Friday, April 19, 2024
31.7 C
Jayapura

Sebby: Beny Wenda dan Socrates Jangan Asal Ngomong!

Sebby: Beny Wenda dan Socrates Jangan Asal Ngomong!

JAYAPURA-Adanya pernyataan dari Ketua ULMPW, Benny Wenda dan Pdt Socrates soal pelaku penembakan di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika yang menewaskan seorang warga negara asing dilakukan oleh TNI-Polri dibantah oleh juru bicara TPNPB, Sebby Sembom. 

Pria yang dulu sering berkeliaran di Waena bersama Buchtar Tabuni ini mengatakan bahwa Benny Wenda dan Socrates jangan asal ngomong dan harus bertangung jawab atas pernyataan mereka. 

Sebby dengan gamblang menyampaikan  bahwa aksi penembakan tersebut nyata dilakukan oleh kelompok TPNPB. Ini dibuktikan dengan video yang  bereda di media sosial terkait siapa pelaku penembakan. “Sampaikan ke Benny Wenda dan Sofyan Yoman, tanggung jawab atas pernyataan mereka. Sebab yang melakukan bukan TNI-Polri melainkan TPNPB,”  tulis Sebby dalam pesan singkatnya, Senin (6/4). 

Baca Juga :  Harus Ada Solusi Untuk Masa Depan Papua, Tidak Dengan Senjata

 Ia lantas mengirim sebuah video aksi saling tembak antara TPNPB dengan aparat keamanan di Kuala Kencana. Dari video berdurasi 1 menit 28 detik tersebut terdengar beberapa kali suara tembakan dan kelompok TPNPB berlari-lari kecil sambil membawa senjata dan membalas tembakan. Kelompok ini juga meneriakkan kalimat dari bahasa daerah yang artinya serang Freeport. 

 Dalam video tersebut juga tertulis soal video amatir OPM bertanggung jawab sehingga jelas bahwa pelaku penyerangan dan penembakan adalah TPNPB bukan TNI-Polri. Ini kata Sebby harus disampaikan terang benderang sesuai aturan perang yang berlaku. “Dalam perang ya harus seperti itu, mengumumkan siapa pelakunya,” jelasnya. 

Sebelumnya Sebby menyampaikan bahwa penembakan di  Kuala Kencana dilakukan TPNPB di bawah Kombas-TPNPB- OPM pimpinan Gusby Waker dan Jhony Beanal. 

Gusby Waker adalah Komandan Operasi TPNPB KODAP XVIII Kemabu, Intan Jaya termasuk Wilayah Tembagapura. “Dalam laporannya via telepon seluler Gusby Waker mengatakan bahwa aksi penembakan itu mereka yang lakukan dan aksi itu merupakan pelaksanaan perintah operasi sesuai deklarasi Perang TPNPB yang mana telah ditetapkan bahwa TPNPB akan lakukan serangan ke areal Perusahaan Emas Freeport, yaitu dari PortSite sampai di Grasberg,” bebernya Sebby. 

Baca Juga :  Soal Bantuan untuk PGGJ, ini Kata Pj Bupati Jayapura

Pada aksi kali ini sasarannya adalah karyawan Freeport  mengingat pihaknya sudah meminta manajemen Freeport untuk menghentikan operasi penambangan namun ternyata masih beroperasi. “Dan kami adalah pemilik emas di Gunung Nemangkawi, oleh karena itu kami anggap bahwa PT. Freeport dan orang-orang yang kerja di perusahaan Freeport adalah perampok yang mana telah dan sedang mencuri hasil kekayaaan alam kami,” pungkasnya. (ade/nat)

Berikut video baku tembak di lokasi Kuala Kencana

Sebby: Beny Wenda dan Socrates Jangan Asal Ngomong!

JAYAPURA-Adanya pernyataan dari Ketua ULMPW, Benny Wenda dan Pdt Socrates soal pelaku penembakan di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika yang menewaskan seorang warga negara asing dilakukan oleh TNI-Polri dibantah oleh juru bicara TPNPB, Sebby Sembom. 

Pria yang dulu sering berkeliaran di Waena bersama Buchtar Tabuni ini mengatakan bahwa Benny Wenda dan Socrates jangan asal ngomong dan harus bertangung jawab atas pernyataan mereka. 

Sebby dengan gamblang menyampaikan  bahwa aksi penembakan tersebut nyata dilakukan oleh kelompok TPNPB. Ini dibuktikan dengan video yang  bereda di media sosial terkait siapa pelaku penembakan. “Sampaikan ke Benny Wenda dan Sofyan Yoman, tanggung jawab atas pernyataan mereka. Sebab yang melakukan bukan TNI-Polri melainkan TPNPB,”  tulis Sebby dalam pesan singkatnya, Senin (6/4). 

Baca Juga :  Harus Ada Solusi Untuk Masa Depan Papua, Tidak Dengan Senjata

 Ia lantas mengirim sebuah video aksi saling tembak antara TPNPB dengan aparat keamanan di Kuala Kencana. Dari video berdurasi 1 menit 28 detik tersebut terdengar beberapa kali suara tembakan dan kelompok TPNPB berlari-lari kecil sambil membawa senjata dan membalas tembakan. Kelompok ini juga meneriakkan kalimat dari bahasa daerah yang artinya serang Freeport. 

 Dalam video tersebut juga tertulis soal video amatir OPM bertanggung jawab sehingga jelas bahwa pelaku penyerangan dan penembakan adalah TPNPB bukan TNI-Polri. Ini kata Sebby harus disampaikan terang benderang sesuai aturan perang yang berlaku. “Dalam perang ya harus seperti itu, mengumumkan siapa pelakunya,” jelasnya. 

Sebelumnya Sebby menyampaikan bahwa penembakan di  Kuala Kencana dilakukan TPNPB di bawah Kombas-TPNPB- OPM pimpinan Gusby Waker dan Jhony Beanal. 

Gusby Waker adalah Komandan Operasi TPNPB KODAP XVIII Kemabu, Intan Jaya termasuk Wilayah Tembagapura. “Dalam laporannya via telepon seluler Gusby Waker mengatakan bahwa aksi penembakan itu mereka yang lakukan dan aksi itu merupakan pelaksanaan perintah operasi sesuai deklarasi Perang TPNPB yang mana telah ditetapkan bahwa TPNPB akan lakukan serangan ke areal Perusahaan Emas Freeport, yaitu dari PortSite sampai di Grasberg,” bebernya Sebby. 

Baca Juga :  Kejati Papua Usut Dugaan Korupsi Dana PON XX Rp 8 Triliun

Pada aksi kali ini sasarannya adalah karyawan Freeport  mengingat pihaknya sudah meminta manajemen Freeport untuk menghentikan operasi penambangan namun ternyata masih beroperasi. “Dan kami adalah pemilik emas di Gunung Nemangkawi, oleh karena itu kami anggap bahwa PT. Freeport dan orang-orang yang kerja di perusahaan Freeport adalah perampok yang mana telah dan sedang mencuri hasil kekayaaan alam kami,” pungkasnya. (ade/nat)

Berikut video baku tembak di lokasi Kuala Kencana

Berita Terbaru

Artikel Lainnya