Sunday, October 13, 2024
31.7 C
Jayapura

Buka MTQ Nasional, Jokowi Soroti Media Konvensional yang Kini Terdesak Medsos

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti keberadaan media massa atau media konvensional yang makin terdesak oleh kehadiran media sosial (medsos). Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX, di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (8/9) malam.
Jokowi mengungkapkan, perkembangan pesat dunia digital membawa kemudahan dalam memperoleh informasi. Bahkan, setiap orang kini bisa bertindak seperti wartawan yang melaporkan informasi.
“Di era digital sekarang ini masyarakat kita sangat mudah memperoleh informasi. Media konvensional yang beredaksi mulai terdesak, yang dominan adalah media sosial, media online dan semua orang bisa menjadi wartawan, citizen journalism, tanpa ada dewan redaksi,” kata Jokowi.
Jokowi menuturkan, setiap pembaca berita di media sosial harus mampu menjadi redaksi bagi dirinya sendiri. Ia menyebut, pembaca harus mampu menyaring mana berita yang baik dan yang tidak baik, mana yang benar dan mana yang hoax.
“Harus cek dan ricek mana yang benar dan mana yang hoaks atau berita bohong,” ucap Jokowi.
Menurutnya, masyarakat membutuhkan pegangan yang kuat, yakni agama agar menyaring informasi dengan baik. Karena itu, Jokowi menilai MTQ memiliki peran penting.
Kepala negara berharap, MTQ tidak hanya menampilkan kemampuan dan keindahan membaca Al-Qur’an, tetapi juga momentum untuk mengagungkan Al-Qur’an. Serta membumikan ajaran-ajaran Al-Qur’an, memperkuat moral dan spiritual bangsa dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Jokowi pun berharap, MTQ dapat mengedukasi diri untuk mencintai Al-Qur’an, beragama secara humanis dan terbuka. Bahkan, MTQ juga diharapkan dapat mengedukasi untuk menyempurnakan akhlak bangsa hidup dalam kebersamaan dan hidup dalam kerukunan.
“Hidup dalam persatuan untuk membangun kemajuan bangsa dan negara kita,” harapnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan 48 tahun yang lalu MTQ Nasional pernah diselenggarakan di Kota Samarinda. Jokowi meyakini, penyelenggaraan MTQ 2024 jauh lebih baik dibanding 48 tahun silam. Apalagi, MTQ kali ini menggunakan teknologi digital.
“Kepada para qori dan qoriah, kepada para hafiz dan hafizah kepada para mufassir dan mufassirah, selamat berlomba menampilkan kemampuan terbaiknya, membangun generasi yang berakhlak qur’ani untuk kemajuan negara kita, Indonesia,” pungkasnya. (*)
Sumber: Jawapos
Baca Juga :  Jokowi: Jangan Ada yang Mencoba-coba untuk Mengintervensi Pemilu
JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti keberadaan media massa atau media konvensional yang makin terdesak oleh kehadiran media sosial (medsos). Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX, di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (8/9) malam.
Jokowi mengungkapkan, perkembangan pesat dunia digital membawa kemudahan dalam memperoleh informasi. Bahkan, setiap orang kini bisa bertindak seperti wartawan yang melaporkan informasi.
“Di era digital sekarang ini masyarakat kita sangat mudah memperoleh informasi. Media konvensional yang beredaksi mulai terdesak, yang dominan adalah media sosial, media online dan semua orang bisa menjadi wartawan, citizen journalism, tanpa ada dewan redaksi,” kata Jokowi.
Jokowi menuturkan, setiap pembaca berita di media sosial harus mampu menjadi redaksi bagi dirinya sendiri. Ia menyebut, pembaca harus mampu menyaring mana berita yang baik dan yang tidak baik, mana yang benar dan mana yang hoax.
“Harus cek dan ricek mana yang benar dan mana yang hoaks atau berita bohong,” ucap Jokowi.
Menurutnya, masyarakat membutuhkan pegangan yang kuat, yakni agama agar menyaring informasi dengan baik. Karena itu, Jokowi menilai MTQ memiliki peran penting.
Kepala negara berharap, MTQ tidak hanya menampilkan kemampuan dan keindahan membaca Al-Qur’an, tetapi juga momentum untuk mengagungkan Al-Qur’an. Serta membumikan ajaran-ajaran Al-Qur’an, memperkuat moral dan spiritual bangsa dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Jokowi pun berharap, MTQ dapat mengedukasi diri untuk mencintai Al-Qur’an, beragama secara humanis dan terbuka. Bahkan, MTQ juga diharapkan dapat mengedukasi untuk menyempurnakan akhlak bangsa hidup dalam kebersamaan dan hidup dalam kerukunan.
“Hidup dalam persatuan untuk membangun kemajuan bangsa dan negara kita,” harapnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan 48 tahun yang lalu MTQ Nasional pernah diselenggarakan di Kota Samarinda. Jokowi meyakini, penyelenggaraan MTQ 2024 jauh lebih baik dibanding 48 tahun silam. Apalagi, MTQ kali ini menggunakan teknologi digital.
“Kepada para qori dan qoriah, kepada para hafiz dan hafizah kepada para mufassir dan mufassirah, selamat berlomba menampilkan kemampuan terbaiknya, membangun generasi yang berakhlak qur’ani untuk kemajuan negara kita, Indonesia,” pungkasnya. (*)
Sumber: Jawapos
Baca Juga :  Jokowi: Tetap Semangat, Rebutlah Tiket Olimpiade di Laga Playoff Lawan Guinea

Berita Terbaru

Artikel Lainnya