Sunday, December 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Sudah Bukan Jamannya Jualan Isu Sara

JAYAPURA – Akademisi Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Uncen, Yakobus Richard, ingatkan para calon kepala daerah gubernur-wakil gubernur, wali kota-wakil walikota dan bupati-wakil bupati untuk tak gaungkan politik sara. Mestinya kata Yakobus, para kepala daerah bisa menahan diri dengan membangun citra positif mereka.

“Harusnya bukan politisasi sara yang digaungkan, melainkan calon kepala daerah fokus mengangkat kesejahteraan masyarakat terhadap isu isu yang sifatnya ekonomi sosial dibandingkan fokus ke konteks manipulasi isu-isu sara,” ucap Yakobus saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (6/9).

Sebab menurut Dosen Uncen ini, politik sara sangat berbahaya terhadap kehidupan sosial masyarakat itu sendiri dan merupakan sifat yang negatif.  Termasuk membuat satu sama lain tidak bisa menjadi satu.

Baca Juga :  Yunus Wonda: Umumkan Saja Bacalon yang Terpapar Covid

“Politik sara bisa memunculkan konflik sosial dan chaos di tengah masyarakat, terlebih masyarakat mengadopsi isu isu yang dimainkan para politisi atau bakal calon kepala daerah,” ujarnya.

Yakobus berharap mereka bisa menjaga integritasnya sebagai calon kepala daerah, sebab para calon tersebut perlu kepercayaan publik hari ini.

“Untuk itu mereka harus membangun sikap yang positif terhadap masyarakat dengan membangun dialog yang baik dan menyebarkan pesan pesan positif,” kata Yakobus.

Selain itu kata Yakobus, pentingnya membangun pendekatan dengan masyarakat untuk  menjaring kesamaan dan persepsi serta bagaimana bisa mendapatkan kepercayaan publik demi kepentingan bersama.

“Pasangan calon bisa membangun budaya politik yang positif, sehingga setelah Pilkada nanti lebih memajukan kepentingan daerah dibandingkan pasca Pilkada yang terjadi justru ada kelompok-kelompok yang sifatnya tidak mendukung pemerintahan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Softball Putri Papua Raih Medali Emas

Hanya hingga kini belum teridentifikasi secara gamblang calon mana yang dikatakan kerap menjual isu sara dan identitas mengingat beberapa calon juga menyuarakan hal serupa yakni menolak politisasi isu sara atau identitas. (fia/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Akademisi Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Uncen, Yakobus Richard, ingatkan para calon kepala daerah gubernur-wakil gubernur, wali kota-wakil walikota dan bupati-wakil bupati untuk tak gaungkan politik sara. Mestinya kata Yakobus, para kepala daerah bisa menahan diri dengan membangun citra positif mereka.

“Harusnya bukan politisasi sara yang digaungkan, melainkan calon kepala daerah fokus mengangkat kesejahteraan masyarakat terhadap isu isu yang sifatnya ekonomi sosial dibandingkan fokus ke konteks manipulasi isu-isu sara,” ucap Yakobus saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (6/9).

Sebab menurut Dosen Uncen ini, politik sara sangat berbahaya terhadap kehidupan sosial masyarakat itu sendiri dan merupakan sifat yang negatif.  Termasuk membuat satu sama lain tidak bisa menjadi satu.

Baca Juga :  Pemprov Terus Bahas RKA Tahun 2023

“Politik sara bisa memunculkan konflik sosial dan chaos di tengah masyarakat, terlebih masyarakat mengadopsi isu isu yang dimainkan para politisi atau bakal calon kepala daerah,” ujarnya.

Yakobus berharap mereka bisa menjaga integritasnya sebagai calon kepala daerah, sebab para calon tersebut perlu kepercayaan publik hari ini.

“Untuk itu mereka harus membangun sikap yang positif terhadap masyarakat dengan membangun dialog yang baik dan menyebarkan pesan pesan positif,” kata Yakobus.

Selain itu kata Yakobus, pentingnya membangun pendekatan dengan masyarakat untuk  menjaring kesamaan dan persepsi serta bagaimana bisa mendapatkan kepercayaan publik demi kepentingan bersama.

“Pasangan calon bisa membangun budaya politik yang positif, sehingga setelah Pilkada nanti lebih memajukan kepentingan daerah dibandingkan pasca Pilkada yang terjadi justru ada kelompok-kelompok yang sifatnya tidak mendukung pemerintahan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Tempat Ibadah Dipastikan Penuhi Standar Protokol Kesehatan

Hanya hingga kini belum teridentifikasi secara gamblang calon mana yang dikatakan kerap menjual isu sara dan identitas mengingat beberapa calon juga menyuarakan hal serupa yakni menolak politisasi isu sara atau identitas. (fia/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya