot racing, kemudian motornya di gas terus, sampai membisingkan telinga.”Ini baru menyambut, bagaimana kalau timnya menang pasti akan ramai lagi, polisi sudah larang tapi tetap saja ada knalpot racing. Coba bapak-bapak polisi sweeping malam hari ka, biar dong tidak seenaknya saja, dan tadi malam itu banyak yg tidak pakai helm, kemudian anak dibawah umur juga ikut konvoi,” kesalnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya