Saturday, July 12, 2025
24.9 C
Jayapura

Pemuda Minta Pj Gubernur Pertemukan BTM dan MDF

“Jadi mari dikawal dengan baik agar mendapatkan sosok pemimpin yang memang diharapkan oleh masyarakat. Belum lagi jika melihat kondisi Papua yang sedang defisit anggaran sehingga pendapat kami jangan ada insiden yang membuat semua molor,” tutup Menase.

Begitu juga disampaikan salah satu pemuda Michael Sineri yang menyampaikan pentingnya sinkronisasi pemerintah daerah, KPU dan Bawaslu sebab persoalan yang dihadapi saat ini mau tidak mau menyedot banyak anggaran yang sejatinya bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat. “Kami ingatkan operator atau admin KPU ini dipantau dan dikawal secara baik sebab masalah juga bisa timbul dari sini belajar dari yang sudah-sudah,” beber Sineri.

Sebagai pemuda, Sineri menyampaikan bahwa mereka akan mengawal agar tak ada yang mencederai nilai demokrasi yang sedang dijaga untuk menghasilkan pemimpin yang benar-benar amanah. “Pj Gubernur baru harus melihat lebih detail apa yang berpotensi menjadi persoalan. Kami pemuda tak ingin pesta ini akhirnya kembali rusak karena ambisi dan lain sebagainya,” sindir Sineri.

Baca Juga :  Bupati Befa Yakin Gubernur Mengerti Maksud Tujuannya

Begitu juga disampaikan Ketua Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Papua Peduli Rakyat (KMP3R), Paul Ohee yang mengapresiasi kerja keras Ramses Limbong selaku mantan PJ Gubernur Papua. Disini ia berharap dengan pengalaman yang dimiliki, Pj Gubernur baru pelaksanaan PSU bisa berjalan tanpa harus gontok-gontokan.

“Jangan ada praktek kejahatan demokrasi khususnya yang melibatkan PPD, PPS maupun KPPS. Ini klasik sekali dimana penyelenggara ditingkat bawah ini akan dilibatkan sebagai tim sukses bayangan jadi publik juga harus cerdas dan memonitor,” imbuhnya.

Ia khawatir jika ada kekalahan bukan karena kurangnya pemilih melainkan dicederai oleh penyelenggara itu sendiri. “Kami menolak adanya permainan yang mengganggu jalannya demokrasi. Selain itu TNI Polri dan ASN kami minta mengambil sikap di tengah, jangan justru terlibat. Semua harus bisa menjaga netralitas,” tegas Paul. (ade)

Baca Juga :  Pasar Youtefa Tegang di Malam Jumat

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

“Jadi mari dikawal dengan baik agar mendapatkan sosok pemimpin yang memang diharapkan oleh masyarakat. Belum lagi jika melihat kondisi Papua yang sedang defisit anggaran sehingga pendapat kami jangan ada insiden yang membuat semua molor,” tutup Menase.

Begitu juga disampaikan salah satu pemuda Michael Sineri yang menyampaikan pentingnya sinkronisasi pemerintah daerah, KPU dan Bawaslu sebab persoalan yang dihadapi saat ini mau tidak mau menyedot banyak anggaran yang sejatinya bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat. “Kami ingatkan operator atau admin KPU ini dipantau dan dikawal secara baik sebab masalah juga bisa timbul dari sini belajar dari yang sudah-sudah,” beber Sineri.

Sebagai pemuda, Sineri menyampaikan bahwa mereka akan mengawal agar tak ada yang mencederai nilai demokrasi yang sedang dijaga untuk menghasilkan pemimpin yang benar-benar amanah. “Pj Gubernur baru harus melihat lebih detail apa yang berpotensi menjadi persoalan. Kami pemuda tak ingin pesta ini akhirnya kembali rusak karena ambisi dan lain sebagainya,” sindir Sineri.

Baca Juga :  Alasan Mata-mata, Jangan Jadikan Sipil dan Toga Sebagai Korban!

Begitu juga disampaikan Ketua Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Papua Peduli Rakyat (KMP3R), Paul Ohee yang mengapresiasi kerja keras Ramses Limbong selaku mantan PJ Gubernur Papua. Disini ia berharap dengan pengalaman yang dimiliki, Pj Gubernur baru pelaksanaan PSU bisa berjalan tanpa harus gontok-gontokan.

“Jangan ada praktek kejahatan demokrasi khususnya yang melibatkan PPD, PPS maupun KPPS. Ini klasik sekali dimana penyelenggara ditingkat bawah ini akan dilibatkan sebagai tim sukses bayangan jadi publik juga harus cerdas dan memonitor,” imbuhnya.

Ia khawatir jika ada kekalahan bukan karena kurangnya pemilih melainkan dicederai oleh penyelenggara itu sendiri. “Kami menolak adanya permainan yang mengganggu jalannya demokrasi. Selain itu TNI Polri dan ASN kami minta mengambil sikap di tengah, jangan justru terlibat. Semua harus bisa menjaga netralitas,” tegas Paul. (ade)

Baca Juga :  Soal Pemekaran, Komite I DPD Imbau Pemerintah Perhatikan Aspirasi OAP

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya