Sunday, May 19, 2024
31.7 C
Jayapura

Pemekaran DOB Mesti Mendorong Status Bandara Frans Kaisepo ke-Intenasional

JAYAPURA-Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uncen Mesak Iek mengharapkan Keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) mencabut status Bandara Frans Kaisepo Biak, dari Internasional menjadi Domestik, perlu dipertimbangkan secara matang.

Sebab dengan adanya pemekaran DOB saat ini, maka peluang wisata yang ada di Papua menjasi sumber PAD. Bahkan di Kabupaten Biak sendiri, mempunyai pantai-pantai yang sangat eksotis dengan keragamaan sosial budaya masyarakat yang sangat menarik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Hanya saja selama ini masih belum dikelola secara baik, sehingga daya minat wisatawan asing mungkin berkurang.

Misalnya pantai Pantai Anggopi, Pantai Anggaduber, Air Terjun, Karmon dan pantai lainnya yang eksotis, bahkan sidana ada Gua Jepang yang sangat dikenal masyarakat luas.

Baca Juga :  Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku

“Dengan dicabutnya status Bandara Frans Kaisepo menjadi domestik, maka akan cukup sulit bagi wisatawqn asing berkunjung kesana, jadi saya harap keputusan ini dipertimbangkan lagi,” ujar Dekan FEB, Jumat (3/5).

Hal lain mencabutnya statua Bandara Internasional ini akan berpdampak pada pertumbuhan ekonomi di Daerah DOB. Sebagaiman DOB juga memiliki tempat wisata yang tidak kala menaeik dari tempat lainnya. Juga untuk Papua Barat yang selama ini dikenal seperti Raja Ampat. Jika Bandara ini tidak lagi menjadi Bandara Internasional, maka akan menutup peluang bagi wosatawan untuk berkunjung ke Wisata yang ada baik di Papua Induk, maupun Provinsi Lain di tanah Papua.

Selama ini Raja Ampat itu paling banyak pengunjung dan itu rata rata wisatawan daei manca negara, kalau Banda Frans Kaisepo tidak melayani penerbangan luar negeri, maka tentuny wisata ini tidak akan bertumbuh,” tandas Mesak Iek

Baca Juga :  Bea Cukai Amankan Sabu Seberat 1.200 Gram dalam Senar Pancing di Bandara Soetta

JAYAPURA-Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uncen Mesak Iek mengharapkan Keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) mencabut status Bandara Frans Kaisepo Biak, dari Internasional menjadi Domestik, perlu dipertimbangkan secara matang.

Sebab dengan adanya pemekaran DOB saat ini, maka peluang wisata yang ada di Papua menjasi sumber PAD. Bahkan di Kabupaten Biak sendiri, mempunyai pantai-pantai yang sangat eksotis dengan keragamaan sosial budaya masyarakat yang sangat menarik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Hanya saja selama ini masih belum dikelola secara baik, sehingga daya minat wisatawan asing mungkin berkurang.

Misalnya pantai Pantai Anggopi, Pantai Anggaduber, Air Terjun, Karmon dan pantai lainnya yang eksotis, bahkan sidana ada Gua Jepang yang sangat dikenal masyarakat luas.

Baca Juga :  DPRP Agendakan Temui Presiden

“Dengan dicabutnya status Bandara Frans Kaisepo menjadi domestik, maka akan cukup sulit bagi wisatawqn asing berkunjung kesana, jadi saya harap keputusan ini dipertimbangkan lagi,” ujar Dekan FEB, Jumat (3/5).

Hal lain mencabutnya statua Bandara Internasional ini akan berpdampak pada pertumbuhan ekonomi di Daerah DOB. Sebagaiman DOB juga memiliki tempat wisata yang tidak kala menaeik dari tempat lainnya. Juga untuk Papua Barat yang selama ini dikenal seperti Raja Ampat. Jika Bandara ini tidak lagi menjadi Bandara Internasional, maka akan menutup peluang bagi wosatawan untuk berkunjung ke Wisata yang ada baik di Papua Induk, maupun Provinsi Lain di tanah Papua.

Selama ini Raja Ampat itu paling banyak pengunjung dan itu rata rata wisatawan daei manca negara, kalau Banda Frans Kaisepo tidak melayani penerbangan luar negeri, maka tentuny wisata ini tidak akan bertumbuh,” tandas Mesak Iek

Baca Juga :  Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku

Berita Terbaru

Artikel Lainnya