“Perlu melakukan langkah langkah pencegahan untuk mengantisipasi gangguan dari pihak yang ingin menganggu proses tahapan Pilkada,” ucapnya. Menyinggung Kota Jayapura berbatasan langsung dengan PNG, Yakobus mengatakan dirnya belum pernah mendengar adanya gangguan yang berasal dari negara tetangga itu.
“Justru yang terjadi hari ini adalah masalah administrasi kependudukan, ada beberapa masyarakat kita di sana (PNG-red) yang memiliki persoalan administrasi dan mereka terdata di wilayah tersebut,” kata Yakobus.
Sementara itu, untuk wilayah yang jangkauan medannya sulit seperti Keerom, Waropen dan Mamberamo Raya. Sehingga itu, daerah daerah ini tidak bisa diabaikan.
“Gangguan keamanan di daerah itu bukan hanya keamanan dari sektor manusia, melainkan juga kondisi alam yang ada di sana harus diperhitungkan. Kerawanan itu ada dan harus diantisipasi,” ucapnya.
Terkait dengan kerawanan di Pilkada, Dosen Uncen ini meminta adanya keterbukaan informasi dari penyelenggara. Termasuk menyediakan informasi yang bisa dikonsumsi secara baik oleh masyarakat.
Juga membuka konsultasi publik, sehingga masyarakat yang ingin mengetahui pelaksanaan Pilkada bisa tahu. Sementara itu, Kepala Pos Lintas Batas Negara Skouw, B. Mathilda Pusung, mengatakan pihaknya yang ada di perbatasan selalu menciptakan situasi yang kondusif di sekitar perbatasan.
Bahkan menjelang Pilkada, pihaknya bersama stakeholder terkait sosialisasi ke masyarakat agar bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik. “Untuk mengantisipasi kerawanan dan gangguan lainnya, dihari pencoblosan nanti PLBN kami tutup,” tegasnya. (fia/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos