Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Masih Fluktuatif, Potensi Gempa Masih Ada

Informasi Bukan dari BMKG Jangan Dijadikan Acuan

JAYAPURA- Kepala BMKG Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek mengatakan, tidak ada satupun teknologi canggih di dunia ini yang bisa memprediksi kapan gempa itu terjadi dan kapan gempa itu berhenti, namun pihaknya akan selalu memantau trend dari pada gempa itu.

“ Untuk hari ini (kemarin-red) gempa yang dirasakan sudah mulai menurun namun kita belum bisa pastikan gempa itu akan berakhir namun kita selalu pantau trendnya. Jadi kalau gempa yang kita rasakan hari dan  kemarin cukup banyak, kita tahu bagaimana struktur bantuan sangat rapuh, jadi jika struktur bantuan itu rapuh sehingga itu memicu energi dalam batuan untuk bergerak dia akan mencari bagaimana sampai energi terserap habis, dimana batuan batuan rapuh itu bisa terisi semua penuh, maka tren itu akan menurun dan sekarang trend masih fluktuatif sehingga potensi gempa masih ada,’’ungkapnya usia melakukan Rakor terkait penanggulangan gempa Pemkot Jayapura bersama Forkopimda di aula Sian Soor Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (5/1)kemarin.

Baca Juga :  Pemprov Bersedia Membayarkan Tunggakan Beasiswa Rp 116 M.

Yustus menjelaskan, dengan kejadian gempa masyarakat tidak perlu panik namun tetap siaga dan waspada serta jangan lupa selalu berdoa. Pihaknya  juga terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan berita hoax yang dilontarkan orang tidak bertanggung jawab sehingga masyarakat jadi resah.

  “Kami berharap apapun informasi yang bukan dari BMKG jangan dijadikan suatu acuan untuk memicu keresahan di masyarakat dan kami selalu menginformasikan informasi BMKG selalu terupdate, termasuk jika ada yang mau informasi dengan datang silakan bisa di kantor kami di entrop atau di station Dok II Kemaritiman dan ada juga di  stasiun kami di  angkasa, kami akan memberikan informasi tepat akurat dan terpercaya sehingga informasi yang disampaikan ke masyarakat valid,’’bebernya.

  Yustus berharap komponen masyarakat maupun jajaran tingkat RT/RW,kelurahan, distrik dan pihak keamanan diminta bersama-sama melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan informasi yang valid dari BMKG. Dan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana dalam memitigasi gempa sebenarnya BMKG juga memberikan edukasi kepada masyarakat melalui suatu program sekolah lapang geofisika yang dilaksanakan setiap tahun.

Baca Juga :  Diperlonggar Hingga Tengah Malam

“Kami lakukan dimana sekolah lapang geofisika mengedukasi kepada masyarakat bagaimana proses mengevakuasi saat gempa, tentu pertama jangan panik, usahakan cari tempat aman, hindari bangunan besar atau duduk di bawah meja jika memang berada di atas Gedung yang sulit dijangkau untuk turun, setelah aman bisa cari tempat yang aman.

  Sementara itu, memang gempa pertama kali dirasakan M 4.9 ini terjadi di daratan kemudian M 5,4 terjadi di lautan sehingga getaran terasa sekali, namun potensi terjadi tsunami magnetudonya di atas 6,5 jika tidak tentu tidak berpotensi tsunami.(dil/wen)

Informasi Bukan dari BMKG Jangan Dijadikan Acuan

JAYAPURA- Kepala BMKG Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek mengatakan, tidak ada satupun teknologi canggih di dunia ini yang bisa memprediksi kapan gempa itu terjadi dan kapan gempa itu berhenti, namun pihaknya akan selalu memantau trend dari pada gempa itu.

“ Untuk hari ini (kemarin-red) gempa yang dirasakan sudah mulai menurun namun kita belum bisa pastikan gempa itu akan berakhir namun kita selalu pantau trendnya. Jadi kalau gempa yang kita rasakan hari dan  kemarin cukup banyak, kita tahu bagaimana struktur bantuan sangat rapuh, jadi jika struktur bantuan itu rapuh sehingga itu memicu energi dalam batuan untuk bergerak dia akan mencari bagaimana sampai energi terserap habis, dimana batuan batuan rapuh itu bisa terisi semua penuh, maka tren itu akan menurun dan sekarang trend masih fluktuatif sehingga potensi gempa masih ada,’’ungkapnya usia melakukan Rakor terkait penanggulangan gempa Pemkot Jayapura bersama Forkopimda di aula Sian Soor Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (5/1)kemarin.

Baca Juga :  Semua Tempat Usaha Miras Ditutup Hingga 20 Oktober

Yustus menjelaskan, dengan kejadian gempa masyarakat tidak perlu panik namun tetap siaga dan waspada serta jangan lupa selalu berdoa. Pihaknya  juga terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan berita hoax yang dilontarkan orang tidak bertanggung jawab sehingga masyarakat jadi resah.

  “Kami berharap apapun informasi yang bukan dari BMKG jangan dijadikan suatu acuan untuk memicu keresahan di masyarakat dan kami selalu menginformasikan informasi BMKG selalu terupdate, termasuk jika ada yang mau informasi dengan datang silakan bisa di kantor kami di entrop atau di station Dok II Kemaritiman dan ada juga di  stasiun kami di  angkasa, kami akan memberikan informasi tepat akurat dan terpercaya sehingga informasi yang disampaikan ke masyarakat valid,’’bebernya.

  Yustus berharap komponen masyarakat maupun jajaran tingkat RT/RW,kelurahan, distrik dan pihak keamanan diminta bersama-sama melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan informasi yang valid dari BMKG. Dan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana dalam memitigasi gempa sebenarnya BMKG juga memberikan edukasi kepada masyarakat melalui suatu program sekolah lapang geofisika yang dilaksanakan setiap tahun.

Baca Juga :  Satu Regu Brimob Ditempatkan di Wilayah Rawan

“Kami lakukan dimana sekolah lapang geofisika mengedukasi kepada masyarakat bagaimana proses mengevakuasi saat gempa, tentu pertama jangan panik, usahakan cari tempat aman, hindari bangunan besar atau duduk di bawah meja jika memang berada di atas Gedung yang sulit dijangkau untuk turun, setelah aman bisa cari tempat yang aman.

  Sementara itu, memang gempa pertama kali dirasakan M 4.9 ini terjadi di daratan kemudian M 5,4 terjadi di lautan sehingga getaran terasa sekali, namun potensi terjadi tsunami magnetudonya di atas 6,5 jika tidak tentu tidak berpotensi tsunami.(dil/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya