Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Warga Dihimbau Kurangi Aktifitas Jelang Malam

JAYAPURA ā€“ Wakapolda Papua, Brigjen Pol Ramdani Hidayat menyampaikan bahwa penyidik hingga kini masih melakukan penyelidikan dari sejumlah kasus yang terjadi di wilayah pegunungan.

Mulai yang terjadi di Dogiyai, Nduga, Puncak termasuk di Yahukimo. Diakui terkadang pelaku melakukan bentuk protesnya dengan melakukan tindakan criminal baik terhadapĀ  orang tetapi juga bangunan. Jika korban atau targetnya orang maka yang dilakukan adalah menganiaya secara sadis namun jika untuk gedung atau fasilitas umum ada kecenderungan dilakukan dengan cara membakar.

ā€œMemang banyak fasilitas umum seperti perkantoran, gedung sekolah maupun rumah sakit yang dibakar oleh para pelaku dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tapi semua sedang ditangani oleh satuan,ā€ jelas Ramdani Senin (5/9).

Kata Wakapolda dengan dilakukan pembakaran sejatinya akan menyulitkan masyarakat di kampung atau daerah setempat mengingat fasilitas umum ini justru untuk membantu masyarakat. Jika dibakar maka warga setempat yang akan kesulitan. ā€œBayangkan saja gudang beras juga dibakar ini akhirnya jadi masalah. Kalau masyarakat membutuhkan enggak ada fasilitas itu kan repot lagi,ā€ jelas Wakapolda. Disini pihaknya meminta masyarakat ikut berpartisipasi, mengambil peran untuk mengamankan lingkungannya.

Baca Juga :  Raih Penghargaan Wanita Inspiratif, Ini Kata Pj Gubernur Papua Tengah

Disinggung apakah kecenderungan membakar ini dilakukan karena kekesalan terhadap pemerintah, kata Ramdani jika kecewa terhadap pemerintah bisa saja akan tetapi anehnya dilakukan hampir setiap bulan. ā€œYa agak aneh karena sebulan atau dua bulan sekali pasti ada pembakaran jadi kesal yang bagaimana apalagi kalau yang dibakar itu fasilitas umum,ā€ imbuhnya. Gedung kantor, sekolah, puskesmas dibakar jelas ā€“ jelas masyarakat juga yang dirugikan. ā€œBagaimana dengan pelayanan kesejahteraan untuk masyarakat Papua sendiri akhirnya terhambat,ā€ imbuhnya.

Sementara terkait kondisi YahukimoĀ  kata Ramdani ia dan tim Polda sudah mendatangi langsung lokasi dan hingga kini situasi masih aman dan kondusif. Disini Wakapolda juga menyampaikan soal penyampaian bupati terkait kejadian kontak senjata yang disebut di belakang kantor bupati. ā€œMemang posisinya di belakang tapi itu jauh sekali. Untuk ke TKP itu 3 jam tapi sangat jauh dan di belakangnya itu ladang, kebun dan hutan dan aktifitas disitu tidak akan termonitor sebab memang di tengah hutan,ā€ imbuhnya.

Baca Juga :  Gubernur Tolak Rencana Evaluasi UU Otsus Papua

Ā  Lalu terkait keamanan di beberapa wilayah dianjutkan untuk tidak melakukan aktifitas saat jelang malam. ā€œPolres yang paham, dan kami sudah beri saran kalau bisa aktifitas jangan melakukan aktifitas setelah sore karena selama ini kejadian lebih sering terjadi pada malam hari,ā€ imbuhnya. (ade/wen)

JAYAPURA ā€“ Wakapolda Papua, Brigjen Pol Ramdani Hidayat menyampaikan bahwa penyidik hingga kini masih melakukan penyelidikan dari sejumlah kasus yang terjadi di wilayah pegunungan.

Mulai yang terjadi di Dogiyai, Nduga, Puncak termasuk di Yahukimo. Diakui terkadang pelaku melakukan bentuk protesnya dengan melakukan tindakan criminal baik terhadapĀ  orang tetapi juga bangunan. Jika korban atau targetnya orang maka yang dilakukan adalah menganiaya secara sadis namun jika untuk gedung atau fasilitas umum ada kecenderungan dilakukan dengan cara membakar.

ā€œMemang banyak fasilitas umum seperti perkantoran, gedung sekolah maupun rumah sakit yang dibakar oleh para pelaku dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tapi semua sedang ditangani oleh satuan,ā€ jelas Ramdani Senin (5/9).

Kata Wakapolda dengan dilakukan pembakaran sejatinya akan menyulitkan masyarakat di kampung atau daerah setempat mengingat fasilitas umum ini justru untuk membantu masyarakat. Jika dibakar maka warga setempat yang akan kesulitan. ā€œBayangkan saja gudang beras juga dibakar ini akhirnya jadi masalah. Kalau masyarakat membutuhkan enggak ada fasilitas itu kan repot lagi,ā€ jelas Wakapolda. Disini pihaknya meminta masyarakat ikut berpartisipasi, mengambil peran untuk mengamankan lingkungannya.

Baca Juga :  Berulang Dihantam Isu SARA, Bertahan tanpa Donatur Tetap

Disinggung apakah kecenderungan membakar ini dilakukan karena kekesalan terhadap pemerintah, kata Ramdani jika kecewa terhadap pemerintah bisa saja akan tetapi anehnya dilakukan hampir setiap bulan. ā€œYa agak aneh karena sebulan atau dua bulan sekali pasti ada pembakaran jadi kesal yang bagaimana apalagi kalau yang dibakar itu fasilitas umum,ā€ imbuhnya. Gedung kantor, sekolah, puskesmas dibakar jelas ā€“ jelas masyarakat juga yang dirugikan. ā€œBagaimana dengan pelayanan kesejahteraan untuk masyarakat Papua sendiri akhirnya terhambat,ā€ imbuhnya.

Sementara terkait kondisi YahukimoĀ  kata Ramdani ia dan tim Polda sudah mendatangi langsung lokasi dan hingga kini situasi masih aman dan kondusif. Disini Wakapolda juga menyampaikan soal penyampaian bupati terkait kejadian kontak senjata yang disebut di belakang kantor bupati. ā€œMemang posisinya di belakang tapi itu jauh sekali. Untuk ke TKP itu 3 jam tapi sangat jauh dan di belakangnya itu ladang, kebun dan hutan dan aktifitas disitu tidak akan termonitor sebab memang di tengah hutan,ā€ imbuhnya.

Baca Juga :  Diiming-imingi Warisan Rp 50 Miliar, Penipuan Online Raup Hampir Rp 1 Miliar

Ā  Lalu terkait keamanan di beberapa wilayah dianjutkan untuk tidak melakukan aktifitas saat jelang malam. ā€œPolres yang paham, dan kami sudah beri saran kalau bisa aktifitas jangan melakukan aktifitas setelah sore karena selama ini kejadian lebih sering terjadi pada malam hari,ā€ imbuhnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya