Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Gempa Susulan Mulai Ciptakan Trauma

JAYAPURA – Situasi gempa  susulan yang terjadi sejak Senin (2/1) kemarin tidak hanya memberi efek kerusakan ringan pada bangunan infrastruktur tetapi juga menimbulkan rasa trauma. Beberapa warga mengaku sulit tidur nyenyak dan terkadang melompat sendiri ketika terjadi getaran meski bukan akibat gempa.

Pemerintah lewat BPBD juga diminta segera menjelaskan soal early warning system langsung ke masyarakat untuk mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi situasi yang cukup parah. Termasuk tsunami misalnya.

“Saya dua hari terakhir kurang tidur karena takut jika terjadi apa – apa. Makanya kalau ada getaran sedikit kadang saya kaget sekali,” jelas Nurlaila yang ditemui di Jayapura, Selasa (3/12).

Seorang warga lainnya Irfan juga berharap ada edukasi dan sosialisasi soal situasi tanggap darurat. “Soalnya ini beruntun dan kami masyarakat tidak tahu apakah akan terjadi gempa yang lebih besar atau terjadi tsunami ke depan ini kami tidak tahu. Kami harap ada penjelasan soal ini termasuk apa yang harus kami lakukan jika itu terjadi,” kata Irfan.

Baca Juga :  Brimob Mulai Bergerak ke Titik Nol

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa dari gempa berulang ini ada beberapa bagian bangunan di Mapolda yang terdampak. “Di bagian TIK dan Propam ada terjadi keretakan termasuk plavon yang jatuh. Untuk  kantor Polda Papua yang baru tidak ada yang terlalu signifikan dan saya sudah minta Karolog dan Yanma untuk menginventarisir dan menghitung semua untuk kami  lakukan pembenahan,” tambahnya. Untuk kerusakan di gedung lainnya kata Fakhiri ia masih memonitor melalui informasi media.   “Kalau dari luar kami belum mendapatkan laporan, nanti dengan teman – teman tanggap darurat baru kami data,” tutupnya.

  Sementara itu Pj Wali Kota Jayapura Frans Pekey bersama Pj Sekda Kota Jayapura Robby Kepas Awi, serta Kepala BPBD Kota Jayapura Asep M Khalid turun langsung melihat mana saja tempat yang terdampak gempa M 4.9 dan gempa susulan lainnya.
Pj Wali Kota Jayapura Frans Pekey berharap, untuk pusat perbelanjaan seperti Mal Jayapura, ada bangunan yang rusak ringan dimana ada plafon yang rubuh ia minta sebaiknya diperbaiki dengan cepat dan sesuai dengan standarnya, sehingga nantinya aktivitas warga yang ingin berekreasi dan belanja di Mal Jayapura bisa dilakukan tanpa harus khawatir, termasuk di beberapa perhotelan yang ada bangunannya retak juga segera diperbaiki.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Jayapura Asep M Khalid mengakui, untuk korban musibah gempa memang tidak mendapatkan bantuan.  Pasalnya, karena dampaknya juga tidak berat hanya ringan saja. Selain itu, untuk rumah warga yang terdampak juga tidak banyak sehingga ini tidak jadi jadi masalah.
(ade/dil/wen)

Baca Juga :  Bertemu Duta Federasi Rusia, Gubernur Enembe Titipkan Putra-putri Papua

JAYAPURA – Situasi gempa  susulan yang terjadi sejak Senin (2/1) kemarin tidak hanya memberi efek kerusakan ringan pada bangunan infrastruktur tetapi juga menimbulkan rasa trauma. Beberapa warga mengaku sulit tidur nyenyak dan terkadang melompat sendiri ketika terjadi getaran meski bukan akibat gempa.

Pemerintah lewat BPBD juga diminta segera menjelaskan soal early warning system langsung ke masyarakat untuk mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi situasi yang cukup parah. Termasuk tsunami misalnya.

“Saya dua hari terakhir kurang tidur karena takut jika terjadi apa – apa. Makanya kalau ada getaran sedikit kadang saya kaget sekali,” jelas Nurlaila yang ditemui di Jayapura, Selasa (3/12).

Seorang warga lainnya Irfan juga berharap ada edukasi dan sosialisasi soal situasi tanggap darurat. “Soalnya ini beruntun dan kami masyarakat tidak tahu apakah akan terjadi gempa yang lebih besar atau terjadi tsunami ke depan ini kami tidak tahu. Kami harap ada penjelasan soal ini termasuk apa yang harus kami lakukan jika itu terjadi,” kata Irfan.

Baca Juga :  Gerakan Pangan Murah Digelar di Tempat Ibadah

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa dari gempa berulang ini ada beberapa bagian bangunan di Mapolda yang terdampak. “Di bagian TIK dan Propam ada terjadi keretakan termasuk plavon yang jatuh. Untuk  kantor Polda Papua yang baru tidak ada yang terlalu signifikan dan saya sudah minta Karolog dan Yanma untuk menginventarisir dan menghitung semua untuk kami  lakukan pembenahan,” tambahnya. Untuk kerusakan di gedung lainnya kata Fakhiri ia masih memonitor melalui informasi media.   “Kalau dari luar kami belum mendapatkan laporan, nanti dengan teman – teman tanggap darurat baru kami data,” tutupnya.

  Sementara itu Pj Wali Kota Jayapura Frans Pekey bersama Pj Sekda Kota Jayapura Robby Kepas Awi, serta Kepala BPBD Kota Jayapura Asep M Khalid turun langsung melihat mana saja tempat yang terdampak gempa M 4.9 dan gempa susulan lainnya.
Pj Wali Kota Jayapura Frans Pekey berharap, untuk pusat perbelanjaan seperti Mal Jayapura, ada bangunan yang rusak ringan dimana ada plafon yang rubuh ia minta sebaiknya diperbaiki dengan cepat dan sesuai dengan standarnya, sehingga nantinya aktivitas warga yang ingin berekreasi dan belanja di Mal Jayapura bisa dilakukan tanpa harus khawatir, termasuk di beberapa perhotelan yang ada bangunannya retak juga segera diperbaiki.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Jayapura Asep M Khalid mengakui, untuk korban musibah gempa memang tidak mendapatkan bantuan.  Pasalnya, karena dampaknya juga tidak berat hanya ringan saja. Selain itu, untuk rumah warga yang terdampak juga tidak banyak sehingga ini tidak jadi jadi masalah.
(ade/dil/wen)

Baca Juga :  RUU Revisi Otsus Resmi Jadi UU

Berita Terbaru

Artikel Lainnya