Wednesday, April 2, 2025
24.7 C
Jayapura

Masyarakat Tabi Harus Bisa Menjaga “Rumah” Sendiri

“Namun karena izin Tuhan dan kerjasama yang baik dari semua elemen akhirnya situasi tetap kondusif,” jelas Panglima sebagaimana disampaikan Kapendam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Chandra Kurniawan Rabu (3/1). Pangdam berpendapat bahwa pengerusakan dan pembakaran serta tindakan anarkis mencoreng harga diri dan kehormatan para tokoh di Tanah Tabi.

Karenanya pertemuan ini sekaligus untuk mengevaluasi kejadian tersebut agar tidak terulang. Masukan dan saran dari ASBS dan para tokoh adat Suku Sentani akan menguatkan posisi Kodam dalam mengamankan wilayah Tabi.

“Dari pertemuan ini, kita perkuat kemitraan bahwa keamanan di Tabi tidak cukup dengan TNI Polri, namun perlu melibatkan masyarakat Tabi itu sendiri,” beber Izak.

Baca Juga :  Belum Gelar Sidang Perubahan, Harusnya Minta Maaf 

Sementara, Ketua Dewan Adat Suku Sentani (DASS) Orgenes Kaway berterima kasih karena para Tokoh dan ASBS dihargai dalam membahas bagaimana kedepannya untuk membangun Papua, khususnya Tanah Tabi.

“Kami ingin Papua menjadi tanah aman dan damai yang berpusat di Jayapura. Kami sangat syukuri situasi beberapa lalu situasi tetap kondusif,” jelasnya.

Yanto Eluay juga mengajak masyarakat tetap solid dan saling menghormati. “Banyak kejadian, kegaduhan dan konflik dapat diatasi dengan percepatan pembangunan. Untuk itu saya berharap pendekatan keamanan di Papua dengan pendekatan kesejahteraan perlu disikapi dengan penting,” ungkapnya.

“Semua suku dan masyarakat memiliki tatanan, sehingga semuanya perlu menghormati identitas adat. Oleh karena peristiwa pada 1 Mei 1963 memperkuat Papua menjadi bagian NKRI perlu terus dipertahankan,” tegasnya. (ade/wen)

Baca Juga :  Hari Pertama Masuk Kerja, Direksi RSUD Jayapura Tinjau Unit Layanan

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

“Namun karena izin Tuhan dan kerjasama yang baik dari semua elemen akhirnya situasi tetap kondusif,” jelas Panglima sebagaimana disampaikan Kapendam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Chandra Kurniawan Rabu (3/1). Pangdam berpendapat bahwa pengerusakan dan pembakaran serta tindakan anarkis mencoreng harga diri dan kehormatan para tokoh di Tanah Tabi.

Karenanya pertemuan ini sekaligus untuk mengevaluasi kejadian tersebut agar tidak terulang. Masukan dan saran dari ASBS dan para tokoh adat Suku Sentani akan menguatkan posisi Kodam dalam mengamankan wilayah Tabi.

“Dari pertemuan ini, kita perkuat kemitraan bahwa keamanan di Tabi tidak cukup dengan TNI Polri, namun perlu melibatkan masyarakat Tabi itu sendiri,” beber Izak.

Baca Juga :  Dimakamkan di Manado, Wakapolda Lepas Jenazah Brigadir Anumerta Agung

Sementara, Ketua Dewan Adat Suku Sentani (DASS) Orgenes Kaway berterima kasih karena para Tokoh dan ASBS dihargai dalam membahas bagaimana kedepannya untuk membangun Papua, khususnya Tanah Tabi.

“Kami ingin Papua menjadi tanah aman dan damai yang berpusat di Jayapura. Kami sangat syukuri situasi beberapa lalu situasi tetap kondusif,” jelasnya.

Yanto Eluay juga mengajak masyarakat tetap solid dan saling menghormati. “Banyak kejadian, kegaduhan dan konflik dapat diatasi dengan percepatan pembangunan. Untuk itu saya berharap pendekatan keamanan di Papua dengan pendekatan kesejahteraan perlu disikapi dengan penting,” ungkapnya.

“Semua suku dan masyarakat memiliki tatanan, sehingga semuanya perlu menghormati identitas adat. Oleh karena peristiwa pada 1 Mei 1963 memperkuat Papua menjadi bagian NKRI perlu terus dipertahankan,” tegasnya. (ade/wen)

Baca Juga :  Bayi Kembar Tiga Lahir di Supiori

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya