Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Bantu Evakuasi Korban dan Minta Pungli Ditindak

JAYAPURA-Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., memang selalu hadir saat terjadi musibah di tengah masyarakat kota. Dimana yang paling sering adalah jika terjadi kebakaran. Bisa dibilang hari itu juga ia akan tiba dan ngobrol serta mengeluarkan instruksi untuk penanganan segera.

Sama halnya yang terlihat Jumat (7/1) kemarin Rustan Saru sempat menyambangi lokasi Pasar Youtefa dan menaiki perahu rescue untuk mengecek warganya yang masih terjebak.

Ia bahkan ikut mengevakuasi salah satu korban yang berusia lanjut. Setelah itu ia memimpin rapat untuk  mengambil langkah segera.

Ia juga  menyoroti adanya aktivitas pungutan liar yang dilakukan oknum warga untuk  memanfaatkan situasi. Namun di sini tak berlangsung lama sebab ia langsung memerintahkan untuk ditindak. “Sudah kami tindak dan tidak ada lagi pungli,” kata Rustan Saru melalui pesan Whatsappnya kepada Cenderawasih Pos, kemarin.

Aktivitas pungli saat banjir ini ternyata tidak hanya terjadi di satu titik. Bahkan di Sentani, kabupaten Jayapura juga dilaporkan terjadi pungli. “Tidak boleh, saya minta ini dihentikan,” tegasnya.

Baca Juga :  Bawaslu Limpahkan Kasus Pemilu Bupati Merauke

Pungli ini direkam dan dipotret oleh warga yang dilakukan oleh sekelompok orang di jembatan penyeberangan di Jalan Baru Otonom. Sejak pagi sekelompok orang membersihkan beberapa bagian jalan dan setelah itu menadahkan kaleng biscuit bahkan ember dengan meminta imbalan.

Menariknya salah seorang oknum warga ini menggunakan kaos Satpol PP yang kesannya betul-betul sebagai anggota Satpol PP. Alhasil banyak warga yang angkat suara. “Heran saja kalau dalam situasi seperti ini masih ada yang cari – cari kesempatan. Minta – minta uang  dengan sedikit memaksa,” ujar Ulis, salah satu mahasiswa di Jayapura, Jumat (7/1).

Ia menceritakan  ketika melewati jembatan tersebut tiba-tiba ia diberhentikan dan pria paro baya tersebut langsung menyodorkan kaleng dengan meminta semua pengendara yang lewat harus  memberikan uang.

Baca Juga :  Normalisasi Saluaran Air Dalam Kota Terkendala Masalah Kepercayaan

Ulis  mengaku sempat protes karena itu jalan umum dan selama ini tak ada penarikan – penarikan seperti itu. “Katanya mereka bersihkan jalan sekitar situ dan  memang ada yang dibersihkan tapi hanya sedikit tapi dengan  pungli seperti ini justru warga kesal karena jadi macet,” bebernya.

Rusdi juga menyampaikan hal serupa dimana menurutnya kalau mau membantu seharusnya membantu saja tanpa harus meminta imbalan sebab namanya musibah tak ada yang meminta.

“Ini kelakuan kelakuan yang tidak bagus, itu banyak yang butuh bantuan dan jangan hanya lokasi ini yang dibersihkan. Kok enak sekali orang lagi berjuang selamatkan nyawa dan keluarga ini malah  kasi stop – stop kendaraan dan minta – minta uang kayak tidak punya kerjaan saja,” ceritanya.

“Polisi tolong lihat yang begini ketimbang nanti warga marah dan terjadi kontak fisik,” cecarnya. (ade/nat)

JAYAPURA-Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., memang selalu hadir saat terjadi musibah di tengah masyarakat kota. Dimana yang paling sering adalah jika terjadi kebakaran. Bisa dibilang hari itu juga ia akan tiba dan ngobrol serta mengeluarkan instruksi untuk penanganan segera.

Sama halnya yang terlihat Jumat (7/1) kemarin Rustan Saru sempat menyambangi lokasi Pasar Youtefa dan menaiki perahu rescue untuk mengecek warganya yang masih terjebak.

Ia bahkan ikut mengevakuasi salah satu korban yang berusia lanjut. Setelah itu ia memimpin rapat untuk  mengambil langkah segera.

Ia juga  menyoroti adanya aktivitas pungutan liar yang dilakukan oknum warga untuk  memanfaatkan situasi. Namun di sini tak berlangsung lama sebab ia langsung memerintahkan untuk ditindak. “Sudah kami tindak dan tidak ada lagi pungli,” kata Rustan Saru melalui pesan Whatsappnya kepada Cenderawasih Pos, kemarin.

Aktivitas pungli saat banjir ini ternyata tidak hanya terjadi di satu titik. Bahkan di Sentani, kabupaten Jayapura juga dilaporkan terjadi pungli. “Tidak boleh, saya minta ini dihentikan,” tegasnya.

Baca Juga :  PGI Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan

Pungli ini direkam dan dipotret oleh warga yang dilakukan oleh sekelompok orang di jembatan penyeberangan di Jalan Baru Otonom. Sejak pagi sekelompok orang membersihkan beberapa bagian jalan dan setelah itu menadahkan kaleng biscuit bahkan ember dengan meminta imbalan.

Menariknya salah seorang oknum warga ini menggunakan kaos Satpol PP yang kesannya betul-betul sebagai anggota Satpol PP. Alhasil banyak warga yang angkat suara. “Heran saja kalau dalam situasi seperti ini masih ada yang cari – cari kesempatan. Minta – minta uang  dengan sedikit memaksa,” ujar Ulis, salah satu mahasiswa di Jayapura, Jumat (7/1).

Ia menceritakan  ketika melewati jembatan tersebut tiba-tiba ia diberhentikan dan pria paro baya tersebut langsung menyodorkan kaleng dengan meminta semua pengendara yang lewat harus  memberikan uang.

Baca Juga :  Hujan Ekstrem Terkonsentrasi di Jayapura Utara

Ulis  mengaku sempat protes karena itu jalan umum dan selama ini tak ada penarikan – penarikan seperti itu. “Katanya mereka bersihkan jalan sekitar situ dan  memang ada yang dibersihkan tapi hanya sedikit tapi dengan  pungli seperti ini justru warga kesal karena jadi macet,” bebernya.

Rusdi juga menyampaikan hal serupa dimana menurutnya kalau mau membantu seharusnya membantu saja tanpa harus meminta imbalan sebab namanya musibah tak ada yang meminta.

“Ini kelakuan kelakuan yang tidak bagus, itu banyak yang butuh bantuan dan jangan hanya lokasi ini yang dibersihkan. Kok enak sekali orang lagi berjuang selamatkan nyawa dan keluarga ini malah  kasi stop – stop kendaraan dan minta – minta uang kayak tidak punya kerjaan saja,” ceritanya.

“Polisi tolong lihat yang begini ketimbang nanti warga marah dan terjadi kontak fisik,” cecarnya. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya