Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Logistik Akan Dibangun di Bandara Agandugume

Agandugume Daerah Lintasan KKB

JAYAPURA – Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjend TNI Izak Pangemanan mengungkapkan bahwa yang terjadi di Agandugume dan Lambewi adalah  bencana tahunan. Persoalan iklim membuat banyak tanaman yang ditanam tak bisa tumbuh.

Kondisi  yang terus berulang akibat cuaca yang terbilang ektrim. Jika dingin maka akan dingin sekali dan jika panas maka suhu akan naik sangat panas. Kondisi ini biasa  mulai terjadi di bulan Mei dan pada Juli hingga Agustus menjadi puncak dari terjadinya masalah tersebut.

Akibat gagal panen, banyak anak mengalami busung lapar termasuk menderita berbagai penyakit. Pasalnya tanaman yang ditanam bisa dipastikan gagal tumbuh. “Ini diperparah ketika pada suhu ekstrim ini muncul bakteri yang membahayakan dan musibahnya adalah busung lapar. Tanaman disana tidak bisa dikonsumsi akibat adanya bakteri tersebut,” beber Pangdam kepada wartawan di Makodam XVII Cenderawasih, Jumat (4/8).

Baca Juga :  Kondusif, Masyarakat Nogolait Pilih Kembali ke Kampung

Upayapun terus dilakukan dimana lanjut Izak saat ini pihaknya sedang melakukan langkah untuk mendapatkan solusi permanen dan jawabannya adalah Bandara Agandugume. “Kami sudah cek tapi maskapai ternyata agak khawatir akibat  situasi keamanan dan kami sudah membahas bahwa yang akan dibuat adalah gudang logistik BNPB di Bandara Agandugume. Jika gudang ini sudah ada maka persoalan tahunan bisa diselesaikan,” beber Pangdam.

Diakui daerah ini termasuk daerah lintasan para Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) namun Pangdam mengingatkan bahwa demi kepentingan masyarakat maka harus dipahami bahwa itu patut diutamakan. “Harus mengutamakan kepentingan masyarakat, harus itu,” tambahnya.

Pemda sendiri dikatakan sudah menyiapkan tanah dan mulai Jumat kemarin menurut Pangdam penerbangan sudah mulai masuk. “Tadi ada dua flight dan itu langsung menuju Agandugume dan kami minta penerbangan setiap hari,” imbuhnya. Diakui ketika diawal kejadian, banyak masyarakat yang memilih mengungsi ke Sinak dan akhirnya bantuan juga diberikan ke Sinak.

Baca Juga :  Baru 24,49 Persen Masyarakat Indonesia Divaksin

“Tapi sekarang sudah langsung ke Agandugume karena pesawat sudah masuk dan masyarakat juga pelan pelan sudah kembali,” tutupnya. (ade/wen)

Agandugume Daerah Lintasan KKB

JAYAPURA – Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjend TNI Izak Pangemanan mengungkapkan bahwa yang terjadi di Agandugume dan Lambewi adalah  bencana tahunan. Persoalan iklim membuat banyak tanaman yang ditanam tak bisa tumbuh.

Kondisi  yang terus berulang akibat cuaca yang terbilang ektrim. Jika dingin maka akan dingin sekali dan jika panas maka suhu akan naik sangat panas. Kondisi ini biasa  mulai terjadi di bulan Mei dan pada Juli hingga Agustus menjadi puncak dari terjadinya masalah tersebut.

Akibat gagal panen, banyak anak mengalami busung lapar termasuk menderita berbagai penyakit. Pasalnya tanaman yang ditanam bisa dipastikan gagal tumbuh. “Ini diperparah ketika pada suhu ekstrim ini muncul bakteri yang membahayakan dan musibahnya adalah busung lapar. Tanaman disana tidak bisa dikonsumsi akibat adanya bakteri tersebut,” beber Pangdam kepada wartawan di Makodam XVII Cenderawasih, Jumat (4/8).

Baca Juga :  Peristiwa Nduga Kejahatan Serius Terhadap Kemanusian

Upayapun terus dilakukan dimana lanjut Izak saat ini pihaknya sedang melakukan langkah untuk mendapatkan solusi permanen dan jawabannya adalah Bandara Agandugume. “Kami sudah cek tapi maskapai ternyata agak khawatir akibat  situasi keamanan dan kami sudah membahas bahwa yang akan dibuat adalah gudang logistik BNPB di Bandara Agandugume. Jika gudang ini sudah ada maka persoalan tahunan bisa diselesaikan,” beber Pangdam.

Diakui daerah ini termasuk daerah lintasan para Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) namun Pangdam mengingatkan bahwa demi kepentingan masyarakat maka harus dipahami bahwa itu patut diutamakan. “Harus mengutamakan kepentingan masyarakat, harus itu,” tambahnya.

Pemda sendiri dikatakan sudah menyiapkan tanah dan mulai Jumat kemarin menurut Pangdam penerbangan sudah mulai masuk. “Tadi ada dua flight dan itu langsung menuju Agandugume dan kami minta penerbangan setiap hari,” imbuhnya. Diakui ketika diawal kejadian, banyak masyarakat yang memilih mengungsi ke Sinak dan akhirnya bantuan juga diberikan ke Sinak.

Baca Juga :  Harus Dihormati Hak-haknya sebagai Warga Negara

“Tapi sekarang sudah langsung ke Agandugume karena pesawat sudah masuk dan masyarakat juga pelan pelan sudah kembali,” tutupnya. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya