Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

Pemkab Yahukimo Segera Bangun Pos TNI-Polri di Daerah Rawan

JAYAPURA – Rentetan peristiwa penyerangan terhadap warga sipil terus terjadi di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Terakhir, seorang pria yang diketahui sebagai penjual cilok berininsial AM diserang hingga mengalami luka tusuk pada Rabu (3/5) lalu.

Terkait rentetan peristiwa tersebut, Wakil Bupati Yahukimo Esau Miram mengaku pihaknya serius menangani setiap peristiwa yang terjadi di wilayahnya.

  “Pemda sejauh ini serius menangani dan sedang melakukan upaya untuk proses hukum, untuk pencarian pelaku kami serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang,” tegas  Esau saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (8/5)

Selain itu kata Esau, pihaknya akan melakukan pembangunan pos-pos pengamanan TNI-Polri di titik titik yang dianggap rawan. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari.  “Dengan didirikannya pos TNI-Polri, zona merah yang ada di Yahukimo bisa diminimalisir,” kata Esau.

Baca Juga :  Partai Demokrat Papua Tutup Pendaftaran Bacalon Kepala Daerah

Kendati demikian, Wakil Bupati Yahukimo minta warga setempat turut waspada dan ikut bertanggungjawab menjaga situasi kondusifitas di wilayah tersebut. Termasuk menjaga keamanan dan kedamaian.

“Perlunya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah. Kami juga sudah lakukan pertemuan  dengan seluruh kepala suku dan paguyuban yang ada di Kabupaten Yahukimo, dari pertemuan tersebut. Masing maisng suku dan setiap wilayah ikut bertanggungjawab menjaga Kamtibmas,” terangnya.

Esau menyebut jika gereja, pemerintah dan kepala suku bersepakat menjaga keamanan di Yahukimo. Namun, masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas di waktu-waktu yang sepi atau dimalam hari.

“Kami berharap masyarakat bisa bekerja diwaktu yang terang supaya pada sore hari  atau malam hari tidak boleh keluar rumah, juga tidak beraktivitas di tempat yang sepi sendirian, harus tetap waspada,” imbaunya.

Baca Juga :  Pasukan Khusus Diklaim Tembak Lima Anggota TNI

Terkait dengan penyebab penyerangan mau pun pembacokan terhadap warga sipil di Yahukimo, Esa mengaku tidak tahu pasti penyebabnya. Semua akan terungkap dengan kinerja aparat yang ada di wilayah tersebut.

Menurut Esau, sepanjang tahun 2023 sudah ada lima hingga enam kasus pembacokan atau pun penyerangan terhadap sipil di Yahukimo.

“Kami juga belum tahu penyebab penyerangan dan pembacokan tersebut, semuanya bisa diungkap oleh aparat,” kata Esau.

Sementara itu, untuk aktivitas pemerintahan, masyarakat dan perekonomian. Esau menyebut berjalan seperti biasa dan situasi Yahukimo saat ini kondusif. (fia/wen)

JAYAPURA – Rentetan peristiwa penyerangan terhadap warga sipil terus terjadi di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Terakhir, seorang pria yang diketahui sebagai penjual cilok berininsial AM diserang hingga mengalami luka tusuk pada Rabu (3/5) lalu.

Terkait rentetan peristiwa tersebut, Wakil Bupati Yahukimo Esau Miram mengaku pihaknya serius menangani setiap peristiwa yang terjadi di wilayahnya.

  “Pemda sejauh ini serius menangani dan sedang melakukan upaya untuk proses hukum, untuk pencarian pelaku kami serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang,” tegas  Esau saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (8/5)

Selain itu kata Esau, pihaknya akan melakukan pembangunan pos-pos pengamanan TNI-Polri di titik titik yang dianggap rawan. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari.  “Dengan didirikannya pos TNI-Polri, zona merah yang ada di Yahukimo bisa diminimalisir,” kata Esau.

Baca Juga :  Kini Masyarakat Kampung Kawe Sambut Sukacita Kehadiran Internet

Kendati demikian, Wakil Bupati Yahukimo minta warga setempat turut waspada dan ikut bertanggungjawab menjaga situasi kondusifitas di wilayah tersebut. Termasuk menjaga keamanan dan kedamaian.

“Perlunya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah. Kami juga sudah lakukan pertemuan  dengan seluruh kepala suku dan paguyuban yang ada di Kabupaten Yahukimo, dari pertemuan tersebut. Masing maisng suku dan setiap wilayah ikut bertanggungjawab menjaga Kamtibmas,” terangnya.

Esau menyebut jika gereja, pemerintah dan kepala suku bersepakat menjaga keamanan di Yahukimo. Namun, masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas di waktu-waktu yang sepi atau dimalam hari.

“Kami berharap masyarakat bisa bekerja diwaktu yang terang supaya pada sore hari  atau malam hari tidak boleh keluar rumah, juga tidak beraktivitas di tempat yang sepi sendirian, harus tetap waspada,” imbaunya.

Baca Juga :  Pelaku Ternyata Memanjat Tiang Untuk Pasang Bendera

Terkait dengan penyebab penyerangan mau pun pembacokan terhadap warga sipil di Yahukimo, Esa mengaku tidak tahu pasti penyebabnya. Semua akan terungkap dengan kinerja aparat yang ada di wilayah tersebut.

Menurut Esau, sepanjang tahun 2023 sudah ada lima hingga enam kasus pembacokan atau pun penyerangan terhadap sipil di Yahukimo.

“Kami juga belum tahu penyebab penyerangan dan pembacokan tersebut, semuanya bisa diungkap oleh aparat,” kata Esau.

Sementara itu, untuk aktivitas pemerintahan, masyarakat dan perekonomian. Esau menyebut berjalan seperti biasa dan situasi Yahukimo saat ini kondusif. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya