Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Jadi Spesial Karena Diresmikan Dua Petinggi TNI Polri

JAYAPURA – Markas Kepolisian Daerah Papua yang baru akhirnya, Ahad (8/1)  secara resmi beroperasi. Ini setelah dua petinggi TNI Polri yakni Panglima TNI, Laksamana TNI, Yudo Margono dan Kapolri, Jenderal Polisi Listyo  Sigit Prabowo secara bersamaan melakukan peresmian dengan menandatangani prasasti dan menekan tombol sirine.

Dari batu prasasti tersebut juga tertulis bahasa daerah Kampung Moso yakni Kah Kebenenti Meken Wunsape Wus Sei Walambiak yang artinya tanah ini diserahkan untuk dibangun dan memberi nilai kebaikan.

Mako yang berada di Kampung Koya Koso Distrik Muara Tami ini berada di ketinggian bukit dan berdiri di lahan seluas 4,2 hektar. Kapolri dan Panglima TNI tiba di Mapolda Papua sekira pukul 17.00 WIT dan langsung dilakukan penyambutan secara adat. Kelompok tari dari Suku Elseng, salah satu suku terasing di Kabupaten Jayapura menyambut dengan tari – tarian. Kedua jenderal ini terlebih dahulu diberi penyematan mahkota bulu kasuari kemudian dikalungi kalung. Tak lama kapolri dan panglima TNI diminta untuk menginjak piring sebagai proses memasuki satu rumah atau tempat baru.

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit menyampaikan bahwa peresmian Mapolda Papua ini terbilang spesial. Pasalnya baru di Polda Papua saja peresmian menghadirkan dua petinggi TNI Polri plus 3 kepala staf. Artinya ada lima jenderal bintang empat yang hadir ketika itu. Kata Listyo dengan kehadiran TNI Polri menunjukkan bahwa dua institusi negara tersebut tetap solid dan memiliki komitmen untuk membangun Papua. Memberi perhatian khusus sebagai wujud mencintai masyarakat di Tanah Papua.

Kapolri menceritakan perjalanannya dimana sedari Bandara Sentani hingga ke lokasi Mapolda ia  rute yang ditempuh menurutnya unik. Rutenya cukup panjang dan ada naik turunnya. Kapolri membandingkan dengan Mapolda  lama yang lebih mudah. Namun karena kondisi yang sudah cukup padat sehingga Mapolda lama memang sudah waktunya dipindahkan atau dicarikan tempat baru.

Kapolri menyampaikan bahwa komitmen pemerintah membangun Papua dan perhatian kepada Papua salah satunya dengan ikut mensukseskan PON Papua. Selain itu ada program lain yang menjadi fokus yakni terkait pembangunan kawasan strategis dan destinasi wisata, pengembangan kawasan perkotaan, pembangunan kawasan tertinggal dan daerah perbatasan termasuk transmigrasi, peningkatan produktifitas berbagai komoditi, pembangunan infrastruktur dasar dan konektifitas, termasuk penguatan kelembagaan keuangan, pengembangan bandara dan tenaga kesehatan.

Baca Juga :  Menanti Penyelesaian Sejumlah Masalah di Papua

“Ini adalah bagian dan upaya pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sentris yang salah satunya yang berkontribusi adalah wilayah Papua. Yang namanya pembangunan harus terus tumbuh dan saya melihat ada rencana pembangunan hilirisasi industri di Papua. Ini akan membuka lapangan pekerjaan baru,” jelas Listyo saat peremsian.  TNI Polri lanjutnya akan terus mewujudkan apa yang menjadi kebijakan presiden yang    merupakan bagian sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Meski demikian diakui masih ada tantangan yang dihadapi. “Masih ada saudara – saudara kita yang masih berfikir lain dan belum yakin bahwa tanah Papua ke depan akan menjadi salah satu wilayah pusat pertumbuhan ekonomi di luar Jawa. Ini yang perlahan  lahan harus disamakan,” katanya. Papua kata Kapolri akan menjadi bagian yang berkompetisi dengan daerah lain dan dirinya yakin dengan upaya dan keseriusan bersama maka Papua tidak akan kalah dengan wilayah lain di Indonesia.

Kapolri juga berpesan bahwa pembangunan Polda tidak hanya membangun gedung tapi kualitas pelayanan kepolisian harus dirasakan masyarakat. Kualitas pelayanan yang lebih baik. “Saya titip ini kepada seluruh jajaran untuk kualitas pelayanan,” penekanannya. Ini juga harus dibuktikan bahwa kantor public bukan hanya sebuah pekerjaan tapi bagaimana kemudian bisa memberikan pelayanan maksimal dan itu dirasakan masyarakat.

“Peresmian ini juga khusus karena diresmikan, Panglima, Kapolri dan disaksikan oleh tiga kepala staf dan ini ditempat lain belum ada. Disini Polri harus bisa memastikan rasa aman bagi semua,” imbuhnya.

  Sementara Panglima TNI, Jenderal TNI Yudo Margono mengatakan bahwa ia dan Kapolri ke Papua tanpa perlu rencana yang lama.  Kekompakan ini kata Yudo menunjukkan bahwa TNI Polri tetap solid. “Saya sampaikan ke Kapolri untuk ke Papua dan langsung  kita jalan,” jelasnya.

Terkait gedung baru, Yudo menjawab bahwa ini menjadi kebanggaan Polri di Papua. Ada gedung yang bagus namun menjadi tanggungjawab baru bagaimana memberikan pelayanan yang lebih prima. “Ini tentunya bukan semata-mata kepentingan Polri saja tapi untuk semua. Kehadiran   TNI Polri juga memberi keyakinan kepada masyarakat bahwa kami siap menjaga keamanan dan ketertiban, bisa melaksanakan kehidupan bermasyarakat,” tambahnya.

Baca Juga :  Kebijakan LE yang Dinilai untuk Menyelamatkan orang Papua

Komitmen pemerintah pusat untuk membangun Papua kata Yudo tak perlu diragukan  hanya saja perlu didukung lewat kondisi daerah yang aman karena dengan sendirinya  ada kelancaran dalam pekerjaan. “Sekali lagi saya ucapkan selamat dann tentunya ada tantangan baru bagaimana bisa memberikan pelayanan yang lebih baik,” beber Yudo.

Kapolda Papua, Mathius Fakhiri sendiri menceritakan sekilas mengapa bangunan Mapolda Papua yang baru ini dibangun dan mengapa di Koya Koso. Ia menceritakan singkat cikal bakal lahirnya Mapolda Papua. Dikatakan beberapa kapolda sebelumnya menggagas adanya polda baru setelah melihat dari beban kerja dengan kompleksitas persoalan ditambah dengan  space ruang yang memang terbatas.

Dari kondisi itu akhirnya diputuskan untuk dibangun Mapolda baru yang lebih representative. Lalu ketika itu ada beberapa alternative dan dipilih salah satunya di Buper. Namun karena ada sengketa lahan akhirnya dipilihlah lokasi di Koya Koso ini. Mapolda Papua terdiri dari 5 gedung yakni pertama gedung utama, penjagaan masuk yanma, penjagaan luar provost, rumah tanahan dan power house.

Gedung ini dibangun selama 681 hari mulai 12 Mei 2020 hingga 23 Maret 2022 dan menghabiskan anggaran Rp 206 miliar lebih. Gedung ini terdiri dari tiga lantai dan dilengkapi dengan helipad serta lapangan apel di belakang dan depan. “Harapan kami momentum ini membawa semangat baru untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua menjadi lebih baik,” kata Fakhiri.

Polda Papua sendiri berdiri sejak 1 Mei 1963  dan terus berbenah hingga sekarang. Diakui gedung dan fasilitas bukan terpenting tapi dengan gedung dan fasilitas tentunya akan mendukung dan menopang semangat baru dalam melaksanakan tupoksi di Tanah Papua. “Yang jelas ini menjadi kado natal dan tahun baru bagi kami sekaligus menjadi penyemangat karena diresmikan oleh dua petinggi TNI Polri,” tutup Fakhiri. (ade/wen)

JAYAPURA – Markas Kepolisian Daerah Papua yang baru akhirnya, Ahad (8/1)  secara resmi beroperasi. Ini setelah dua petinggi TNI Polri yakni Panglima TNI, Laksamana TNI, Yudo Margono dan Kapolri, Jenderal Polisi Listyo  Sigit Prabowo secara bersamaan melakukan peresmian dengan menandatangani prasasti dan menekan tombol sirine.

Dari batu prasasti tersebut juga tertulis bahasa daerah Kampung Moso yakni Kah Kebenenti Meken Wunsape Wus Sei Walambiak yang artinya tanah ini diserahkan untuk dibangun dan memberi nilai kebaikan.

Mako yang berada di Kampung Koya Koso Distrik Muara Tami ini berada di ketinggian bukit dan berdiri di lahan seluas 4,2 hektar. Kapolri dan Panglima TNI tiba di Mapolda Papua sekira pukul 17.00 WIT dan langsung dilakukan penyambutan secara adat. Kelompok tari dari Suku Elseng, salah satu suku terasing di Kabupaten Jayapura menyambut dengan tari – tarian. Kedua jenderal ini terlebih dahulu diberi penyematan mahkota bulu kasuari kemudian dikalungi kalung. Tak lama kapolri dan panglima TNI diminta untuk menginjak piring sebagai proses memasuki satu rumah atau tempat baru.

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit menyampaikan bahwa peresmian Mapolda Papua ini terbilang spesial. Pasalnya baru di Polda Papua saja peresmian menghadirkan dua petinggi TNI Polri plus 3 kepala staf. Artinya ada lima jenderal bintang empat yang hadir ketika itu. Kata Listyo dengan kehadiran TNI Polri menunjukkan bahwa dua institusi negara tersebut tetap solid dan memiliki komitmen untuk membangun Papua. Memberi perhatian khusus sebagai wujud mencintai masyarakat di Tanah Papua.

Kapolri menceritakan perjalanannya dimana sedari Bandara Sentani hingga ke lokasi Mapolda ia  rute yang ditempuh menurutnya unik. Rutenya cukup panjang dan ada naik turunnya. Kapolri membandingkan dengan Mapolda  lama yang lebih mudah. Namun karena kondisi yang sudah cukup padat sehingga Mapolda lama memang sudah waktunya dipindahkan atau dicarikan tempat baru.

Kapolri menyampaikan bahwa komitmen pemerintah membangun Papua dan perhatian kepada Papua salah satunya dengan ikut mensukseskan PON Papua. Selain itu ada program lain yang menjadi fokus yakni terkait pembangunan kawasan strategis dan destinasi wisata, pengembangan kawasan perkotaan, pembangunan kawasan tertinggal dan daerah perbatasan termasuk transmigrasi, peningkatan produktifitas berbagai komoditi, pembangunan infrastruktur dasar dan konektifitas, termasuk penguatan kelembagaan keuangan, pengembangan bandara dan tenaga kesehatan.

Baca Juga :  Wakil Kepala BIN Tinjau Persiapan Acara Peresmian PYCH

“Ini adalah bagian dan upaya pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sentris yang salah satunya yang berkontribusi adalah wilayah Papua. Yang namanya pembangunan harus terus tumbuh dan saya melihat ada rencana pembangunan hilirisasi industri di Papua. Ini akan membuka lapangan pekerjaan baru,” jelas Listyo saat peremsian.  TNI Polri lanjutnya akan terus mewujudkan apa yang menjadi kebijakan presiden yang    merupakan bagian sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Meski demikian diakui masih ada tantangan yang dihadapi. “Masih ada saudara – saudara kita yang masih berfikir lain dan belum yakin bahwa tanah Papua ke depan akan menjadi salah satu wilayah pusat pertumbuhan ekonomi di luar Jawa. Ini yang perlahan  lahan harus disamakan,” katanya. Papua kata Kapolri akan menjadi bagian yang berkompetisi dengan daerah lain dan dirinya yakin dengan upaya dan keseriusan bersama maka Papua tidak akan kalah dengan wilayah lain di Indonesia.

Kapolri juga berpesan bahwa pembangunan Polda tidak hanya membangun gedung tapi kualitas pelayanan kepolisian harus dirasakan masyarakat. Kualitas pelayanan yang lebih baik. “Saya titip ini kepada seluruh jajaran untuk kualitas pelayanan,” penekanannya. Ini juga harus dibuktikan bahwa kantor public bukan hanya sebuah pekerjaan tapi bagaimana kemudian bisa memberikan pelayanan maksimal dan itu dirasakan masyarakat.

“Peresmian ini juga khusus karena diresmikan, Panglima, Kapolri dan disaksikan oleh tiga kepala staf dan ini ditempat lain belum ada. Disini Polri harus bisa memastikan rasa aman bagi semua,” imbuhnya.

  Sementara Panglima TNI, Jenderal TNI Yudo Margono mengatakan bahwa ia dan Kapolri ke Papua tanpa perlu rencana yang lama.  Kekompakan ini kata Yudo menunjukkan bahwa TNI Polri tetap solid. “Saya sampaikan ke Kapolri untuk ke Papua dan langsung  kita jalan,” jelasnya.

Terkait gedung baru, Yudo menjawab bahwa ini menjadi kebanggaan Polri di Papua. Ada gedung yang bagus namun menjadi tanggungjawab baru bagaimana memberikan pelayanan yang lebih prima. “Ini tentunya bukan semata-mata kepentingan Polri saja tapi untuk semua. Kehadiran   TNI Polri juga memberi keyakinan kepada masyarakat bahwa kami siap menjaga keamanan dan ketertiban, bisa melaksanakan kehidupan bermasyarakat,” tambahnya.

Baca Juga :  Guru Dibunuh, BTM Terpukul dan Merasakan Duka Mendalam

Komitmen pemerintah pusat untuk membangun Papua kata Yudo tak perlu diragukan  hanya saja perlu didukung lewat kondisi daerah yang aman karena dengan sendirinya  ada kelancaran dalam pekerjaan. “Sekali lagi saya ucapkan selamat dann tentunya ada tantangan baru bagaimana bisa memberikan pelayanan yang lebih baik,” beber Yudo.

Kapolda Papua, Mathius Fakhiri sendiri menceritakan sekilas mengapa bangunan Mapolda Papua yang baru ini dibangun dan mengapa di Koya Koso. Ia menceritakan singkat cikal bakal lahirnya Mapolda Papua. Dikatakan beberapa kapolda sebelumnya menggagas adanya polda baru setelah melihat dari beban kerja dengan kompleksitas persoalan ditambah dengan  space ruang yang memang terbatas.

Dari kondisi itu akhirnya diputuskan untuk dibangun Mapolda baru yang lebih representative. Lalu ketika itu ada beberapa alternative dan dipilih salah satunya di Buper. Namun karena ada sengketa lahan akhirnya dipilihlah lokasi di Koya Koso ini. Mapolda Papua terdiri dari 5 gedung yakni pertama gedung utama, penjagaan masuk yanma, penjagaan luar provost, rumah tanahan dan power house.

Gedung ini dibangun selama 681 hari mulai 12 Mei 2020 hingga 23 Maret 2022 dan menghabiskan anggaran Rp 206 miliar lebih. Gedung ini terdiri dari tiga lantai dan dilengkapi dengan helipad serta lapangan apel di belakang dan depan. “Harapan kami momentum ini membawa semangat baru untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua menjadi lebih baik,” kata Fakhiri.

Polda Papua sendiri berdiri sejak 1 Mei 1963  dan terus berbenah hingga sekarang. Diakui gedung dan fasilitas bukan terpenting tapi dengan gedung dan fasilitas tentunya akan mendukung dan menopang semangat baru dalam melaksanakan tupoksi di Tanah Papua. “Yang jelas ini menjadi kado natal dan tahun baru bagi kami sekaligus menjadi penyemangat karena diresmikan oleh dua petinggi TNI Polri,” tutup Fakhiri. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya