Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

EB sebagai Otak dan Penyandang Dana

JAYAPURA-Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyampaikan, Polisi berhasil mengamankan 4 orang terduga terlibat dalam KKB.  Penangkapan empat orang dengan inisial HH, EB, Y dan YH berawal adanya kendaraan roda empat yang sering bolak-balik dari Dekai menuju kali Brasa tempat kejadian pembunuhan dua karyawan PT Indo Papua.

Saat melintas di depan Mapolres Yahukimo, kendaraan tersebut langsung digiring masuk ke dalam Mapolres Yahukimo. 

Sopir mobil berinisial HH langsung diamankan dan dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan diperoleh informasi adanya belasan orang yang terkait dengan KKB tengah berada di rumah kepala Distrik Wusama berinisial EB.

“Saat melakukan penyergapan personel berhasil mengamankan tiga orang pria beinisial EB, Y dan YH. Saat ini ketiganya sudah ditahan di Rutan Mapolres Yahukimo,” jelasnya.

Kamal menerangkan, empat tersebut diduga kuat terlibat dalam KKB yang merupakan tindak lanjut dari pembunuhan dua pekerja PT. Indo Papua, Minggu (22/8) lalu. 

Baca Juga :  KKTB Usir Warga Perlu Diantisipasi

Peran keempat tersangka, yakni EB yang merupakan kepala Distrik Wusama berperan sebagai otak dan penyandang dana untuk aktifitas KKB. Sementara HH merupakan sopir yang kerap mengantar keperluan KKB dan Y adalah keponakan EB yang berperan untuk menyiapkan keperluan logistik KKB.

Adapun YH merupakan anggota KKB yang kerap ikut langsung dalam berbagai aksi. Termasuk pembunuhan empat pekerja bangunan di Kampung Bingky Distrik Seradala pada tanggal 29 Juni 2021  dan pembunuhan dua pekerja PT Indo Papua di Jembatan Kali Brasa, Dekai 22 Agustus lalu. 

Sebelumnya, teror KKB  di Yahukimo terjadi sepanjang tahun 2021 mulai dari pembacokan dua personel TNI Prada Ardi Yudi dan Praka M Alif Nur hingga gugur di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada mei lalu. Senjata mereka ikut dirampas dan dibawa kabur.

Penyerangan para pekerja jembatan PT Papua Cremon, di Distrik Seradala. Dimana dalam penyerangan tersebut, sejumlah pekerja tewas dan ada warga yang disandera pada Kamis (24/6). Tertembaknya Briptu Kenny Carlos Julian Kipuw dalam kontak tembak pada tanggal 10 Juli.

Baca Juga :  Regulasi Proteksi Caleg OAP Harus Disiapkan

Kemudian tewasnya pemilik kios bernama Yunus Padang Mangalik (45) akibat dibacok di Paradiso Belakang, Prumahan Sosial Momuna Dekai Kabupaten Yahukimo pada Jumat (13/8), satu unit sawmill dan dua unit rumah warga yang berlokasi di Jalan Paradiso  Belakang, Distrik Dekai dibakara pada Selasa (17/8).

Terakhir, dua karyawan PT Indo Mulia Baru yakni Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam dibujuh dan jenazahnya dibakar bersama mobil yang dikendarainya di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Minggu (22/8). Serta, empat anggota Polri terkena rekosert yakni AKP I Putu Edi Wirawan terkena rekoset di leher, Iptu Arif Rahman terkena tembak di helem, Bripka Irwan terkena rekoset di kaki kanan dan Bharatu Nimrot rekoset di tangan kanan saat kontak tembak dengan KKB pada Senin (23/8). (fia/nat)

JAYAPURA-Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyampaikan, Polisi berhasil mengamankan 4 orang terduga terlibat dalam KKB.  Penangkapan empat orang dengan inisial HH, EB, Y dan YH berawal adanya kendaraan roda empat yang sering bolak-balik dari Dekai menuju kali Brasa tempat kejadian pembunuhan dua karyawan PT Indo Papua.

Saat melintas di depan Mapolres Yahukimo, kendaraan tersebut langsung digiring masuk ke dalam Mapolres Yahukimo. 

Sopir mobil berinisial HH langsung diamankan dan dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan diperoleh informasi adanya belasan orang yang terkait dengan KKB tengah berada di rumah kepala Distrik Wusama berinisial EB.

“Saat melakukan penyergapan personel berhasil mengamankan tiga orang pria beinisial EB, Y dan YH. Saat ini ketiganya sudah ditahan di Rutan Mapolres Yahukimo,” jelasnya.

Kamal menerangkan, empat tersebut diduga kuat terlibat dalam KKB yang merupakan tindak lanjut dari pembunuhan dua pekerja PT. Indo Papua, Minggu (22/8) lalu. 

Baca Juga :  Regulasi Proteksi Caleg OAP Harus Disiapkan

Peran keempat tersangka, yakni EB yang merupakan kepala Distrik Wusama berperan sebagai otak dan penyandang dana untuk aktifitas KKB. Sementara HH merupakan sopir yang kerap mengantar keperluan KKB dan Y adalah keponakan EB yang berperan untuk menyiapkan keperluan logistik KKB.

Adapun YH merupakan anggota KKB yang kerap ikut langsung dalam berbagai aksi. Termasuk pembunuhan empat pekerja bangunan di Kampung Bingky Distrik Seradala pada tanggal 29 Juni 2021  dan pembunuhan dua pekerja PT Indo Papua di Jembatan Kali Brasa, Dekai 22 Agustus lalu. 

Sebelumnya, teror KKB  di Yahukimo terjadi sepanjang tahun 2021 mulai dari pembacokan dua personel TNI Prada Ardi Yudi dan Praka M Alif Nur hingga gugur di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada mei lalu. Senjata mereka ikut dirampas dan dibawa kabur.

Penyerangan para pekerja jembatan PT Papua Cremon, di Distrik Seradala. Dimana dalam penyerangan tersebut, sejumlah pekerja tewas dan ada warga yang disandera pada Kamis (24/6). Tertembaknya Briptu Kenny Carlos Julian Kipuw dalam kontak tembak pada tanggal 10 Juli.

Baca Juga :  KKTB Usir Warga Perlu Diantisipasi

Kemudian tewasnya pemilik kios bernama Yunus Padang Mangalik (45) akibat dibacok di Paradiso Belakang, Prumahan Sosial Momuna Dekai Kabupaten Yahukimo pada Jumat (13/8), satu unit sawmill dan dua unit rumah warga yang berlokasi di Jalan Paradiso  Belakang, Distrik Dekai dibakara pada Selasa (17/8).

Terakhir, dua karyawan PT Indo Mulia Baru yakni Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam dibujuh dan jenazahnya dibakar bersama mobil yang dikendarainya di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Minggu (22/8). Serta, empat anggota Polri terkena rekosert yakni AKP I Putu Edi Wirawan terkena rekoset di leher, Iptu Arif Rahman terkena tembak di helem, Bripka Irwan terkena rekoset di kaki kanan dan Bharatu Nimrot rekoset di tangan kanan saat kontak tembak dengan KKB pada Senin (23/8). (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya