Thursday, April 18, 2024
26.7 C
Jayapura

Gempa Tektonik Belum Dapat Diprediksi dengan Tepat


JAYAPURA-Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura Petrus Demonsili mengungkapkan, gempabumi tektonik belum dapat diprediksi dengan tepat mengenai waktu dan lokasi gempa.

 Pasalnya, sampai saat ini  belum ada teknologi dan metode yang dapat digunakan memprediksi dengan tepat.
   Namun demikian, perkiraan akan terjadi gempabumi bisa didasarkan pada historical kejadian. Baik yang pernah terjadi di wilayah subduksi/daerah pertemuan antar lempeng, maupun di daerah patahan lokal/sistem pada segmen sesar.
   “Perlu diketahui bahwa untuk wilayah Papua, aktivitas seismik yang banyak menimbulkan gempabumi dengan kekuatan M < 5 SR baik dirasakan maupun tidak memang banyak terjadi di wilayah patahan lokal  Mambramo.
Bahkan beberapa kali terjadi gampabumi dengan kekuatan M>6 SR dan 1 kali kejadian gempa merusak tahun 2019,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (9/2) kemarin.

Baca Juga :  Tiga Daerah di Papua Terpantau Miliki Ladang Ganja

Terkait hal ini, Petrus menegaskan bahwa gempabumi tektonik sampai saat ini tidak dapat diprediksi dengan tepat. Apalagi sampai dengan prakiraan waktu, tanggal sampai pada jam kejadian. Namun perkiraan periode ulang kejadian gempabumi bisa saja berdasar sejarah kejadian. 

“Adapun daerah kejadian gempabumi terdapat pada wilayah pertemuan antar lempeng/daerah subduksi, dan didaerah patahan lokal.  Untuk aktivitas seismik di daerah patahan lokal/sesar aktif, biasanya ditandai dengan frekuensi kejadian di sekitar area patahan yang ditunjukan dengan peta sebaran sesmisitas,” jelasnya.

  Dikatakan, pihaknya sendiri terus memonitor gempabumi dengan melakukan pemantauan secara real time 1×24 jam.

  Sekedar diketahui,    berdasarkan informasi yang disampaikan BMKG Pusat ada 8 daerah di wilayah Indonesia yang aktif berpotensi terjadi gempabumi pada bulan    Februari 2020 dan salah satunya di wilayah Papua. Untuk itu, masyarakat tetap diminta waspada dan berhati-hati, khususnya daerah yang memiliki potensi gempabumi.(dil/nat)  

Baca Juga :  Pantau Puskesmas, Pastikan Penanganan Covid 19 di Waropen


JAYAPURA-Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura Petrus Demonsili mengungkapkan, gempabumi tektonik belum dapat diprediksi dengan tepat mengenai waktu dan lokasi gempa.

 Pasalnya, sampai saat ini  belum ada teknologi dan metode yang dapat digunakan memprediksi dengan tepat.
   Namun demikian, perkiraan akan terjadi gempabumi bisa didasarkan pada historical kejadian. Baik yang pernah terjadi di wilayah subduksi/daerah pertemuan antar lempeng, maupun di daerah patahan lokal/sistem pada segmen sesar.
   “Perlu diketahui bahwa untuk wilayah Papua, aktivitas seismik yang banyak menimbulkan gempabumi dengan kekuatan M < 5 SR baik dirasakan maupun tidak memang banyak terjadi di wilayah patahan lokal  Mambramo.
Bahkan beberapa kali terjadi gampabumi dengan kekuatan M>6 SR dan 1 kali kejadian gempa merusak tahun 2019,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (9/2) kemarin.

Baca Juga :  Bantu Polri Perkuat Keamanan di Intan Jaya

Terkait hal ini, Petrus menegaskan bahwa gempabumi tektonik sampai saat ini tidak dapat diprediksi dengan tepat. Apalagi sampai dengan prakiraan waktu, tanggal sampai pada jam kejadian. Namun perkiraan periode ulang kejadian gempabumi bisa saja berdasar sejarah kejadian. 

“Adapun daerah kejadian gempabumi terdapat pada wilayah pertemuan antar lempeng/daerah subduksi, dan didaerah patahan lokal.  Untuk aktivitas seismik di daerah patahan lokal/sesar aktif, biasanya ditandai dengan frekuensi kejadian di sekitar area patahan yang ditunjukan dengan peta sebaran sesmisitas,” jelasnya.

  Dikatakan, pihaknya sendiri terus memonitor gempabumi dengan melakukan pemantauan secara real time 1×24 jam.

  Sekedar diketahui,    berdasarkan informasi yang disampaikan BMKG Pusat ada 8 daerah di wilayah Indonesia yang aktif berpotensi terjadi gempabumi pada bulan    Februari 2020 dan salah satunya di wilayah Papua. Untuk itu, masyarakat tetap diminta waspada dan berhati-hati, khususnya daerah yang memiliki potensi gempabumi.(dil/nat)  

Baca Juga :  Sidang Tuntutan Tiga Terdakwa Kasus Mutilasi Ditunda Lagi

Berita Terbaru

Artikel Lainnya