JAYAPURA – Kabupaten Puncak nampaknya masih identik dengan wilayah yang kerap terjadi kekerasan bersenjata. Belum tuntas penyelidikan terhadap kasus penembakan seorang penjaga kios bernama Lukman Ahmad, kini kasus menimpa penjaga kios lainnya terjadi. Seorang pria bernama Antonius Padang (33) dilaporkan menjadi korban penembakan di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.
Kejadian ini terjadi pada Jumat (1/9) dan diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Puncak. Sama seperti Lukman, saat itu korban sedang menutup kios miliknya dan pelaku mendekat menggunakan senjata api rakitan kemudian menembak korban di bagian lutut. Kejadian tersebut terjadi sekira pukul 18.38 WIT.
Kronologinya berawal ketika pelaku yang tiba-tiba muncul dari semak-semak dan menembak korban hingga mengenai bagian lutut kanannya.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengonfirmasi bahwa saat peristiwa terjadi, aparat keamanan gabungan dari TNI-Polri langsung merespons dan menuju ke sumber suara tembakan namun saat aparat tiba di tempat kejadian, pelaku sudah melarikan diri.
“Setelah dilakukan penyisiran, anggota dengan cepat mengevakuasi Antonius Padang ke RSUD Ilaga, Kampung Kago, untuk mendapatkan perawatan medis,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia, menyampaikan bahwa korban hingga saat ini masih dalam keadaan sadar, meskipun proyektil tembakan masih bersarang di kaki korban.
“Telah dilakukan operasi pengangkatan proyektil yang tertanam di lutut korban dan korban Jumat (1/9) tiba di Kabupaten Mimika menggunakan Pesawat Caravan.
I Nyoman Punia menegaskan komitmen untuk mengejar pelaku dan memastikan bahwa mereka akan dihadapkan pada proses hukum yang sesuai.
“Kami tidak akan tinggal diam dalam menghadapi tindakan kejahatan seperti ini. Kami akan mengejar pelaku guna memproses hukum dengan undang-undang yang berlaku,” katanya.
Sementara itu, kepolisian juga mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk berhenti melakukan aktivitas di luar rumah setelah pukul 17.00 WIT atau terutama pada malam hari. Ini sebagai langkah pencegahan tindakan kriminal di daerah tersebut.
Sementara dijelaskan bahwa selama penerbangan, korban yang masih dalam keadaan sadar dan didampingi istri. Proses evakuasi juga melibatkan tim medis RSUD Kabupaten Mimika.
“Korban saat ini telah berada di RSUD Kabupaten Mimika untuk penanganan medis lebih lanjut,” tambah Kombes Benny. Kombes Pol. Ignatius Benny menyampaikan bahwa polisi tidak akan tinggal diam dalam menghadapi tindakan kejahatan seperti ini. “Akan terus dikejar,” tutupnya. (ade/wen)