Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Hujan Ekstrem Terkonsentrasi di Jayapura Utara

Puncak Musim Hujan Diprediksi Bulan Februari

JAYAPURA-Berdasarkan hasil analisa cuaca ekstrim, hujan yang terjadi pada tanggal 6-7 Januari 2022 di Kota Jayapura tertakar memiliki intensitas lebat hingga sangat lebat pada beberapa titik pengamatan di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom. Di mana hujan tertinggi tertakar 338 mm per hari (kategori hujan ekstrim) terkonsentrasi di sistrik Jayapura Utara.

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika WIlayah V, Cahyo Nugroho, SE., S.Si., mengungkapkan, Hujan ekstrim yang terjadi Kamis (6/1) dan Jumat (7/1) menyebabkan banjir dan tanah longsor pada beberapa titik di Kota dan Kabupaten Jayapura serta mengakibatkan korban jiwa dan kerugian materil.

“Hasil analisis menunjukkan hujan ekstrim ini disebabkan oleh beberapa gangguan kondisi atmosfer. Yakni saat ini wilayah Jayapura dan sekitarnya berada pada periode musim penghujan diiringi dengan aktifnya fenomena iklim global La Nina yang diperkirakan berlangsung hingga April 2022,” jelasnya, Jumat (7/1).

Diakuinya, musim penghujan ini menyebabkan atmosfer cenderung basah dan ketersediaan uap air di atmosfer sebagai bahan bakar pembentuk awan-awan hujan cukup signifikan. Disamping itu, gangguan atmosfer lainnya terjadi pada skala regional yakni adanya pumpunan angin dan aktifnya gelombang atmosfer di Papua bagian utara.

Baca Juga :  Penanganan Pengendalian Banjir Harus Segera Dilakukan

Beberapa gangguan yang terjadi bersamaan inilah yang mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif (awan Cumulonimbus) penyebab hujan ekstrim di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom dan sekitarnya.

Sesuai tugas pokok dan fungsi Pelayanan Informasi cuaca publik, BMKG Wilayah V telah merilis prospek cuaca sepekan dan peringatan dini cuaca 3 harian pada tanggal 03 Januari 2022 serta prakiraan cuaca harian yang menjelaskan potensi hujan lebat di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan sekitarnya pada periode sepekan termasuk tanggal 06-07 Januari 2022 disebarluaskan melalui media sosial BBMKG wilayah V.

BMKG wilayah V juga merilis peringatan dini cuaca ekstrim yang disebarluaskan melalui media diseminasi baik grup beranggotakan stakeholder terkait dan BPBD maupun media sosial, sebelum kejadian bencana pada jam 20.00 WIT tanggal 06 Januari 2022 yang selanjutnya diperbaharui sebanyak empat kali.

Sementara itu, untuk prospek cuaca tiga hari ke depan, umumnya wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura serta Kabupaten Keerom masih berpeluang mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada pagi dan siang hari, serta intensitas sedang hingga lebat pada malam hingga dini hari.

BMKG memperkirakan puncak musim hujan di Jayapura dan sekitarnya terjadi pada bulan Februari 2022. Namun, secara klimatologis, puncak musim hujan umumnya terjadi pada bulan Januari, Februari dan Maret. Pada periode puncak musim penghujan, hujan dengan intensitas lebat berpeluang besar terjadi dan dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.

Baca Juga :  Hasil Rekapitulasi Tak Bisa Dijadikan Objek Sengketa di MK

Diimbau kepada masyarakat serta stakeholder terkait untuk lebih meningkatkan kewaspadaan selama periode puncak musim hujan. Karena potensi terjadinya hujan lebat dan angin kencang meningkat dan berdampak pada potensi kejadian bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, dan lain-lain.

“Masyarakat agar memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal, saluran air, pohon-pohon tinggi, juga untuk masyarakat yang bertempat tinggi di wilayah bantaran sungai ataupun kaki gunung/perbukitan agar juga dapat meningkatkan kewaspadaannya,” pinta Cahyo Nugroho.

Dirinya juga mengingatkan untuk mewaspadai intensitas hujan tinggi pada daerah dataran tinggi/pegunungan yang berpotensi menyebabkan longsor dan banjir/banjir bandang. “Masyarakat juga diharapkan menjauh dari bantaran sungai, tubuh air atau wilayah rawan banjir, serta lereng yang rawan longsor ketika terjadi hujan sangat lebat,” bebernya.

  Masyarakat dan stakeholder terkait juga diimbau untuk selalu memperbaharui informasi cuaca mengingat kondisi cuaca yang sangat cepat berubah. Informasi cuaca dapat diakses melalui media sosial Info BMKG Papua (Facebook, twitter, Intstagram, Whatsapp, Telegram), aplikasi Info BMKG, atau dapat menghubungi UPT BMKG terdekat.(dil/nat)

Puncak Musim Hujan Diprediksi Bulan Februari

JAYAPURA-Berdasarkan hasil analisa cuaca ekstrim, hujan yang terjadi pada tanggal 6-7 Januari 2022 di Kota Jayapura tertakar memiliki intensitas lebat hingga sangat lebat pada beberapa titik pengamatan di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom. Di mana hujan tertinggi tertakar 338 mm per hari (kategori hujan ekstrim) terkonsentrasi di sistrik Jayapura Utara.

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika WIlayah V, Cahyo Nugroho, SE., S.Si., mengungkapkan, Hujan ekstrim yang terjadi Kamis (6/1) dan Jumat (7/1) menyebabkan banjir dan tanah longsor pada beberapa titik di Kota dan Kabupaten Jayapura serta mengakibatkan korban jiwa dan kerugian materil.

“Hasil analisis menunjukkan hujan ekstrim ini disebabkan oleh beberapa gangguan kondisi atmosfer. Yakni saat ini wilayah Jayapura dan sekitarnya berada pada periode musim penghujan diiringi dengan aktifnya fenomena iklim global La Nina yang diperkirakan berlangsung hingga April 2022,” jelasnya, Jumat (7/1).

Diakuinya, musim penghujan ini menyebabkan atmosfer cenderung basah dan ketersediaan uap air di atmosfer sebagai bahan bakar pembentuk awan-awan hujan cukup signifikan. Disamping itu, gangguan atmosfer lainnya terjadi pada skala regional yakni adanya pumpunan angin dan aktifnya gelombang atmosfer di Papua bagian utara.

Baca Juga :  Perlu Mengevaluasi Konflik Bersenjata yang Terjadi di Papua

Beberapa gangguan yang terjadi bersamaan inilah yang mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif (awan Cumulonimbus) penyebab hujan ekstrim di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom dan sekitarnya.

Sesuai tugas pokok dan fungsi Pelayanan Informasi cuaca publik, BMKG Wilayah V telah merilis prospek cuaca sepekan dan peringatan dini cuaca 3 harian pada tanggal 03 Januari 2022 serta prakiraan cuaca harian yang menjelaskan potensi hujan lebat di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan sekitarnya pada periode sepekan termasuk tanggal 06-07 Januari 2022 disebarluaskan melalui media sosial BBMKG wilayah V.

BMKG wilayah V juga merilis peringatan dini cuaca ekstrim yang disebarluaskan melalui media diseminasi baik grup beranggotakan stakeholder terkait dan BPBD maupun media sosial, sebelum kejadian bencana pada jam 20.00 WIT tanggal 06 Januari 2022 yang selanjutnya diperbaharui sebanyak empat kali.

Sementara itu, untuk prospek cuaca tiga hari ke depan, umumnya wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura serta Kabupaten Keerom masih berpeluang mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada pagi dan siang hari, serta intensitas sedang hingga lebat pada malam hingga dini hari.

BMKG memperkirakan puncak musim hujan di Jayapura dan sekitarnya terjadi pada bulan Februari 2022. Namun, secara klimatologis, puncak musim hujan umumnya terjadi pada bulan Januari, Februari dan Maret. Pada periode puncak musim penghujan, hujan dengan intensitas lebat berpeluang besar terjadi dan dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.

Baca Juga :  STT GIDI Papua Sekolah Tinggi Teologi Injili Unggulan

Diimbau kepada masyarakat serta stakeholder terkait untuk lebih meningkatkan kewaspadaan selama periode puncak musim hujan. Karena potensi terjadinya hujan lebat dan angin kencang meningkat dan berdampak pada potensi kejadian bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, dan lain-lain.

“Masyarakat agar memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal, saluran air, pohon-pohon tinggi, juga untuk masyarakat yang bertempat tinggi di wilayah bantaran sungai ataupun kaki gunung/perbukitan agar juga dapat meningkatkan kewaspadaannya,” pinta Cahyo Nugroho.

Dirinya juga mengingatkan untuk mewaspadai intensitas hujan tinggi pada daerah dataran tinggi/pegunungan yang berpotensi menyebabkan longsor dan banjir/banjir bandang. “Masyarakat juga diharapkan menjauh dari bantaran sungai, tubuh air atau wilayah rawan banjir, serta lereng yang rawan longsor ketika terjadi hujan sangat lebat,” bebernya.

  Masyarakat dan stakeholder terkait juga diimbau untuk selalu memperbaharui informasi cuaca mengingat kondisi cuaca yang sangat cepat berubah. Informasi cuaca dapat diakses melalui media sosial Info BMKG Papua (Facebook, twitter, Intstagram, Whatsapp, Telegram), aplikasi Info BMKG, atau dapat menghubungi UPT BMKG terdekat.(dil/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya