Thursday, May 9, 2024
24.7 C
Jayapura

Akses Jalan Masih Dipalang, Warga Kekurangan Bama

WAMENA-Warga Elelim yang mengamankan diri di Mapolres Yalimo, Koramil Yalimo dan Kodim Kerang Yalimo pasca aksi pembakaran sejumlah kantor pemerintahan, bank dan kios, saat ini mengalami kekurangan bahaman makanan (bama).

Masih adanya pemalangan di sejumlah akses jalan baik dari arah Jayapura maupun Wamena, Kabupaten jayawijaya, mengakibatkan pasokan logistik ke Elelim mengalami kendala. 

H. Johar salah seorang warga yang mengungsi untuk mengamankan diri mengakui adanya kekurangan bama di tempat penampungan seperti di Mapolres Yalimo, Koramil Elelim dan Kodim Kerangka Yalimo. “Untuk itu, kami berharap pemerintah daerah baik itu Kabupaten Yalimo dan Provinsi Papua serta pemerintah pusat bisa memberikan perhatian,” ujarnya. 

“Kami punya kios dan ruko serta tempat usaha ludes terbakar. Saat ini yang kami butuhkan air minum dan petugas medis untuk mengantisipasi apabila ada warga yang sakit,” sambungnya. 

Dalam kesempatan itu, H. Johar berharap pemrintah daerah bisa membantu memulangkan mereka ke kampung halamannya. Pasalnya situasi saat ini tidak nyaman untuk bertahan di Elelim. 

Menyikapi kekurangan stok bahan makanan di tempat penampungan, Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Arif Budi Situmeang, SIP., mengakui hal itu. Kekurangan stok bahan makanan ini menurut Dandim Situmeang tidak terlepas dari tidak lancarnya transportasi ke Yalimo. Baik dari Wamena maupun dari Jayapura. “Stok bahan makanan yang ada saat ini hanya bisa mencukupi untuk tiga hari ke depan,” bebernya.

Baca Juga :  Pemkot Masih Raba-raba Soal Vaksin

Dandim Situmeang mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendekatan dengan para tokoh agar pemalangan bisa segera dibuka sehingga akses transportasi dari dan ke Yalimo bisa kembali lancar. 

Saat ini pihaknya juga belum bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui dinas sosial. Dirinya akan segera berkoodinasi dengan pemda, agar warga bisa mendapat bantuan dan bisa beraktivitas kembali. 

“Kemarin saya bawa dari Wamena bantu sedikit di sini dengan yang ada di kita. Kami juga berupaya carikan bantuan di Kodim Wamena. Dimana sudah ada bantuan dari kerukunan masyarakat. Hari ini kita rencana datangkan sekalian BBM untuk PLN, biar listrik menyala,” tambahnya. 

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri dan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono akan mengunjungi Kabupaten Yalimo pasca bentrok warga akibat tidak terima dengan putusan MK.

Baca Juga :  Belajar Dari Flu Spanyol dan Kejadian Black Death

“Saya bersama Pangdam akan datang ke Yalimo menemui kedua belah pihak. Mudah-mudahan ada kemauan bersama sehingga pelaksanaan PSU sebagaimana perintah  putusan MK bisa kita laksanakan 120 hari kedepan,” ungkap Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri kepada wartawan, Jumat (2/7).

Lanjut Kapolda, untuk personel yang dikirim dari Mako Brimob Polda Papua ke Yalimo sudah tiba dengan selamat. Kondisi di Yalimo juga dinyatakan kondusif.

 “Pentingnya saya dengan Pangdam hadir di sana untuk melihat langsung dan bisa berbicara bersama masyarakat yang ada di Kota Elelim,” tuturnya.

Untuk akses jalan yang sempat dipalang warga menurutnya sudah dibuka. Bahkan jalur dari Wamena ke  Elelim sudah bisa dilewati.

“Kita sudah telepon ke keluarga yang ada di Elelim termasuk ke ibu yang selalu bersama Erdi Dabi untuk menyampaikan ke pihak keluarga agar aktivitas jalur transportasi dari Jayapura ke Elelim dan Wamena dibuka, mudah-mudahan pesan ini bisa sampai,” ucap Kapolda.

Kapolda mengaku sudah bertemu dengan pihak Erdi Dabi dan sudah menjamin untuk situasi keamanan di Yalimo “Saya terima kasih untuk itu,” tutupnya. (jo/fia/nat)

WAMENA-Warga Elelim yang mengamankan diri di Mapolres Yalimo, Koramil Yalimo dan Kodim Kerang Yalimo pasca aksi pembakaran sejumlah kantor pemerintahan, bank dan kios, saat ini mengalami kekurangan bahaman makanan (bama).

Masih adanya pemalangan di sejumlah akses jalan baik dari arah Jayapura maupun Wamena, Kabupaten jayawijaya, mengakibatkan pasokan logistik ke Elelim mengalami kendala. 

H. Johar salah seorang warga yang mengungsi untuk mengamankan diri mengakui adanya kekurangan bama di tempat penampungan seperti di Mapolres Yalimo, Koramil Elelim dan Kodim Kerangka Yalimo. “Untuk itu, kami berharap pemerintah daerah baik itu Kabupaten Yalimo dan Provinsi Papua serta pemerintah pusat bisa memberikan perhatian,” ujarnya. 

“Kami punya kios dan ruko serta tempat usaha ludes terbakar. Saat ini yang kami butuhkan air minum dan petugas medis untuk mengantisipasi apabila ada warga yang sakit,” sambungnya. 

Dalam kesempatan itu, H. Johar berharap pemrintah daerah bisa membantu memulangkan mereka ke kampung halamannya. Pasalnya situasi saat ini tidak nyaman untuk bertahan di Elelim. 

Menyikapi kekurangan stok bahan makanan di tempat penampungan, Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Arif Budi Situmeang, SIP., mengakui hal itu. Kekurangan stok bahan makanan ini menurut Dandim Situmeang tidak terlepas dari tidak lancarnya transportasi ke Yalimo. Baik dari Wamena maupun dari Jayapura. “Stok bahan makanan yang ada saat ini hanya bisa mencukupi untuk tiga hari ke depan,” bebernya.

Baca Juga :  Belajar Dari Flu Spanyol dan Kejadian Black Death

Dandim Situmeang mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendekatan dengan para tokoh agar pemalangan bisa segera dibuka sehingga akses transportasi dari dan ke Yalimo bisa kembali lancar. 

Saat ini pihaknya juga belum bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui dinas sosial. Dirinya akan segera berkoodinasi dengan pemda, agar warga bisa mendapat bantuan dan bisa beraktivitas kembali. 

“Kemarin saya bawa dari Wamena bantu sedikit di sini dengan yang ada di kita. Kami juga berupaya carikan bantuan di Kodim Wamena. Dimana sudah ada bantuan dari kerukunan masyarakat. Hari ini kita rencana datangkan sekalian BBM untuk PLN, biar listrik menyala,” tambahnya. 

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri dan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono akan mengunjungi Kabupaten Yalimo pasca bentrok warga akibat tidak terima dengan putusan MK.

Baca Juga :  Lusa, Kasus Demo Rusuh Jayapura Disidangkan

“Saya bersama Pangdam akan datang ke Yalimo menemui kedua belah pihak. Mudah-mudahan ada kemauan bersama sehingga pelaksanaan PSU sebagaimana perintah  putusan MK bisa kita laksanakan 120 hari kedepan,” ungkap Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri kepada wartawan, Jumat (2/7).

Lanjut Kapolda, untuk personel yang dikirim dari Mako Brimob Polda Papua ke Yalimo sudah tiba dengan selamat. Kondisi di Yalimo juga dinyatakan kondusif.

 “Pentingnya saya dengan Pangdam hadir di sana untuk melihat langsung dan bisa berbicara bersama masyarakat yang ada di Kota Elelim,” tuturnya.

Untuk akses jalan yang sempat dipalang warga menurutnya sudah dibuka. Bahkan jalur dari Wamena ke  Elelim sudah bisa dilewati.

“Kita sudah telepon ke keluarga yang ada di Elelim termasuk ke ibu yang selalu bersama Erdi Dabi untuk menyampaikan ke pihak keluarga agar aktivitas jalur transportasi dari Jayapura ke Elelim dan Wamena dibuka, mudah-mudahan pesan ini bisa sampai,” ucap Kapolda.

Kapolda mengaku sudah bertemu dengan pihak Erdi Dabi dan sudah menjamin untuk situasi keamanan di Yalimo “Saya terima kasih untuk itu,” tutupnya. (jo/fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya