Saturday, April 27, 2024
24.7 C
Jayapura

Jangan Ganggu Keamanan di Nduga!

JAYAPURA-Jangan ganggu keamanan di Nduga! Penegasan ini dilontarkan Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge, S.Pd.,  M.Si., saat dirinya berada di Kabupaten Nduga pasca dilantik menjadi Penjabat Bupati Nduga.

“Kalau tujuan mereka untuk menembak pesawat atau membunuh orang, itu sangat berdosa. Sebab pesawat-pesawat itu memuat manusia dan itu masyarakat Nduga,” kata mantan kepala sekolah ini.

Bupati Namia Gwijangge menginginkan Nduga maju dan aman. Untuk itu, dirinya menegaskan tidak boleh ada orang lain atau kelompok sebelah yang menembak pesawat atau menganggu orang lain.

“Kalau mereka punya visi yang lain bukan sasarannya ke pesawat, menembak pesawat itu hal yang salah. Membunuh orang lain juga berdosa. Di gereja dalam ajaran agama kita sudah diajarkan. Tetapi kita masih saja membunuh orang, menembak pesawat dan lain sebagainya  itu salah besar,” tuturnya.

Ia berharap tidak ada lagi gangguan terhadap pesawat. Sebab selaku Bupati Nduga Namia ingin berkembang dan mau membangun Nduga untuk anak cucu ke depan. “Pegawai negeri semua masyarakat bebas keluar masuk ke Nduga. Entah mau pelayanan ke Timika, Wamena dan lainnya tidak boleh ada penembakan terhadap pesawat dan tidak boleh ada gangguan lagi,” tegasnya.

Baca Juga :  JDP Mendorong Negara Pertimbangkan Penarikan Pasukan.

Bupati juga meminta kelompok Egianus Kogoya dan lainnya tidak boleh masuk melakukan gangguan di ibukota Nduga, Keneyam. “Sebelumnya mereka (KKB-red) sudah bicara, jadi mereka harus kembali ke daerah mereka ke kampung mereka. Kami tetap akan melayani mereka, saya di sini tidak akan pilih kasih, saya akan melayani semua masyarakat yang ada di Nduga, entah itu mau membangun rumah dan lainnya,” ungkapnya.

Lanjut Bupati Namia Gwijangge, jika mereka (KKB-red) meminta rumah akan diberikan. “Jika mereka minta rumah akan kami berikan. Kita bantu dan mereka mau tinggal dimana kita akan bangunkan. Begitu juga dengan masyarakat lainnya, kita sama sama membangun Nduga supaya Nduga bisa berkembang,” pintanya.

Menurut Bupati, orang di luar selalu mendengar isu yang tidak benar soal Nduga. Jika ada sesuatu langsung panik dan takut, lalu orang lari ke mana-mana. Padahal tidak terjadi sesuatu, Nduga aman.

Baca Juga :  18 Parpol Telah Daftarkan Bacalegnya di Kota Jayapura

“Tenaga guru, tenaga kesehatan tidak boleh takut. Nduga aman, hanya orang yang  menyebarkan Nduga tidak aman sehingga sebagian orang keluar. Mereka yang keluar adalah orang yang malas, tidak mau bekera sehingga mengembangkan isu yang bukan bukan,” ucapnya.

Para Nakes, PNS dan pegawai negeri harus memberikan pelayanan kepada masyarakat Nduga. Sebab, ada banyak masyarakat  Nduga yang perlu dilayani dan yang sakit harus mendapat pertolongan.

Sementara itu, terkait dengan warga Nduga yang hingga saat ini masih mengungsi di beberapa daerah seperti Wamena, Mimika dan Lanny Jaya, Bupati Namia Gwijangge mengaku sedang mengupayakan untuk mengembalikan mereka. “Kami akan bicara bersama lalu kita upayakan untuk mengembalikan mereka ke tempat mereka masing-masing, pengembalian sesuai kesepakatan dari mereka,” pungkasnya. (fia/nat)

JAYAPURA-Jangan ganggu keamanan di Nduga! Penegasan ini dilontarkan Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge, S.Pd.,  M.Si., saat dirinya berada di Kabupaten Nduga pasca dilantik menjadi Penjabat Bupati Nduga.

“Kalau tujuan mereka untuk menembak pesawat atau membunuh orang, itu sangat berdosa. Sebab pesawat-pesawat itu memuat manusia dan itu masyarakat Nduga,” kata mantan kepala sekolah ini.

Bupati Namia Gwijangge menginginkan Nduga maju dan aman. Untuk itu, dirinya menegaskan tidak boleh ada orang lain atau kelompok sebelah yang menembak pesawat atau menganggu orang lain.

“Kalau mereka punya visi yang lain bukan sasarannya ke pesawat, menembak pesawat itu hal yang salah. Membunuh orang lain juga berdosa. Di gereja dalam ajaran agama kita sudah diajarkan. Tetapi kita masih saja membunuh orang, menembak pesawat dan lain sebagainya  itu salah besar,” tuturnya.

Ia berharap tidak ada lagi gangguan terhadap pesawat. Sebab selaku Bupati Nduga Namia ingin berkembang dan mau membangun Nduga untuk anak cucu ke depan. “Pegawai negeri semua masyarakat bebas keluar masuk ke Nduga. Entah mau pelayanan ke Timika, Wamena dan lainnya tidak boleh ada penembakan terhadap pesawat dan tidak boleh ada gangguan lagi,” tegasnya.

Baca Juga :  Pesan Jokowi untuk Penerima BLT BBM

Bupati juga meminta kelompok Egianus Kogoya dan lainnya tidak boleh masuk melakukan gangguan di ibukota Nduga, Keneyam. “Sebelumnya mereka (KKB-red) sudah bicara, jadi mereka harus kembali ke daerah mereka ke kampung mereka. Kami tetap akan melayani mereka, saya di sini tidak akan pilih kasih, saya akan melayani semua masyarakat yang ada di Nduga, entah itu mau membangun rumah dan lainnya,” ungkapnya.

Lanjut Bupati Namia Gwijangge, jika mereka (KKB-red) meminta rumah akan diberikan. “Jika mereka minta rumah akan kami berikan. Kita bantu dan mereka mau tinggal dimana kita akan bangunkan. Begitu juga dengan masyarakat lainnya, kita sama sama membangun Nduga supaya Nduga bisa berkembang,” pintanya.

Menurut Bupati, orang di luar selalu mendengar isu yang tidak benar soal Nduga. Jika ada sesuatu langsung panik dan takut, lalu orang lari ke mana-mana. Padahal tidak terjadi sesuatu, Nduga aman.

Baca Juga :  ULMWP Yakin jadi Anggota Penuh MSG

“Tenaga guru, tenaga kesehatan tidak boleh takut. Nduga aman, hanya orang yang  menyebarkan Nduga tidak aman sehingga sebagian orang keluar. Mereka yang keluar adalah orang yang malas, tidak mau bekera sehingga mengembangkan isu yang bukan bukan,” ucapnya.

Para Nakes, PNS dan pegawai negeri harus memberikan pelayanan kepada masyarakat Nduga. Sebab, ada banyak masyarakat  Nduga yang perlu dilayani dan yang sakit harus mendapat pertolongan.

Sementara itu, terkait dengan warga Nduga yang hingga saat ini masih mengungsi di beberapa daerah seperti Wamena, Mimika dan Lanny Jaya, Bupati Namia Gwijangge mengaku sedang mengupayakan untuk mengembalikan mereka. “Kami akan bicara bersama lalu kita upayakan untuk mengembalikan mereka ke tempat mereka masing-masing, pengembalian sesuai kesepakatan dari mereka,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya