Lalu Gubernur Busiri Suryowinoto selaku pemimpin pembangunan awal Papua modern, Gubernur Izaac Hindom adalah arsitek pemerintahan efektif Papua, Gubernur Barnabas Suebu dalam 2 masa kepemimpinan sebagai penggerak pembangunan dan demokrasi Papua, Gubernur Jacob Pattipi sebagai penjaga stabilitas dan demokrasi Papua, Gubernur Freddy Numbery sebagai pelopor reformasi Papua, Gubernur Jacobus Previddya Solossa adalah penggerak otonomi khusus Papua.
Dan Gubernur Lukas Enembe, adalah putra gunung yang membuka harapan baru Papua dan pelopor pembangunan infrastruktur olahraga Papua. “Mereka para pemimpin yang menanam dan kita akan terus menyiram agar Papua tumbuh subur dengan kasih dan kerja kita bersama,” kata Matius Fakhiri dalam pidatonya, Jumat (31/10).
Ia mengatakan bahwa, Pilkada telah usai, kini saatnya bersatu membangun Papua, membangun tanpa sekat, tanpa dendam, tanpa perbedaan warna politik. Bahkan secara khusus pasangan Matius Fakhiri-Aryoko Rumaropen ini menyebut nama rivalnya. Benhur Tomi Mano-Constant Karma. “Kami berdua menyampaikan terima kasih kepada Benhur Tomi Mano dan Constan Karma yang telah menunjukkan kedewasaan politik yang santun dan penuh kasih. Inilah wajah demokrasi Papua yang berani berbeda tapi tetap bersaudara,” ujarnya.
Fakhiri mengajak seluruh rakyat Papua untuk ikut mengawal pemerintahan ini. Bahkan, pintu rumahnya dan pintu kantor selalu terbuka. “Datanglah, sampaikan harapan, keluh kesah, dan ide-ide baik. Pemerintah tidak boleh tinggi, rakyat tidak boleh jauh. Kita harus berjalan berdampingan dalam kasih dan tanggung jawab,” ungkapnya.
Lalu Gubernur Busiri Suryowinoto selaku pemimpin pembangunan awal Papua modern, Gubernur Izaac Hindom adalah arsitek pemerintahan efektif Papua, Gubernur Barnabas Suebu dalam 2 masa kepemimpinan sebagai penggerak pembangunan dan demokrasi Papua, Gubernur Jacob Pattipi sebagai penjaga stabilitas dan demokrasi Papua, Gubernur Freddy Numbery sebagai pelopor reformasi Papua, Gubernur Jacobus Previddya Solossa adalah penggerak otonomi khusus Papua.
Dan Gubernur Lukas Enembe, adalah putra gunung yang membuka harapan baru Papua dan pelopor pembangunan infrastruktur olahraga Papua. “Mereka para pemimpin yang menanam dan kita akan terus menyiram agar Papua tumbuh subur dengan kasih dan kerja kita bersama,” kata Matius Fakhiri dalam pidatonya, Jumat (31/10).
Ia mengatakan bahwa, Pilkada telah usai, kini saatnya bersatu membangun Papua, membangun tanpa sekat, tanpa dendam, tanpa perbedaan warna politik. Bahkan secara khusus pasangan Matius Fakhiri-Aryoko Rumaropen ini menyebut nama rivalnya. Benhur Tomi Mano-Constant Karma. “Kami berdua menyampaikan terima kasih kepada Benhur Tomi Mano dan Constan Karma yang telah menunjukkan kedewasaan politik yang santun dan penuh kasih. Inilah wajah demokrasi Papua yang berani berbeda tapi tetap bersaudara,” ujarnya.
Fakhiri mengajak seluruh rakyat Papua untuk ikut mengawal pemerintahan ini. Bahkan, pintu rumahnya dan pintu kantor selalu terbuka. “Datanglah, sampaikan harapan, keluh kesah, dan ide-ide baik. Pemerintah tidak boleh tinggi, rakyat tidak boleh jauh. Kita harus berjalan berdampingan dalam kasih dan tanggung jawab,” ungkapnya.