Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Korban Tewas Bukan Karena Peluru

JAYAPURA-Perkembangan terkini kasus Paniai yang sempat menarik perhatian karena banyak video  beredar di media sosial ditanggapi satu anggota DPR Papua asal Paniai,  John Gobay.

Ia menekankan agar kasus ini bisa dituntaskan secara terang benderang. Publik perlu mendengarkan keterangan dari masyarakat tetapi juga perlu mendengarkan keterangan dari aparat keamanan. Ini agar berimbang dan kejadian tersebut tidak digoreng sana sini dan dibawa ke ruang politik.

John berharap dari tewasnya seorang warga pada insiden keributan di depan kantor Bupati Paniai ini bisa segera dituntaskan. “Yang saya dengar tanggal 5 Juli itu biasa dilakukan distribusi logistik surat dan ketika itu ada kotak suara untuk pemilihan kepala kampung kemudian ada petugas pemilihan yang mendapat uang jalan. Lalu nampaknya ketika kejadian sudah ada distrik sudah bergeser logistiknya namun ada juga yang masih menunggu,” ujar John melalui ponselnya, Rabu (6/7).

Selain itu ada tahapan yang juga sudah selesai dan ini harus dibayarkan sehingga masyarakat meminta haknya. Disitulah terjadi keributan. Dari keributan ini John melihat saat kejadian kehadiran aparat sebaiknya tidak  memposisikan sebagai pengamanan melainkan menempatkan diri sebagai pihak yang memediasi.

Baca Juga :  Ke Papua, Presiden Resmikan PFA, dan Berikan  Serahkan NIB

“Jadi pendapat saya aparat ketika itu lebih baik menempatkan diri sebagai pihak yang memediasi. Kemudian jangan senjata yang dikedepankan dan kedepankan  aparat yang memang sudah lama di Paniai atau aparat putera daerah,” sarannya.

Disini John berpendapat agar Kapolres perlu dimintai keterangan tetapi juga ada keterangan yang diambil  dari masyarakat. Kemudian jika ada satuan lain yang terlibat maka sebaiknya dikoordinasikan dengan atasannya.

Poin lainnya menurut John adalah Kapolres Paniai diganti dan pemilihan kepala kampung untuk sementara ditunda. “Tapi sekali  lagi perlu mendapatkan keterangan dari dua pihak, bukan satu pihak,” tegasnya.

John sendiri mendapat informasi bahwa Donatus Nawipa  karena terluka sedangkan Alpius Giay masih dirawat karena mengalami luka di paha.

Sementara, Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Kombes Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos, SIK, MH., menjelaskan bahwa saat ini yang meninggal posisinya sudah di rumah korban dan lagi dalam penyelesaian adat, sedangkan yang luka – luka  sedang dilakukan penanganan medis.

“Situasi di Paniai secara umum hingga pukul 18.00 WIT sore kemarin aman terkendali dan telah dilakukan penebalan pasukan untuk mengantisipasi perkembangan situasi,” tuturnya.

Baca Juga :  Jam Besuk RSUD Jayapura Ditiadakan

Faizal Ramadhani menjelaskan bahwa ada dua orang yang terluka. Pertama masyarakat sipil (Alpius Giay) dan kedua anggota Polri yang pengamanan di kediaman bupati.

Aparat polisi ini mendapat luka cukup parah karena dibacok di bagian kaki dan kanan. Disinggung soal penyebab kematian korban Donatus Nawipa, pihaknya  baru mendapatkan hasil hasil visum et repertum ternyata korban  mengalami luka namun bukan luka tembak.

Faisal menjelaskan korban  mendapat luka robek di lengan kanan sepanjang 2 cm dan luka lecet 3 cm. Kemudian pada perut sisi kanan terdapat luka terbuka dengan ukuran 4 x 2 cm dan luka masuk hingga terjadi pendarahan aktif. “Jadi tewas karena pendaratan aktif ini. Namun yang jelas sementara ini bukan luka tembak tapi luka benda tajam,” tambahnya.

Faisal  menambahkan bahwa diduga sempat terjadi bentrok dua kelompok masyarakat. Untuk kerusakan selain kantor ada juga rumah bupati yang dimassa. “Segera saya ke Paniai untuk mempelajari semua,” tutup Faisal. (ade/nat)

JAYAPURA-Perkembangan terkini kasus Paniai yang sempat menarik perhatian karena banyak video  beredar di media sosial ditanggapi satu anggota DPR Papua asal Paniai,  John Gobay.

Ia menekankan agar kasus ini bisa dituntaskan secara terang benderang. Publik perlu mendengarkan keterangan dari masyarakat tetapi juga perlu mendengarkan keterangan dari aparat keamanan. Ini agar berimbang dan kejadian tersebut tidak digoreng sana sini dan dibawa ke ruang politik.

John berharap dari tewasnya seorang warga pada insiden keributan di depan kantor Bupati Paniai ini bisa segera dituntaskan. “Yang saya dengar tanggal 5 Juli itu biasa dilakukan distribusi logistik surat dan ketika itu ada kotak suara untuk pemilihan kepala kampung kemudian ada petugas pemilihan yang mendapat uang jalan. Lalu nampaknya ketika kejadian sudah ada distrik sudah bergeser logistiknya namun ada juga yang masih menunggu,” ujar John melalui ponselnya, Rabu (6/7).

Selain itu ada tahapan yang juga sudah selesai dan ini harus dibayarkan sehingga masyarakat meminta haknya. Disitulah terjadi keributan. Dari keributan ini John melihat saat kejadian kehadiran aparat sebaiknya tidak  memposisikan sebagai pengamanan melainkan menempatkan diri sebagai pihak yang memediasi.

Baca Juga :  Masyarakat Wajib Tahu Berbagai Informasi Publik!

“Jadi pendapat saya aparat ketika itu lebih baik menempatkan diri sebagai pihak yang memediasi. Kemudian jangan senjata yang dikedepankan dan kedepankan  aparat yang memang sudah lama di Paniai atau aparat putera daerah,” sarannya.

Disini John berpendapat agar Kapolres perlu dimintai keterangan tetapi juga ada keterangan yang diambil  dari masyarakat. Kemudian jika ada satuan lain yang terlibat maka sebaiknya dikoordinasikan dengan atasannya.

Poin lainnya menurut John adalah Kapolres Paniai diganti dan pemilihan kepala kampung untuk sementara ditunda. “Tapi sekali  lagi perlu mendapatkan keterangan dari dua pihak, bukan satu pihak,” tegasnya.

John sendiri mendapat informasi bahwa Donatus Nawipa  karena terluka sedangkan Alpius Giay masih dirawat karena mengalami luka di paha.

Sementara, Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Kombes Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos, SIK, MH., menjelaskan bahwa saat ini yang meninggal posisinya sudah di rumah korban dan lagi dalam penyelesaian adat, sedangkan yang luka – luka  sedang dilakukan penanganan medis.

“Situasi di Paniai secara umum hingga pukul 18.00 WIT sore kemarin aman terkendali dan telah dilakukan penebalan pasukan untuk mengantisipasi perkembangan situasi,” tuturnya.

Baca Juga :  Kemarin, Wapres RI Tinjau Operasi Katarak dan Bibir Sumbing di RSUD Mimika

Faizal Ramadhani menjelaskan bahwa ada dua orang yang terluka. Pertama masyarakat sipil (Alpius Giay) dan kedua anggota Polri yang pengamanan di kediaman bupati.

Aparat polisi ini mendapat luka cukup parah karena dibacok di bagian kaki dan kanan. Disinggung soal penyebab kematian korban Donatus Nawipa, pihaknya  baru mendapatkan hasil hasil visum et repertum ternyata korban  mengalami luka namun bukan luka tembak.

Faisal menjelaskan korban  mendapat luka robek di lengan kanan sepanjang 2 cm dan luka lecet 3 cm. Kemudian pada perut sisi kanan terdapat luka terbuka dengan ukuran 4 x 2 cm dan luka masuk hingga terjadi pendarahan aktif. “Jadi tewas karena pendaratan aktif ini. Namun yang jelas sementara ini bukan luka tembak tapi luka benda tajam,” tambahnya.

Faisal  menambahkan bahwa diduga sempat terjadi bentrok dua kelompok masyarakat. Untuk kerusakan selain kantor ada juga rumah bupati yang dimassa. “Segera saya ke Paniai untuk mempelajari semua,” tutup Faisal. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya