Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Masih Tunggu Hasil Tes PCR 1.188 Warga yang Reaktif Corona

Dr.Ni Nyoman Sri Antari

JAYAPURA-Sampai saat ini 1.188 warga yang dinyatakan reaktif Covid-19 Kota Jayapura, belum ada hasil tes PCR dari Litbangkes Papua untuk memastikan positif atau negatif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura yang juga tim juru bicara Covid-19 Kota Jayapura Dr.Ni Nyoman Sri Antari mengakui pihaknya masih menunggu hasil PCR dari Litbangkes Papua. Sebab tes PCR yang dilakukan di Litbangkes Papua tidak hanya dari warga Kota Jayapura, namun dari berbagai rumah sakit maupun kabupaten lain di Papua yang mengirimkan pemeriksaan swabnya. 

 Dikatakan, pihaknya akan melakukan rapat dengan Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, membuat pola baru apakah yang di Hotel Sahid  Papua diperuntukkan bagi pasien positif Covid-19 yang masih ringan dan sedang yang bisa ditangani  tidak perlu perawatan di rumah sakit. Sementara warga dinyatakan reaktif hanya dilakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing dan dilakukan pengawasan secara ketat oleh petugas.

Baca Juga :  Kelompok KKB Nduga Serang Warga Sipil, Dilaporkan 7 Meninggal Dunia

 “Mengingat jumlah warga yang telah mengikuti rapid test banyak yang reaktif dan tempat karantina d Hotel Sahid tidak mampu. Apalagi ini juga sambil menunggu tes PCR Deri Litbangkes Papua. Untuk itu, sebaiknya dilakukan penanganan pola baru. Apakah warga yang reaktif sebaiknya dilakukan karantina wilayah di rumahnya masing-masing dan tetap kita awasi. Kalau semua ditaruh di Hotel Sahid Papua tentu tidak muat,” tuturnya.

Menurut dr.Antari, saat ini penyebaran Covid-19 tidak hanya karena adanya kerumunan di luar rumah. Namun di dalam rumah juga sudah ada kasus satu kelurga tim medis terkena Corona. Ini membuktikan bahwa sosial distancing atau jaga jarak walaupun dengan keluarga ini sangat penting.

Baca Juga :  Menko PMK Minta Pemda Terus Waspada

“Jadi tidak hanya jaga jarak dengan orang lain saat di luar namun jaga jarak dengan keluarga di rumah juga harus bisa dilakukan. Karena penyebaran Corona tidak melihat dari faktor keluar dari mana asal usulnya,” tuturnya. 

“Hal ini juga harus disosialisasikan kepada warga. Terlebih bagi warga yang pekerjaannya di luar rumah berhubungan pelayanan dengan orang banyak karena yang bersangkutan ini termasuk orang dengan risiko,” sambungnya.(dil/nat)

Dr.Ni Nyoman Sri Antari

JAYAPURA-Sampai saat ini 1.188 warga yang dinyatakan reaktif Covid-19 Kota Jayapura, belum ada hasil tes PCR dari Litbangkes Papua untuk memastikan positif atau negatif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura yang juga tim juru bicara Covid-19 Kota Jayapura Dr.Ni Nyoman Sri Antari mengakui pihaknya masih menunggu hasil PCR dari Litbangkes Papua. Sebab tes PCR yang dilakukan di Litbangkes Papua tidak hanya dari warga Kota Jayapura, namun dari berbagai rumah sakit maupun kabupaten lain di Papua yang mengirimkan pemeriksaan swabnya. 

 Dikatakan, pihaknya akan melakukan rapat dengan Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, membuat pola baru apakah yang di Hotel Sahid  Papua diperuntukkan bagi pasien positif Covid-19 yang masih ringan dan sedang yang bisa ditangani  tidak perlu perawatan di rumah sakit. Sementara warga dinyatakan reaktif hanya dilakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing dan dilakukan pengawasan secara ketat oleh petugas.

Baca Juga :  Sejumlah Perwira Polres Tolikara Bakal Diperiksa Propam

 “Mengingat jumlah warga yang telah mengikuti rapid test banyak yang reaktif dan tempat karantina d Hotel Sahid tidak mampu. Apalagi ini juga sambil menunggu tes PCR Deri Litbangkes Papua. Untuk itu, sebaiknya dilakukan penanganan pola baru. Apakah warga yang reaktif sebaiknya dilakukan karantina wilayah di rumahnya masing-masing dan tetap kita awasi. Kalau semua ditaruh di Hotel Sahid Papua tentu tidak muat,” tuturnya.

Menurut dr.Antari, saat ini penyebaran Covid-19 tidak hanya karena adanya kerumunan di luar rumah. Namun di dalam rumah juga sudah ada kasus satu kelurga tim medis terkena Corona. Ini membuktikan bahwa sosial distancing atau jaga jarak walaupun dengan keluarga ini sangat penting.

Baca Juga :  KKB Kembali Berulah di Intan Jaya

“Jadi tidak hanya jaga jarak dengan orang lain saat di luar namun jaga jarak dengan keluarga di rumah juga harus bisa dilakukan. Karena penyebaran Corona tidak melihat dari faktor keluar dari mana asal usulnya,” tuturnya. 

“Hal ini juga harus disosialisasikan kepada warga. Terlebih bagi warga yang pekerjaannya di luar rumah berhubungan pelayanan dengan orang banyak karena yang bersangkutan ini termasuk orang dengan risiko,” sambungnya.(dil/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya