Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Lima Kasus Kebakaran Jadi Fokus Kepolisian Dalam Dua Pekan

JAYAPURA – Di tengah konsentrasi aparat kepolisian melakukan pengamanan Operasi Ketupat saat perayaan hari raya Idul Fitri ternyata kejadian kebakaran justru ikut menyita fokus polisi.

Tercatat selama 2 pekan terakhir ada lima kasus kebakaran yang terjadi di berbagai daerah. Bahkan dalam sehari ada juga yang terjadi di dua lokasi berbeda.

Dari 14 hari terakhir kasus pertama terjadi pada kebakaran di Km 9, Holtekamp Distrik Muara Tami, Kota Jayapura pada 27 April yang menewaskan 3 penghuni rumah. Selang beberapa hari atau pada 1 Mei, masih di wilayah Kota Jayapura tepatnya di Argapura, Distrik Jayapura Selatan, 6 unit rumah dan kios ludes terbakar.

Ini berlanjut pada Senin, 2 Mei terjadi kebakaran di Sentani, Kabupaten Jayapura dimana selain toko ada juga bank BNI yang ikut terbakar dan dihari yang sama terjadi kebakaran ruko di Kampung Wraska, Nabire. Kemudian pada Selasa (3/5) sebanyak 8 unit bangunan di Kabupaten Dogiyai juga ludes terbakar. Ini belum dengan beberapa kasus kebakaran yang terjadi sebelum 27 April lalu dimana ada beberapa titik di Kota Jayapura yang terjadi kebakaran.

Baca Juga :  Gempa Susulan Mulai Ciptakan Trauma

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyampaikan bahwa semua kasus kebakaran telah ditangani satuan Polres masing – masing. Kebanyakan disebabkan karena hubungan arus pendek listrik atau korsleting.

Ia menambahkan bahwa untuk kebakaran di Nabire terjadi di malam hari dan yang terbakar adalah ruko kemudian merembet ke toko bangunan kios dan toko lainnya. Untuk kerugian di lokasi ini diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. “Terjadi di malam hari dan kebakaran bermula dari percikan api dari dan terjadi korsleting,” ujar Kamal.

Lalu kebakaran di Dogiyai sebanyak enam unit kios dan satu apotik di Kampung Ikebo, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai ludes pada Selasa (3/5) dini hari.

Kebakaran dini hari tadi menghanguskan enam unit kios dan satu apotik dengan kerugian diprediksi mencapai Rp 2 miliar sambung Kamal. Kebakaran tersebut berhasil dipadamkan dengan bantuan warga disekitar kompleks Pasar Distrik Kamu.

Baca Juga :  Raperdasus dan Raperdasi yang Urgen Segera Ditetapkan

Menariknya akibat kejadian tersebut sebagai bentuk solidaritas atatu keprihatinan warga masyarakat pedagang khususnya di dalam kompleks pasar Kampung Ikebo melakukan aksi tutup kios yang direncanakan akan berlangsung selama satu pekan. “Para pedagang sepakat tutup dan kasus kebakaran ini juga sedang ditangani penyidik setempat,” imbuh Kamal.

Sementara kejadian lainnya terjadi di Sentani dimana sejumlah ruko dan kantor cabang bank BNI Sentani ikut dilalap api. Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Gustav Urbinas menyampaikan bahwa dua hari sebelum pelaksanaan lebaran dirinya sudah mengingatkan untuk warga lebih berhati – hati. Mengantisipasi dua hal, pertama api dan kedua pencurian.

“Saya sudah ingatkan untuk dua hal ini diperhatikan. Jika ingin keluar sebisa mungkin disampaikan ke tetangga ataupun ketua RT atau RW jadi ada yang ikut memperhatikan ketika rumah dalam keadaan kosong,” tutupnya. (ade/nat)

JAYAPURA – Di tengah konsentrasi aparat kepolisian melakukan pengamanan Operasi Ketupat saat perayaan hari raya Idul Fitri ternyata kejadian kebakaran justru ikut menyita fokus polisi.

Tercatat selama 2 pekan terakhir ada lima kasus kebakaran yang terjadi di berbagai daerah. Bahkan dalam sehari ada juga yang terjadi di dua lokasi berbeda.

Dari 14 hari terakhir kasus pertama terjadi pada kebakaran di Km 9, Holtekamp Distrik Muara Tami, Kota Jayapura pada 27 April yang menewaskan 3 penghuni rumah. Selang beberapa hari atau pada 1 Mei, masih di wilayah Kota Jayapura tepatnya di Argapura, Distrik Jayapura Selatan, 6 unit rumah dan kios ludes terbakar.

Ini berlanjut pada Senin, 2 Mei terjadi kebakaran di Sentani, Kabupaten Jayapura dimana selain toko ada juga bank BNI yang ikut terbakar dan dihari yang sama terjadi kebakaran ruko di Kampung Wraska, Nabire. Kemudian pada Selasa (3/5) sebanyak 8 unit bangunan di Kabupaten Dogiyai juga ludes terbakar. Ini belum dengan beberapa kasus kebakaran yang terjadi sebelum 27 April lalu dimana ada beberapa titik di Kota Jayapura yang terjadi kebakaran.

Baca Juga :  Tuan Rumah Piala AFF, PSSI Mulai Inspeksi Venue

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyampaikan bahwa semua kasus kebakaran telah ditangani satuan Polres masing – masing. Kebanyakan disebabkan karena hubungan arus pendek listrik atau korsleting.

Ia menambahkan bahwa untuk kebakaran di Nabire terjadi di malam hari dan yang terbakar adalah ruko kemudian merembet ke toko bangunan kios dan toko lainnya. Untuk kerugian di lokasi ini diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. “Terjadi di malam hari dan kebakaran bermula dari percikan api dari dan terjadi korsleting,” ujar Kamal.

Lalu kebakaran di Dogiyai sebanyak enam unit kios dan satu apotik di Kampung Ikebo, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai ludes pada Selasa (3/5) dini hari.

Kebakaran dini hari tadi menghanguskan enam unit kios dan satu apotik dengan kerugian diprediksi mencapai Rp 2 miliar sambung Kamal. Kebakaran tersebut berhasil dipadamkan dengan bantuan warga disekitar kompleks Pasar Distrik Kamu.

Baca Juga :  Tuntut Hak Ulayat, Stadion Papua Bangkit Dipalang

Menariknya akibat kejadian tersebut sebagai bentuk solidaritas atatu keprihatinan warga masyarakat pedagang khususnya di dalam kompleks pasar Kampung Ikebo melakukan aksi tutup kios yang direncanakan akan berlangsung selama satu pekan. “Para pedagang sepakat tutup dan kasus kebakaran ini juga sedang ditangani penyidik setempat,” imbuh Kamal.

Sementara kejadian lainnya terjadi di Sentani dimana sejumlah ruko dan kantor cabang bank BNI Sentani ikut dilalap api. Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Gustav Urbinas menyampaikan bahwa dua hari sebelum pelaksanaan lebaran dirinya sudah mengingatkan untuk warga lebih berhati – hati. Mengantisipasi dua hal, pertama api dan kedua pencurian.

“Saya sudah ingatkan untuk dua hal ini diperhatikan. Jika ingin keluar sebisa mungkin disampaikan ke tetangga ataupun ketua RT atau RW jadi ada yang ikut memperhatikan ketika rumah dalam keadaan kosong,” tutupnya. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya