Thursday, September 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Tren Kekerasan Bersenjata Meningkat Seiring Adanya DOB

Merespon kondisi kekerasan tersebut, Komnas HAM meminta pemerintah RI memberikan jaminan keamanan terhadap seluruh warga negara Indonesia yang menetap di wilayah Papua dengan menciptakan situasi keamanan yang kondusif dan tidak menggunakan sequrity approach serta membenahi tata kelola keamanan wilayah.

Meminta Kapolda Papua melakukan upaya penegakan hukum secara cepat, tepat dan terukur terhadap para pelaku kekerasan dengan memastikan tindakan anggota dalam upaya penegakan hukum tersebut dilakukan secara profesional, objektif, dan akuntabel serta menjunjung tinggi nilai-nilai dan prinsip HAM;

Komnas HAM juga meminta aparat keamanan dan Kelompok Sipil Bersenjata (TPNPB-OPM) agar menghormati hukum HAM dan hukum humaniter dengan memastikan rasa aman bagi warga sipil secara keseluruan dengan tidak menimbulkan ketakutan, stigmatisasi dan menjadikan warga sipil sebagai sasaran kekerasan bersenjata.

Baca Juga :  PRP Tetap Turun Jalan Tanggal 14 Juli

”Kami mendesak Kelompok Sipil Bersenjata – TPNPB-OPM untuk tidak melakukan tindakan pengerusakan yang mengakibatkan kerusakan harta benda dan terganggunya kondisi keamanan di wilayah Papua,” tegasnya.

Komnas HAM juga mendesak Pemerintah RI dan kelompok TPNPB-OPM untuk membangun komitmen dalam proses dialog kemanusiaan demi terciptanya Papua tanah damai.

”Meminta dua kelompok ini TNI-Polri dan OPM untuk tidak menjadikan warga sipil sebagai pihak dalam tanda kutip sebagai pagar. Dan atas nama kemanusiaan, saya minta Kelompok Sipil Bersenjata untuk tidak menjadikan sarana publik sebagai sasaran pelampiasan,” pintanya.

Data Komnas HAM korban luka dan meninggal dunia periode Januari-Juni 2024  Total korban 53 orang ( 21 orang luka luka dan 32 orang meninggal dunia)

Baca Juga :  Penyelenggara Otsus di Tanah Papua Tak Sesuai Kaidah

Peristiwa kekerasan ( 25 peristiwa kontak tembak dan penembakan, 10 peristiwa penganiayaan dan 7 peristiwa pengerusakan). (fia/kar/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Merespon kondisi kekerasan tersebut, Komnas HAM meminta pemerintah RI memberikan jaminan keamanan terhadap seluruh warga negara Indonesia yang menetap di wilayah Papua dengan menciptakan situasi keamanan yang kondusif dan tidak menggunakan sequrity approach serta membenahi tata kelola keamanan wilayah.

Meminta Kapolda Papua melakukan upaya penegakan hukum secara cepat, tepat dan terukur terhadap para pelaku kekerasan dengan memastikan tindakan anggota dalam upaya penegakan hukum tersebut dilakukan secara profesional, objektif, dan akuntabel serta menjunjung tinggi nilai-nilai dan prinsip HAM;

Komnas HAM juga meminta aparat keamanan dan Kelompok Sipil Bersenjata (TPNPB-OPM) agar menghormati hukum HAM dan hukum humaniter dengan memastikan rasa aman bagi warga sipil secara keseluruan dengan tidak menimbulkan ketakutan, stigmatisasi dan menjadikan warga sipil sebagai sasaran kekerasan bersenjata.

Baca Juga :  Pemerintah Provinsi Segera Bentuk Perda Tentang Kendaraan Online

”Kami mendesak Kelompok Sipil Bersenjata – TPNPB-OPM untuk tidak melakukan tindakan pengerusakan yang mengakibatkan kerusakan harta benda dan terganggunya kondisi keamanan di wilayah Papua,” tegasnya.

Komnas HAM juga mendesak Pemerintah RI dan kelompok TPNPB-OPM untuk membangun komitmen dalam proses dialog kemanusiaan demi terciptanya Papua tanah damai.

”Meminta dua kelompok ini TNI-Polri dan OPM untuk tidak menjadikan warga sipil sebagai pihak dalam tanda kutip sebagai pagar. Dan atas nama kemanusiaan, saya minta Kelompok Sipil Bersenjata untuk tidak menjadikan sarana publik sebagai sasaran pelampiasan,” pintanya.

Data Komnas HAM korban luka dan meninggal dunia periode Januari-Juni 2024  Total korban 53 orang ( 21 orang luka luka dan 32 orang meninggal dunia)

Baca Juga :  Kuasa Hukum: Kondisi Lukas Masih Sakit, Kedua Kakinya Bengkak

Peristiwa kekerasan ( 25 peristiwa kontak tembak dan penembakan, 10 peristiwa penganiayaan dan 7 peristiwa pengerusakan). (fia/kar/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya