Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Tidak Ada Ibadah Tatap Muka!

Angka Terkonfirmasi Covid-19 Naik Drastis

JAYAPURA-Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., berencana mengeluarkan instruksi terbaru, setelah sebelumnya telah mengeluarkan instruksi berdasarkan hasil rapat Satgas Covid 19 Kota Jayapura bersama Forkopimda pada tanggal 1 Juli awal bulan ini.

Kata Wali Kota Mano, termuat dalam instruksi terbaru itu ialah pembatasan penumpang di dalam kendaraan angkutan umum (angkot) yang semula mencapai 9 penumpang, dibatasi hingga 4-5 penumpang saja.

“Kita juga akan buat surat untuk tempat-tempat ibadah. Pada Juli ini, mungkin tidak ada ibadah tatap muka, tapi diwajibkan untuk online atua ibadah di rumah saja. Kantor-kantor juga akan kita batasi,” ungkap Benhur Tomi Mano, MM., Kamis (8/7) kemarin.

Termasuk tempat wisata lanjut Wali Kota Tomi Mano, yang mungkin akan ditutup sementara waktu, mengingat kasus yang terus meningkat.  

“Acara pernikahan, pesta ulang tahun, maupun arisan serta ibadah orang meninggal. Intinya, kita jangan berkerumun dulu. Kami akan perketat lagi pembatasan di Kota Jayapura yang sampai pukul 20.00 WIT. Saya akan surati Kadistrik, lurah, dan kepala kampung untuk buat pembatasan portal-portal di RT/RW setempat untuk batasi orang pada waktu yang telah ditentukan. Mari ikuti prokes untuk kita tekan angka penyebaran Covid 19,” pintanya.

Baca Juga :  Tugas Dinas, Pejabat TNI AL Dilarang Menginap Hotel

Wali Kota Tomi Mano mengaku sangat membutuhkan dukungan masyarakat Kota Jayapura unutk menekan angka Covid-19 yang dalam beberapa hari belakangan ini terus meningkat hingga telah mencapai 439 kasus dalam perawatan.

“Saya berusaha bersama masyarakat, kita tekan di bulan Juli ini saja. Kita bisa tekan angka penyebaran Covid-19. Karena di 7 rumah sakit di Kota Jayapura sudah penuh. Bahkan hingga mereka tambah lagi dengan tenda-tenda di luar gedung rumah sakit,” tambahnya.

“LPMP yang baru kita buka juga sudah tidak bisa menampung. Bahkan beberapa tenaga kesehatan di Puskesmas juga terpapar Covid-19. Untuk itu, kami mohon dukungannya. Di sisi lain, saya berterima kasih kepada warga saya yang telah melakukan vaksinasi,” pungkasnya. 

Sementara itu, Satgas Covid-19 Provinsi Papua mencatat kasus terkonfirmasi dari 29 kabupaten/kota di Papua mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan data kumulatif yang dilaporkan, pada 5 Juli 2021 tercatat kasus terkonfirmasi menjadi 178 kasus, pada 6 Juli bertambah 218 kasus.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, SpOG(K) mengatakan, kondisi terkonfirmasi kasus Covid-19 terus meningkat. Bahkan fluktuaktif sebelumnya naik 300 lebih, kemudian turun menjadi seratus lebih dan kembali meningkat 218 kasus.

“Saat ini sudah susah kita prediksikan peningkatan kasus ini. Dikarenakan klaster dari luar atau lokal, karena ini sudah campur, mengingat saat ini mobilitas penduduk yang tinggi, prokes 6 M yang sudah kendor dan cakupan vaksin yang belum optimal,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (8/7) kemarin.

Baca Juga :  Aksi Demo Ribuan Orang Terpusat di Imbi

Lanjutnya, tiga faktor tersebut yang sangat memengaruhi lonjakan kasus Covid-19 di Papua. Selain itu bisa juga dikarenakan Dinas Kesehatan yang rutin melakukan pengecekan Covid-19.

Diakuinya, saat ini pemerintah tengah melakukan gencar vaksin. Namun pihaknya tidak bisa memastikan bahwa berapa bulan kedepan Papua bisa aman dari Covid-19.

“Kami tidak bisa prediksikan karena harus melakukan evaluasi setiap 2 minggu, agar dapat melihat pergerakan dampak vaksin dan kebijakan apa yang akan kita lakukan kedepannya,” terangnya.

Sementara itu angka kematian juga melonjak. Dari 492 kasus menjadi 501. Hal ini menurut dr. Silwanus Sumule harus menjadi perhatian bersama. Saat ini kebijakan yang tengah dilakukan adalah, pengetatan orang keluar masuk, baik di bandara maupun pelabuhan. Selain itu juga di lingkungan masyarakat.

“Tidak hanya angka kematian, angka kasus kesembuhan juga mengalami peningkatan. Tetapi tidak signifikan seperti yang terjadi pada angka terkonfirmasi. Angka kesembuhan dari 22.400 orang, 22.597 orang” pungkasnya. (gr/ana/nat)

Angka Terkonfirmasi Covid-19 Naik Drastis

JAYAPURA-Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., berencana mengeluarkan instruksi terbaru, setelah sebelumnya telah mengeluarkan instruksi berdasarkan hasil rapat Satgas Covid 19 Kota Jayapura bersama Forkopimda pada tanggal 1 Juli awal bulan ini.

Kata Wali Kota Mano, termuat dalam instruksi terbaru itu ialah pembatasan penumpang di dalam kendaraan angkutan umum (angkot) yang semula mencapai 9 penumpang, dibatasi hingga 4-5 penumpang saja.

“Kita juga akan buat surat untuk tempat-tempat ibadah. Pada Juli ini, mungkin tidak ada ibadah tatap muka, tapi diwajibkan untuk online atua ibadah di rumah saja. Kantor-kantor juga akan kita batasi,” ungkap Benhur Tomi Mano, MM., Kamis (8/7) kemarin.

Termasuk tempat wisata lanjut Wali Kota Tomi Mano, yang mungkin akan ditutup sementara waktu, mengingat kasus yang terus meningkat.  

“Acara pernikahan, pesta ulang tahun, maupun arisan serta ibadah orang meninggal. Intinya, kita jangan berkerumun dulu. Kami akan perketat lagi pembatasan di Kota Jayapura yang sampai pukul 20.00 WIT. Saya akan surati Kadistrik, lurah, dan kepala kampung untuk buat pembatasan portal-portal di RT/RW setempat untuk batasi orang pada waktu yang telah ditentukan. Mari ikuti prokes untuk kita tekan angka penyebaran Covid 19,” pintanya.

Baca Juga :  Pemerintah Dianggap Abaikan Korban Pembantaian di Yahukimo

Wali Kota Tomi Mano mengaku sangat membutuhkan dukungan masyarakat Kota Jayapura unutk menekan angka Covid-19 yang dalam beberapa hari belakangan ini terus meningkat hingga telah mencapai 439 kasus dalam perawatan.

“Saya berusaha bersama masyarakat, kita tekan di bulan Juli ini saja. Kita bisa tekan angka penyebaran Covid-19. Karena di 7 rumah sakit di Kota Jayapura sudah penuh. Bahkan hingga mereka tambah lagi dengan tenda-tenda di luar gedung rumah sakit,” tambahnya.

“LPMP yang baru kita buka juga sudah tidak bisa menampung. Bahkan beberapa tenaga kesehatan di Puskesmas juga terpapar Covid-19. Untuk itu, kami mohon dukungannya. Di sisi lain, saya berterima kasih kepada warga saya yang telah melakukan vaksinasi,” pungkasnya. 

Sementara itu, Satgas Covid-19 Provinsi Papua mencatat kasus terkonfirmasi dari 29 kabupaten/kota di Papua mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan data kumulatif yang dilaporkan, pada 5 Juli 2021 tercatat kasus terkonfirmasi menjadi 178 kasus, pada 6 Juli bertambah 218 kasus.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, SpOG(K) mengatakan, kondisi terkonfirmasi kasus Covid-19 terus meningkat. Bahkan fluktuaktif sebelumnya naik 300 lebih, kemudian turun menjadi seratus lebih dan kembali meningkat 218 kasus.

“Saat ini sudah susah kita prediksikan peningkatan kasus ini. Dikarenakan klaster dari luar atau lokal, karena ini sudah campur, mengingat saat ini mobilitas penduduk yang tinggi, prokes 6 M yang sudah kendor dan cakupan vaksin yang belum optimal,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (8/7) kemarin.

Baca Juga :  Diserang 20 Anggota KKSB, 1 Anggota TNI Gugur

Lanjutnya, tiga faktor tersebut yang sangat memengaruhi lonjakan kasus Covid-19 di Papua. Selain itu bisa juga dikarenakan Dinas Kesehatan yang rutin melakukan pengecekan Covid-19.

Diakuinya, saat ini pemerintah tengah melakukan gencar vaksin. Namun pihaknya tidak bisa memastikan bahwa berapa bulan kedepan Papua bisa aman dari Covid-19.

“Kami tidak bisa prediksikan karena harus melakukan evaluasi setiap 2 minggu, agar dapat melihat pergerakan dampak vaksin dan kebijakan apa yang akan kita lakukan kedepannya,” terangnya.

Sementara itu angka kematian juga melonjak. Dari 492 kasus menjadi 501. Hal ini menurut dr. Silwanus Sumule harus menjadi perhatian bersama. Saat ini kebijakan yang tengah dilakukan adalah, pengetatan orang keluar masuk, baik di bandara maupun pelabuhan. Selain itu juga di lingkungan masyarakat.

“Tidak hanya angka kematian, angka kasus kesembuhan juga mengalami peningkatan. Tetapi tidak signifikan seperti yang terjadi pada angka terkonfirmasi. Angka kesembuhan dari 22.400 orang, 22.597 orang” pungkasnya. (gr/ana/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya