Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Kapolda: Polisi dan TNI Tidak Bermain Dibalik Kebakaran di Dogiyai

JAYAPURA-Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa saat ini dirinya masih menunggu pemaparan dari hasil evaluasi yang dilakukan para pejabat utama Polda terkait kasus kebakaran di Dogiyai.

Hampir 20-an rumah maupun kios yang terbakar dan sempat muncul isu bahwa kebakaran ini adalah by design alias sengaja direncanakan oleh pihak TNI-Polri untuk menciptakan situasi daerah yang rawan  hingga akhirnya patut dibangun Polres.

Terkait hal itu, Kapolda Mathius Fakhiri menyatakan tegas bahwa taka da TNI-Polri dibalik kebakaran tersebut. Malah dikatakan hasil penyelidikan sementara Polres Nabire telah mengeluarkan beberapa nama yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) untuk kasus tersebut.

“Ada beberapa nama yang sudah dijadikan DPO. Ini terus kami seriusi dan tidak perlu dibawa ke mana-mana. Kami akan mencari tahu siapa-siapa orang dibalik ini dan siapapun dia ada aturan negara yang harus ditegakkan,” kata Fakhri kepada wartawan, Senin (30/5).

Baca Juga :  Tetap Latihan Meski Liga Ditunda

Iapun meminta kasus ini tidak dilarikan ke hal lain, sebab ini merupakan perbuatan melanggar hukum. Kapolda meminta data dari temuan di lapangan segera digali dan dibuat penyelidikan menyeluruh. “Soal aktornya, kami akan dalami dan siapapun yang terlibat maka ada aturan yang harus ditegakkan. Saya berharap jangan dibawa ke yang lain tapi ini ada perbuatan melawan hukum maka mari berada disisi itu. Kita lagi fokus disitu daripada berbicara di luar konteks itu,” sambungnya.

Lalu soal aktor intelektual ditegaskan bahwa penyidik akan mendalami dan siapapun yang terlibat maka hukum akan menyasar ke sana. Kapolda juga meyakini bahwa kasus ini akan terang benderang.

Baca Juga :  Dedi Hardono Gantikan JO Sembiring Jabat Danrem 172/PWY

Disinggung pembakaran ini ada kaitannya dengan penolakan Polres dan Kodim termasuk dikaitkan dengan penolakan DOB, Kapolda menyebutkan semua ada kemungkinan. Namun disini Polisi justru melihat ada orang tertentu yang bermain di belakang layar. “Ini bukan karang – karang, bukan perbuatan aparat TNI-Polri melainkan dilakukan sekelompok orang dan murni pidana. Tak ada anggota TNI-Polri yang bermain dibalik itu. Sebab saat terjadi pembakaran masyarakat juga melihat dan Kapolres juga sudah menetapkan  beberapa orang sebagai DPO,” tegasnya.

Kapolda menduga aksi ini dilakukan oleh orang – orang tertentu yang selalu bersembunyi dan mengatasnamakan masyarakat untuk kepentingan pribadi. “Dia (pelaku) mendorong saudara – saudaranya untuk melakukan perbuatan pelanggaran hukum dan ini akan kami usut,” pungkasnya. (ade/nat)

JAYAPURA-Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa saat ini dirinya masih menunggu pemaparan dari hasil evaluasi yang dilakukan para pejabat utama Polda terkait kasus kebakaran di Dogiyai.

Hampir 20-an rumah maupun kios yang terbakar dan sempat muncul isu bahwa kebakaran ini adalah by design alias sengaja direncanakan oleh pihak TNI-Polri untuk menciptakan situasi daerah yang rawan  hingga akhirnya patut dibangun Polres.

Terkait hal itu, Kapolda Mathius Fakhiri menyatakan tegas bahwa taka da TNI-Polri dibalik kebakaran tersebut. Malah dikatakan hasil penyelidikan sementara Polres Nabire telah mengeluarkan beberapa nama yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) untuk kasus tersebut.

“Ada beberapa nama yang sudah dijadikan DPO. Ini terus kami seriusi dan tidak perlu dibawa ke mana-mana. Kami akan mencari tahu siapa-siapa orang dibalik ini dan siapapun dia ada aturan negara yang harus ditegakkan,” kata Fakhri kepada wartawan, Senin (30/5).

Baca Juga :  Cawor Lebih Cocok jadi Supersub

Iapun meminta kasus ini tidak dilarikan ke hal lain, sebab ini merupakan perbuatan melanggar hukum. Kapolda meminta data dari temuan di lapangan segera digali dan dibuat penyelidikan menyeluruh. “Soal aktornya, kami akan dalami dan siapapun yang terlibat maka ada aturan yang harus ditegakkan. Saya berharap jangan dibawa ke yang lain tapi ini ada perbuatan melawan hukum maka mari berada disisi itu. Kita lagi fokus disitu daripada berbicara di luar konteks itu,” sambungnya.

Lalu soal aktor intelektual ditegaskan bahwa penyidik akan mendalami dan siapapun yang terlibat maka hukum akan menyasar ke sana. Kapolda juga meyakini bahwa kasus ini akan terang benderang.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Gereja, Bupati Mimika Segera Disidang

Disinggung pembakaran ini ada kaitannya dengan penolakan Polres dan Kodim termasuk dikaitkan dengan penolakan DOB, Kapolda menyebutkan semua ada kemungkinan. Namun disini Polisi justru melihat ada orang tertentu yang bermain di belakang layar. “Ini bukan karang – karang, bukan perbuatan aparat TNI-Polri melainkan dilakukan sekelompok orang dan murni pidana. Tak ada anggota TNI-Polri yang bermain dibalik itu. Sebab saat terjadi pembakaran masyarakat juga melihat dan Kapolres juga sudah menetapkan  beberapa orang sebagai DPO,” tegasnya.

Kapolda menduga aksi ini dilakukan oleh orang – orang tertentu yang selalu bersembunyi dan mengatasnamakan masyarakat untuk kepentingan pribadi. “Dia (pelaku) mendorong saudara – saudaranya untuk melakukan perbuatan pelanggaran hukum dan ini akan kami usut,” pungkasnya. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya